GARUTEXPO– Ribuan Guru honorer dari Fagar Kabupaten Garut memadati halaman Kantor DPRD Garut, Kamis, 22 Februari 2024, menuntut penambahan kuota pengangkatan tenaga guru PPPK tanpa tes. Mereka telah berkumpul sejak pagi di bunderan Simpang Lima Tarogong Kidul sebelum memindahkan aksi mereka ke depan gedung DPRD Garut.
Di depan gedung DPRD, para guru honorer secara bergantian menyampaikan orasi keprihatinan atas nasib mereka yang belum mendapatkan jatah kuota sebagai tenaga ASN atau tenaga P3K.
Setiap perwakilan guru honorer bersuara keras, menyerukan agar Pemerintah Kabupaten Garut memperjuangkan penambahan kuota sebanyak 2000 sampai 3000 kuota guru P3K, sehingga mereka dapat menikmati fasilitas yang seharusnya mereka dapatkan.
Koordinator Lapangan Aksi, Irfan Ridwan Nulloh, menyatakan aspirasi para guru untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, khususnya guru tenaga honorer yang telah lama berdedikasi. Dari data terbaru, hanya sekitar 18.800 guru honorer yang memiliki status P, dan banyak dari mereka menginginkan perlakuan yang adil, termasuk diangkat tanpa tes dengan mendapatkan SK secara langsung karena sudah memiliki status P.
“Ada 2000 guru honorer mendukung aspirasi ini,” ujar Irfan Ridwan Nulloh saat di wawancarai garutexpo.com, Kamis,,22 Februari 2024.
Aksi ini menarik perhatian, dengan sejumlah guru bersiap untuk bermalam di depan gedung jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
“Kami berkomitmen untuk bertahan di sini beberapa hari jika perlu karena kita sudah bawa salin,” tambah Irfan.
Irfan juga juga menyoroti gaji yang rendah, terutama bagi guru honorer yang mengajar, yang hanya menerima bayaran sekitar 500 ribu ke bawah.
“Kami hanya meminta perlakuan yang adil,” tegasnya, “karena kami juga merupakan bagian dari warga Negara Republik Indonesia yang hebat,” tandasnya.(*)