in

Tiga Tahun Terlunta: Di Mana Keseriusan Dispora Garut dalam Atasi Krisis Pemuda?

GARUTEXPO– Wakil Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Garut, Adrian Hidayat, menyampaikan keprihatinannya di tengah peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober.

“Bulan ini kita peringati perjuangan pemuda melalui Sumpah Pemuda, tapi di sisi lain, apakah pemerintah daerah sudah benar-benar komit terhadap pengembangan kualitas pemuda?” ujar Adrian, kepada awak media Kamis, 31 Oktober 2024.

Ia menyoroti Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut yang dianggapnya tidak serius dalam menghadapi isu-isu kepemudaan. Salah satu contohnya adalah tertundanya penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) Kepemudaan, padahal Perda No. 2 Tahun 2021 tentang kepemudaan sudah disahkan tiga tahun lalu. Adrian menilai bahwa keterlambatan ini adalah cerminan dari rendahnya prioritas terhadap nasib pemuda Garut.

Data terbaru menunjukkan angka pengangguran pemuda Garut yang menyentuh 25%, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 14%. Tak hanya itu, hanya 30% pemuda Garut yang mendapat akses ke program pelatihan keterampilan.

“Angka ini sangat memprihatinkan, dan menunjukkan krisis serius yang tak boleh diabaikan. Tanpa tindakan nyata, masa depan pemuda Garut terancam,” tegas Adrian.

Baca Juga  Mimpi Pemda Garut Sulap Jalur Pengkolan 'Rasa' Malioboro, Asep Nurjaman: Lakukan Kajian Teknis Dulu Sebelum Melangkah

Adrian menilai Dispora seharusnya bukan sekadar berbicara soal pemberdayaan pemuda, tetapi juga mengambil langkah konkret.

“Keterlambatan penyusunan Perbup ini seolah menunjukkan ketidakmampuan Dispora dalam menjalankan programnya. Jika tidak ada aturan yang mengikat, bagaimana bisa ada tolak ukur capaian?” tanyanya.

Lebih jauh, Adrian menekankan pentingnya akuntabilitas dalam penggunaan anggaran negara. “Pembuatan Perda dan Perbup itu pakai uang negara, dan kalau diabaikan, harusnya ada konsekuensi bagi yang bertanggung jawab. Kami tidak melihat rencana besar dari Dispora terkait pembangunan pemuda, dan yang terjadi hanya program formalitas yang menghabiskan anggaran tanpa substansi yang jelas,” kritiknya.

Adrian meminta agar Penjabat Bupati dan DPRD Garut segera mengevaluasi kinerja Dispora. “Kalau Pemerintah Kabupaten Garut benar-benar ingin meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), maka Perbup ini tidak bisa lagi ditunda. Pertanyaannya: Berapa lama lagi kita harus menunggu Dispora bertindak?” ujar Adrian.

Ditulis oleh Kang Zey

Polres Garut Sapu Bersih Miras dan Premanisme, Puluhan Orang Diciduk!

Kebakaran Kembali Melanda Kampung Cikalong, Dua Rumah Hangus dalam Dua Hari Berturut-turut