Membuat CV sudah semakin berkembang dan berubah seiring zaman. Di mana kini soft skill dan pengalaman yang yang dalam sudah semakin dibutuhkan di dalam resume. Kini resume juga perlu untuk lebih fokus dan sederhana, bahkan menjadi satu halaman saja.
Untuk para millennial profesional, ini berarti menuliskan hal yang berfokus pada apa yang bisa diberikan untuk perusahaan. Kini bukan saatnya lagi memikirkan seberapa panjang CV yang dibuat.
Sudah ada banyak contoh CV yang dibuat di internet, kita tinggal mengambil inspirasi dari sana. Hanya saja, kita sering kali juga memasukkan terlalu banyak hal dan ketinggalan beberapa poin penting ketika membuat CV.
Karenanya, kita perlu mengetahui contoh CV seperti apa yang diperlukan oleh millennial. Karena perkembangan zaman juga mengubah perkembangan CV di masa kini.
1. Buat Statemen yang Menjual
Bagaimana pun juga, Resume adalah media kita mempromosikan diri ke perusahaan. Karenanya, kita perlu juga untuk sedikit menjual keahlian kita di dalam CV.
Kita perlu membuat ringkasan pengalaman dan keahlian yang berhubungan dengan bisnis di dunia nyata. Dengan membuat statemen ini, kita bisa menunjukkan kekuatan dan nilai kita para perusahaan.
Di dalamnya, kita perlu menuliskan skill, pengalaman, kepribadian, dan bahkan penghargaan yang memiliki kaitan erat dengan pekerjaan yang akan dilamar.
Baca Juga : 5 Kriteria Contoh CV Magang untuk Kalangan Pelajar dan Mahasiwa
2. Kurangi Menulilskan Soft Skill
Perusahaan hanya menginginkan kandidat yang akan berkontribusi langsung untuk organisasi. Mereka tidak fokus pada skill dan kualifikasi yang universal.
Sebagai millennial, sangat penting bagi kita untuk fokus terhadap nilai yang bisa kita berikan untuk perusahaan, daripada soft skill yang biasa kita temukan di contoh CV zaman dulu.
Jangan fokus terlalu banyak pada soft skill yang kita miliki, tapi fokus pada skill, pencapaian dan pengalaman yang kita miliki. Inilah yang akan memedakan CV kita dengan contoh CV kandidat lain dan kita akan bisa membuat impresi yang baik untuk perusahaan.
Baca Juga : 4 Tips Menulis Contoh CV untuk Gen Z yang Minim Pengalaman Kerja
3. Masukkan Proyek Kerja dan Penghargaan
Ad abanyak millennial yang memiliki pengalaman proyek lepas (freelance) dibandingkan dengan pengalaman pekerjaan formal.
Kini, jangan takut untuk memasukkan pekerjaan tersebut. Kita bisa memasukkan jenis pekerjaan seperti magang, freelance, atau bahkan pekerjaan sukarela atau volunteer.
Biasanya kita perlu menuliskan jenis dan kapan periode dikerjakannya proyek tersebut. Biasanya perusahaan menyukai jenis ini apalagi jika memang pekerjaan yang pernah dilakukan memang berkaitan erat dengan posisi yang mereka cari.
4. Pastikan Isinya Relevan
Beberapa tahun ke belakang, CV akan diisi oleh seluruh pengalaman bekerja seseorang dari pertama kali bekerja hingga pekerjaan terakhirnya. Tidak heran jika kemudian CV menjadi panjang dan lebih dari satu halaman.
Hal ini sangat wajar karena biasanya pekerjaan yang dimiliki hampir sama dan relevan dengan pekerjaan lain yang akan dilamar.
Tapi, kini zaman sudah berbeda. Bisa saja seorang millennial memiliki skill di lebih dari satu bidang, dan ditambah pula dengan jenis pekerjaan yang berbeda pula.
Karenanya, ketika akan melamar suatu pekerjaan, jangan sampai memasukkan semua jenis pekerjaan yang pernah dilakukan. Tuliskan hanya jenis pekerjaan yang relevan dengan posisi yang akan dilamar.
Ini juga berlaku untuk kolom pekerjaan lepas dan skill yang dimiliki.
Baca Juga : 5 Tips Contoh CV Ideal untuk Fresh Graduate Agar Diterima Kerja
5. Jadikan Sederhana
Sebagai suatu generasi, millennials sungguh inovatif dan juga kreatif. Walaupun membuat contoh CV yang keren dan sangat mencolok bisa menarik perhatian, tapi sebaiknya kita menahan diri untuk melakukan hal tersebut.
Salah satu alasannya adalah karena CV kini biasanya dikumpulkan lewat sistem online. Mengirimkan CV yang kreatif bisa menurunkan peluang CV bisa terlihat di luar sistem komputer atau cetak.
Tapi, bukan berarti kita tidak bisa memasukkan sentuhan personal kita di dalam CV. Dan untuk mereka yang memang ada dalam industri kreatif di mana CV juga haruslah kreatif, maka sebaiknya memiliki dua buah jenis CV.
Sehingga bisa tahu mana yang baik untuk dicetak dan mana yang baik untuk dikirimkan secara online. Atau, kita juga bisa membuat contoh CV standar maupun contoh CV yang dibuat ke dalam bentuk website portfolio.
Ingatlah saat mengirimkan CV, pastikan CV tersebut berfokus pada nilai yang bisa kita berikan kepada perusahaan. Selain itu kita juga perlu untuk memastikan bahwa CV kita berbeda dari ratusan CV kandidat lainnya.
Hilangkan hal yang kurang efisien seperti soft-skill dan berikan skill dan pengalaman yang bisa menunjukkan pada perusahaan bahwa kita adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi yang mereka cari.
Dan walaupun kita ingin bisa membuat resume yang lain daripada yang lain, jangan melakukannya terlalu jauh.
Karena hal ini bisa berakibat buruk, misalnya resume kita tidak terbaca atau sulit untuk dimengerti. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya kita membuat CV dengan format yang diketahui banyak orang, tapi mengubah bentuk huruf, warna, dan isinya saja. Sehingga CV menjadi lebih mudah untuk dibagikan.