GARUTEXPO – Ledakan hebat dalam proses pemusnahan amunisi milik TNI yang terjadi, Senin pagi, 12 Mei 2025, sekitar pukul 09.00 WIB di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, mengguncang sejumlah wilayah di sekitarnya. Suara dentuman terdengar hingga ke Desa Sancang yang berjarak sekitar 17 kilometer dari lokasi kejadian.
Ledakan yang memakan korban jiwa itu turut mengejutkan warga di luar radius lokasi. Salah satu warga Sancang, Useng, mengaku merasakan getaran yang cukup kuat ketika ledakan terjadi. Ia bahkan sempat mengira suara tersebut adalah petir.
“Saya kira awalnya itu suara petir, tapi setelah dikabari tetangga ternyata suara dari ledakan amunisi,” ujar Useng saat di konfirmasi garutexpo.com melalui sambungan WhatsApp, Senin, 12 Mei 2025.
Menurutnya, getaran akibat dentuman tersebut membuat kaca jendela rumahnya bergetar cukup keras. “Getaran sampai bikin kaca jendela rumah saya bergetar. Memang tempat itu sering digunakan untuk pemusnahan, tapi kali ini luar biasa dahsyatnya,” imbuhnya.
Useng juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak kesehatan yang bisa timbul akibat ledakan, seperti gangguan pernapasan.
“Biasanya kalau ada pemusnahan amunisi, setelah itu suka muncul penyakit, ya seperti flu. Mungkin karena asap atau debu dari ledakan,” katanya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa insiden ledakan tersebut menewaskan 13 orang, terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil.
Lokasi pemusnahan berada di lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Garut yang selama ini digunakan sebagai tempat resmi pemusnahan amunisi kedaluwarsa oleh TNI Angkatan Darat.(*)