in

Mata Anak di Garut Dibantu Melihat Jelas

GARUTEXPO Suasana penuh haru mewarnai kegiatan Penyerahan Kacamata Gratis bagi siswa-siswi tingkat SD dan SMP yang mengalami gangguan penglihatan di Kabupaten Garut, Kamis (22/05/2025). Bertempat di Aula Puskesmas Karangpawitan, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, yang menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi lintas sektor dalam membantu masa depan generasi muda.

“Terima kasih kepada Gapopin dan Pak Budi yang telah mendorong sehingga semua guru diberikan kewenangan untuk mendeteksi dini. Dalam kondisi seperti inilah saya kira fungsi kolaborasi yang baik yang dilakukan,” ujar Nurdin Yana dalam sambutannya.

Ia menekankan pentingnya semangat gotong royong untuk mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan bermakna bagi anak-anak Garut.

“Insya Allah, besok anak-anak kami ada semangat kembali untuk kemudian bisa belajar dengan sungguh-sungguh. Ketika anak-anak kita sudah bisa membaca, berperilaku lebih positif, mendapatkan ilmu yang bermanfaat, berbuat baik, maka pahala akan mengalir terus,” ungkapnya.

Program pemberian kacamata ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kesehatan RI, Pemerintah Kabupaten Garut, Gopapin, dan Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (Iropin), yang bertujuan untuk mendeteksi dan menangani gangguan penglihatan sejak dini.

Menurut dr. Siti Nadia, banyak anak yang mengalami gangguan rabun jauh tanpa diketahui oleh orang tua maupun gurunya. Ia mengingatkan bahwa penggunaan ponsel dan komputer secara berlebihan turut menjadi faktor pemicu.

“Alhamdulillah, dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mendeteksi lebih banyak anak-anak kita yang tadinya orang tuanya dan gurunya tidak tahu ada masalah pada gangguan penglihatan mereka. Dampaknya pasti akan besar, kemungkinan untuk bersaing akan semakin rendah kalau anak-anak kita dalam proses pendidikannya mengalami gangguan,” tuturnya.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa bantuan kacamata ini bersifat terbatas dan hanya diberikan setahun sekali melalui skema bantuan BPJS Kesehatan.

“Dalam BPJS, pemberian kacamata ini sifatnya bantuan, bukan pengobatan yang ditanggung penuh. Bantuan ini tergantung kelasnya, antara Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu, dan sudah termasuk lensa,” jelas dr. Siti Nadia.

Ia berharap kerja sama lintas lembaga ini dapat terus diperkuat agar lebih banyak anak mendapatkan akses yang layak terhadap alat bantu penglihatan.

Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dr. Rochady Hendra, juga menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.

“Saya rasa ini hal yang membanggakan dan membuka mata kita bahwa masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan,” katanya.(*)

Ditulis oleh Kang Zey

Bupati Garut Buka Orientasi PPPK: Terselip Teguran, Sindiran, dan Pesan Mendalam

Bupati Garut Ajukan Rp1,6 Triliun ke Pusat dan Provinsi untuk Perbaikan Jalan