Cerita Pengalaman Pribadi Bentuknya yang singkat dan ringkas membuat cerpen menjadi karya sastra yang banyak dinikmati. Selain cerpen fiksi, ada pula cerpen yang berasal dari pengalaman nyata seseorang, loh. Cerpen jenis ini banyak dijadikan sebagai bahan tugas sekolah. Selain mengembangkan kreatifitas, cerpen pengalaman pribadi juga dapat dibuat dengan mudah dalam waktu yang singkat. Menulisnya pun sangat mudah, loh.
Untuk kamu yang masih bingung, jangan khawatir. Kali ini Garutexpo telah berhasil merangkum contoh cerpen pengalaman pribadi yang singkat dan menarik. Simak informasinya sampai habis, ya.
3 Contoh Cerita Pengalaman Pribadi Singkat
Pengalaman pribadi bisa merupakan pengalaman yang menyenangkan, menakutkan, menyedihkan, hingga memalukan. Biasanya cerpen pengalaman pribadi pendek ditulis sepanjang minimal 3 paragraf dengan jumlah tokoh yang sedikit. Karena berbentuk cerita, jenis teks ini juga dapat dikategorikan sebagai narasi. Ini dia daftar contohnya.
1. Pindah Sekolah
Apa yang paling mendebarkan selain disuntik dokter? Buatku hal mendebarkan itu bernama pindah sekolah. Aku sendiri tidak menyangka kalau aku bakal pindah sekolah dengan cepat. Tantangan pertama yang harus aku hadapi adalah lingkungan yang sama sekali baru. Saking gugupnya, waktu itu aku bahkan sampai lupa jalan sewaktu berangkat sekolah.
Kedua, bahasa yang digunakan sangat berbeda dengan bahasa yang sudah biasa aku gunakan. Di sini, semua orang menggunakan bahasa daerah. Aku bahkan gak paham sama sekali dengan apa yang mereka ucapkan waktu itu. Tapi sekarang, aku sudah mulai bisa menguasainya.
Setelah berbulan-bulan berlalu, pindah sekolah ternyata banyak senangnya juga. Aku bisa dapat teman baru dengan budaya yang beda. Selain itu, aku bisa bercerita ke banyak orang soal hal-hal yang gak biasa di sini. Aku juga senang karena aku bisa mengunjungi tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Semua tetangga dan teman-teman baruku juga ramah dan baik hati. Sepertinya, aku bakal betah untuk tinggal di sini lebih lama.
Baca Juga : Memahami Letak Geografis Indonesia Disertai Keuntungannya, Sudah Tahu?
2. Tradisi Sambut Lebaran di Kampungku
Aku berasal dari Gorontalo. Di kampung kami, ada satu tradisi unik untuk menyambut lebaran. Tumbi lo Tohe namanya. Aku semakin bangga karena tradisi ini hanya ada di kampungku tercinta.
Secara bahasa, Tumbi lo Tohe artinya malam pasang lampu. Kegiatan ini biasa digelar mulai dari H-3 menjelang lebaran. Sebagai persiapan,saat itu aku membantu saudaraku untuk mengisi lampu tradisional yang biasa digunakan. Lampu ini terbilang unik. Terbuat dari botol M150 yang diberi sumbu. Setelah jadi, lampu ini kami susun membentuk berbagai bentuk yang unik. Kalau keluargaku dan warga sekitar rumah kakek membentuknya menjadi seperti masjid. Kami memasangnya di sungai Bone Bolango yang letaknya persis di bawah jembatan Talumolo 1.
Begitu acara pasang lampu dimulai, jalan-jalan mulai dipenuhi oleh masyarakat yang antusias untuk menikmati malam Tumbi lo Tohe yang cantik. Mulai dari yang berjalan kaki, sampai naik bentor. Malam itu semakin cantik karena rumah kami juga dihiasi berbagai lampu warna-warni. Aku pun tak lupa untuk mengunjungi lampu-lampu cantik yang di pasang di wilayah lain dengan sepupuku. Senang rasanya bisa menikmati malam yang cantik itu. Aku harap, tahun depan aku bisa merasakannya lagi.
Baca Juga : Karya Gambar Cerita: Pengertian, Ciri, dan Fungsinya
3. Pulang Kampung Dadakan
Waktu itu, aku kaget saat ayahku menelfon. Dari seberang, ayah bilang kalau kondisi nenek sedang kritis. Aku gak bisa membendung rasa sedih dan juga tangisan di pipiku. Sejak kecil, nenekku adalah orang yang paling akrab denganku. Karenanya, aku merasa sangat kehilangan.
Dari kosan, aku pun langsung mengunjungi rumah nenek yang letaknya tak begitu jauh. Di sana, semua sanak saudara berkumpul. Sorenya, kami pun sepakat untuk memakamkan nenek di kampung kami, Yogyakarta. Jadilah kami semua pulang kampung dadakan. Nenek pun selesai dimakamkan di waktu siang pada keesokan harinya. Kami memutuskan untuk menginap di sana.
Seminggu kemudia, suasana duka keluarga kami sudah berlalu. Kami pun sepakat untuk mengunjungi Borobudur. Di sana, kami berkeliling dan berfoto bersama dengan riang gembira. Ibu dan sepupuku bahkan menyempatkan belanja oleh-oleh khas Jogja. Karena gak mau ketinggal, aku pilih gantungan kunci sebagai oleh-olehku. Esok harinya, kami juga berburu oleh-oleh di Pasar Beringharjo sebelum pulang. Dibalik kesedihanku atas kepergian nenek, ternyata ada juga pengalaman tak terlupakan yang terselip.
Itu dia tadi beragam contoh pengalaman pribadi yang singkat dan mudah di buat. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita semua, ya.
Agar tidak ketinggalan update terbaru dari kami, nantikan terus berbagai artikel menarik dari Garutexpo.com, ya.
Semoga bermanfaat!