GARUTEXPO – Organisasi Masyarakat Penjaga Alam Indonesia (MPAI) dan Cokro Prawiro Nusantoto menggelar acara silaturahmi dan konsolidasi seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Jawa Barat. Acara ini merupakan yang pertama kalinya sejak terbentuknya kedua organisasi tersebut dan berlangsung di Vila Merah, Desa Paseh, Kecamatan Ibun Majalaya, Kabupaten Bandung, Minggu, 25 Februari 2024.
MPAI, yang berfokus pada pelestarian lingkungan, menyatakan bahwa kondisi alam Indonesia semakin memprihatinkan dan menimbulkan ancaman serius terhadap kehidupan manusia. Menurut Ketua Umum MPAI, Ngadi Utomo SH, MH, kerusakan lingkungan disebabkan oleh faktor alam dan ulah manusia.
“Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan mutu lingkungan. Deteriorasi ini mencakup hilangnya sumber daya tanah, air, udara, serta punahnya flora dan fauna liar,” ungkap Ngadi Utomo.
Ahmad Sapari S H, pembina MPAI, menekankan pentingnya peran organisasi ini dalam menjaga alam Indonesia, sejalan dengan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menyelamatkan lingkungan yang terancam.
“Mari kita rapatkan barisan untuk menjaga lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan (OKK) Iwan Sulistiawan menyampaikan bahwa MPAI telah terbentuk di 15 provinsi di Indonesia. Konsolidasi DPC MPAI di Jawa Barat diharapkan menjadi barometer bagi DPD MPAI di seluruh Indonesia.
Acara ini ditutup dengan diskusi tentang target yang akan dilakukan MPAI ke depannya, sebagai langkah konkret dalam menjaga lingkungan Indonesia yang semakin terancam.(Wahyu)