GARUTEXPO – Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Feasibility Study Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kelurahan Pananjung Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jumat (15/3/2024).
Dalam acara tersebut, dibahas peningkatan produksi tembakau di Kabupaten Garut, yang merupakan daerah penghasil tembakau terbanyak di Jawa Barat. Pj. Bupati Barnas Adjidin menekankan pentingnya menghasilkan produk jadi dari tembakau, bukan hanya bahan pokoknya saja.
“Pemprov Jabar melalui Indag memiliki rencana membangun Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) di Kabupaten Garut pada tahun 2025,” ungkapnya.
Barnas berharap pembangunan SIHT di Garut dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, sambil menegaskan dukungannya terhadap proyek tersebut. Menurutnya, SIHT akan membantu pengembangan kualitas hasil tembakau, termasuk proses pengolahan hingga menjadi produk jadi seperti rokok.
Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menjelaskan bahwa Jawa Barat berperan besar dalam industri tembakau di Indonesia, dan pihaknya berharap dapat mewujudkan SIHT sebagai langkah pertama di Jawa Barat.
“Saat ini sedang dibahas persiapan-persiapannya agar proyek ini dapat terealisasi dengan baik,” katanya.
Alasan memilih Garut sebagai lokasi SIHT adalah karena kabupaten tersebut merupakan penghasil tembakau terbesar di Jawa Barat, dengan luas peta persebaran tembakau mencapai 4.105 hektar. Diharapkan, keberadaan SIHT dapat meningkatkan pendapatan daerah.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Garut, Ridwan Effendi, menambahkan bahwa Garut sudah memiliki 12 perusahaan pengolahan tembakau yang akan berkontribusi dalam peningkatan kualitas produksi.(Agus Sulaeman)