Infaq di jalan Allah merupakan salah satu kunci rejeki yang mungkin belum banyak orang mengetahuinya. Selain mendapatkan pahala di akhirat kelak, ternyata Allah juga mengganti infaq dengan rejeki yang berkah di dunia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya hadits dan nash dalam Al Quran yang menjelaskan tentang janji Allah untuk mengganti rejeki orang yang rajin berinfaq.
Yang dimaksud infaq yaitu menafkahkan harta sesuai dengan tuntunan Islam untuk kepentingan tertentu. Semua rejeki yang kita dapatkan suatu saat akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. Hal ini sesuai dengan hadits nabi yang menyatakan jika tidak akan beranjak kaki anak Adam sebelum menjawab 5 pertanyaan dan salah satunya adalah diinfaqkan kemana rejeki yang telah Allah berikan.
Hukum Infaq Menurut Islam
Secara hukum, infaq dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
Infaq Wajib
Yaitu membelanjakan sebagian harta untuk perkara yang wajib dilakukan dalam Islam. Misalnya, menafkahi istri yang masih dalam masa iddah ketika ditalak, membayar mahar, dan memberi nafkah pada keluarga dan sanak saudara.
Baca Juga : 5 Peluang Usaha Sampingan Untuk Semua Kalangan
Infaq Mubah
Yaitu membelanjakan harta untuk perkara yang diperbolehkan dalam Islam. Misalnya, mengeluarkan harta untuk bercocok tanam dan berdagang.
Infaq Sunnah
Yaitu membelanjakan harta untuk perkara yang disunnahkan dalam Islam. Misalnya, menyumbang orang yang membutuhkan atau menginfaqkan harta untuk berjihad
Infaq Haram
Yaitu membelanjakan harta untuk kepentingan yang dilarang oleh Agama Islam. Misalnya, infaqnya orang kafir untuk menghalangi dakwah Islam berdasarkan firman Allah dalam Al Quran Surah Al Anfal ayat 36 atau infaqnya orang muslim kepada fakir miskin tetapi tidak karena Allah (riya’) berdasarkan firman Allah dalam Al Quran Surah Nisa’ ayat 38.
Baca Juga : 10 Keutamaan Sedekah Dalam Islam Yang Sangat Mulia
Ketentuan Infaq dalam Islam yang Perlu Diperhatikan
Pada dasarnya, tidak ada ketentuan khusus dalam pelaksanaan infaq. Namun, ada baiknya jika Anda memperhatikan beberapa hal di bawah ini sebelum melakukan infaq, diantaranya yaitu :
1. Memperhatikan Hak-hak yang Lebih Penting
Dalam berinfaq, kita tidak diperbolehkan mengambil harta dari haknya kemudian memberikan kepada yang bukan haknya karena hal tersebut tergolong berlebihan atau israf dan pemborosan. Hal ini dikemukakan oleh Imam Asy Syukaniy dalam Fathul Qadir 3/263 dan menyebutkan jika infaq ini tergolong haram.
Jadi, sebelum berinfaq, pastikan Anda memperhatikan hak-hak yang lebih penting terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar infaq yang kita lakukan diterima oleh Allah bukannya malah menambah dosa karena melakukan hal yang diharamkan.
Baca Juga : Membaca Peluang Usaha Bisnis Fashion Untuk Pemula Di Era Teknologi
2. Tidak berlebihan dalam Berinfaq
Umat Islam dianjurkan untuk untuk berinfaq baik dalam kesempitan maupun kelapangan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran Surat Ali Imran ayat 134. Namun yang perlu diingat, kita tidak boleh berinfaq secara berlebihan apalagi hingga menyumbangkan seluruh harta yang dimiliki. Rasulullah melarang hal tersebut karena dapat menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
Dalam Surah Al Furqan ayat 67 dijelaskan bahwa Allah melarang sifat kikir dan infaq untuk berlebih-lebihan. Anda dapat berinfaq sesuai dengan kemampuan untuk siapapun dan kapanpun.
3. Memprioritaskan kewajiban
Meskipun Islam memperbolehkan umatnya berinfaq dalam kondisi apapun dan kapan saja, namun ketentuan yang mesti diperhatikan adalah memenuhi kewajibannya terlebih dahulu. Sesuatu yang wajib harus dipenuhi sebelum kita melakukan sesuatu yang sunnah. Kita harus mendahulukan anak istri, keluarga, kerabat dekat, tetangga, baru kemudian orang yang membutuhkan.
Contoh memprioritaskan kewajiban lainnya yaitu sebelum berinfaq pastikan Anda telah melunasi hutang yang dimiliki. Karena pada dasarnya membayar hutang hukumnya wajib, sedangkan berinfaq hukumnya sunnah. Jadi, Anda harus mendahulukan membayar hutang baru melakukan infaq. Selain itu, pastikan nafkah untuk keluarga juga tercukupi karena hal tersebut tergolong infaq wajib.
