Garutexpo.com — Dewan Pendidikan Kabupaten Garut menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Priya, siswa SMA Negeri 6 Garut. Rasa duka tersebut disampaikan langsung oleh H. Atep Lutfi, Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Garut, saat menghadiri takziah di rumah duka.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami berduka cita yang mendalam atas wafatnya ananda Priya. Semoga almarhum diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosa dan kesalahannya, serta ditempatkan di sisi Allah SWT dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin,” ucap H. Atep Lutfi.
Selain menyampaikan simpati dan doa bagi keluarga yang ditinggalkan, Dewan Pendidikan juga menyoroti adanya dugaan perundungan (bullying) yang disebut pihak keluarga dialami almarhum sebelum wafat. Atep Lutfi menegaskan, pihaknya prihatin dengan belum adanya kehadiran atau keterangan resmi dari pihak sekolah kepada keluarga korban.
“Kami mencatat bahwa pihak sekolah, baik kepala sekolah, wali kelas, maupun unsur lain terkait, belum hadir dalam takziah maupun memberikan keterangan resmi yang menenangkan dan bertanggung jawab kepada pihak keluarga,” ujarnya.
Menurut Atep, sikap yang terkesan kurang kooperatif ini memunculkan pertanyaan publik dan menjadi perhatian serius Dewan Pendidikan Kabupaten Garut. Ia menekankan bahwa dunia pendidikan tidak boleh abai terhadap perlindungan peserta didik yang berhak mendapatkan rasa aman, nyaman, dan perlakuan yang adil di lingkungan sekolah.
Sebagai tindak lanjut, Dewan Pendidikan Kabupaten Garut akan memanggil sejumlah pihak terkait untuk dimintai klarifikasi. Mereka yang akan dipanggil antara lain Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat (KCD), Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Garut, wali kelas almarhum, serta perwakilan siswa dan OSIS SMA Negeri 6 Garut.
“Langkah ini bertujuan untuk membuka ruang komunikasi, mendapatkan penjelasan yang utuh, serta memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di dunia pendidikan kita,” tegasnya.
Dewan Pendidikan berharap semua pihak dapat bersikap terbuka, jujur, dan kooperatif demi terwujudnya keadilan dan kebaikan bersama.
Sebagai penutup, Atep Lutfi mengajak seluruh pihak untuk mendoakan almarhum Priya.
“Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘aafihi, wa’fu ‘anhu. Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi almarhum dan menjadikan musibah ini pelajaran berharga bagi kita semua,” paparnya.(*)