Baca Juga : Hukum Infaq Online Yang Perlu Kamu Ketahui
4. Segera Berinfaq ketika masih Lapang dan Sehat
Meskipun Anda dapat berinfaq ketika dalam kesempitan maupun kelapangan, namun alangkah baiknya jika saat dalam keadaan lapang dan sehat segera melakukannya. Hal ini untuk menghindari penyesalan yang mungkin akan datang karena Anda kehilangan kesempatan untuk berinfaq. Ketika dalam keadaan sakit dan kesempitan, mungkin akan sedikit sekali kesempatan untuk dapat berinfaq.
5. Berniat Tulus dan Ikhlas dalam Berinfaq
Mungkin Anda sering mendengar jika segala amalan tergantung pada niatnya, begitu juga dengan infaq. Saat Anda niat berinfaq dengan tulus dan ikhlas untuk mendapatkan ridho Allah Ta’ala insyaallah Allah akan menerima amalan teersebut. Namun, jika infaq dihiasi dengan riya’ atau pamer, maka pahala dari infaq justru akan dihapus oleh Allah.
Baca Juga : Cara Bisnis Online Yang Menguntungkan Melalui Marketplace
6. Berinfaq secara Sembunyi-sembunyi
Pada dasarnya, Allah memperbolehkan kita berinfaq baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, asalkan tidak mengandung riya’. Infaq secara terang-terangan biasanya bertujuan untuk memotivasi umat muslim yang lain untuk melakukan infaq. Namun ternyata, infaq secara sembunyi-sembunyi jauh lebih dianjurkan oleh Rasulullah untuk menjaga keikhlasan.
Hal ini berdasarkan hadits shahih riwayat Muslim, 2/1031 dan Bukhari, 1/629, Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang yang berinfaq hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diiinfaqkan oleh tangann kanannya.”
7. Berinfaq dengan Harta yang Baik
Harta yang halal dan baik akan membawa keberkahan bagi keluarga. Hal ini juga perlu Anda perhatikan saat berinfaq. Pastikan Anda berinfaq menggunakan harta yang baik dan halal dalam memperolehnya. Jika Anda ingin berinfaq benda, pilihlah benda yang Anda sukai dan tidak cacat. Jangan berinfaq dengan sesuatu yang Anda sendiri tidak menyukainya.
Baca Juga : Pahala Bersedekah Online Untuk Anak Yatim
Mengapa Kita Harus Berinfaq?
Mungkin, sebagian besar dari Anda diliputi pertanyaan, mengapa kita harus berinfaq sedangkan hukumnya adalah sunnah dan tidak diwajibkan? Memang, infaq secara garis besar hukumnya sunnah yang artinya jika kita tinggalkan tidak berdosa dan jika dikerjakan mendapat pahala. Hal ini terlepas dari infaq wajib yang memang harus dilakukan.
Meskipun dihukumi sunnah, banyak ayat-ayat Al Quran dan hadits Nabi yang menganjurkan kita untuk berinfaq. Dengan berinfaq, Anda dapat meringankan beban yang diderita sesama, mempererat persaudaraan, dan menghindari berbagai penyakit hati seperti iri, dengki, dan kikir. Selain itu, banyak keutamaan yang akan Anda dapatkan dengan berinfaq, diantaranya yaitu :
Didoakan oleh malaikat setiap hari
Berdasarkan hadits Rasululullah SAW bersabda, “Tidaklah datang suatu hari melainkan ddua malaikat turun kemudian salah seorang diantaranya berdoa, “Berilah orang-orang yang berinfaq balasan, Ya Allah.” Sedangkan malaikat yangg laain berdoa, “Berilah orang yyang enggan berinfaq kebinasaan hartanya, Ya Allah.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Diberikan keberkahan rejeki oleh Allah
Berdasarkan hadits riwayat Muslim, dari Abu Hurairrah ra, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah Yang Maha Tinggi lagi Mahhasuci berfirman, “berinfaqlah wahai anak Adam, niscaya Aku akan berinfaq kepadamu.”
Dicintai Allah SWT
Berdasarkan hadits riwayat Baihaqi yang dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744, Nabi Muhammas SAW bersabda, “Sesungguhhnya Allah Pemberi, Ia mencintai orang yang suka memberi dan akhlak yang baik, Allah membenci akhlak yang buruk.”
Berinfaq merupakan akhlak yang baik karena dapat melatih kita untuk tidak kikir dan dermawan. Dan Allah mencintai orang yang suka memberi.
Memiliki kedudukan yang terbaik
Berdasarkan hadits riwayat Tirmidzi, no. 2325, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Terdapat empat jenis hamba di dunia ini, yaitu pertama hamba yang diberikan pemahaman ilmu agama dan rejeki oleh Allah. Dia bertaqwa dan membelanjakan hartanya di jalan Allah untuk menjalin tali silaturahmi. Dan dia sadar jika ada hak Allah dalam harta tersebut.
Baca Juga : Keutamaan Sedekah Untuk Memperpanjang Umur
Sesusungguhnya, itulah kedudukan hamba yang terbaik.”
Bagaimana, tertarik untuk segera berinfaq? Meski merupakan amalan sunnah, infaq memiliki banyak keutamaan yang sayang jika ditinggalkan. Sebelum berinfaq, pastikan Anda memahami ketentuan-ketentuannya dalam Islam. Hal ini bertujuan agar infaq yang Anda lakukan diterima oleh Allah dan tidak menjadi amalan yang sia-sia.