Mungkin kalian sudah dengar beberapa mitos tanaman lidah mertua di masyarakat. Namun, apakah semua mitos tersebut benar?
Sebelum dipindahkan ke marga Dracaena, lidah mertua dikenal sebagai kelompok tanaman hias yang berasal dari genus Sansevieria.
Kelompok ini setidaknya memiliki 70 anggota spesies, yang mana populasinya menyebar mulai dari benua Afrika sampai ke Asia Selatan.
Nama “lidah mertua” merujuk pada tampilan daunnya yang tegak dan tajam. Meski berbentuk unik, sayangnya flora tersebut sering dianggap sebagai pembawa sial.
Baca Juga : 90+ Suku di Indonesia sesuai Daerah Asalnya, Sudah Tahu Apa Saja?
Fakta dan Mitos Tanaman Lidah Mertua
Sebagian orang percaya bahwa bentuk lidah mertua yang runcing dapat menghalangi masuknya energi baik ke dalam rumah.
Sedangkan yang lainnya, meyakini bahwa tanaman lidah mertua tidak cocok ditaruh di dalam hunian karena dapat menularkan penyakit.
Lantas, mana mitos tanaman lidah mertua tersebut yang tergolong fakta? Agar tidak berasumsi, baca penjelasan lengkapnya di bawah ini.
1. Tanaman Lidah Mertua Pembawa Sial
Mitos terkait tanaman lidah mertua sebagai pembawa sial mungkin sudah sering kita dengar. Namun layaknya mitos, perihal tersebut tidak pernah dapat dibuktikan.
Bahkan menurut feng shui, lidah mertua sejatinya sangat cocok ditempatkan di dalam rumah karena dapat mengundang energi baik.
Bentuknya yang runcing justru menjadi kelebihan dari tanaman tersebut, sebab daun-daunnya yang kuat dapat menjadi pelindung dari energi negatif.
Meski begitu, kita perlu memperhatikan tata letak dari tanaman ini. Jika diletakkan di tempat yang salah, maka energi baik dari tanaman lidah mertua akan hilang.
Baca Juga : Gak Cuma Paus Biru, Ini 12 Binatang Terbesar di Dunia Berdasarkan Jenisnya
2. Tanaman Lidah Mertua Menyebabkan Penyakit
Banyak orang yang percaya bahwa tanaman lidah mertua dapat mengundang penyakit jika dipelihara di dalam rumah. Namun, asumsi itu tidak sepenuhnya benar.
Spesies Dracaena ini memang tergolong tanaman hias beracun. Namun, kandungan racunnya terhitung rendah sehingga tidak akan berdampak bagi manusia.
Asal kalian menghindari getahnya, maka tidak akan berisiko bagi kesehatan.
Karena itu, jauhkan tumbuhan ini dari jangkauan anak-anak. Lalu, sebaiknya gunakan sarungan tangan saat memotong bagian tanaman.
Baca Juga : 50 Nama-Nama Tanaman Hias Berdasarkan Jenisnya
3. Tanaman Lidah Mertua Berbahaya bagi Hewan
Harus diakui bahwa tanaman lidah mertua berbahaya bagi hewan peliharaan.
Pasalnya spesies ini diketahui mengandung senyawa kimia saponin, yang bisa memicu reaksi buruk seperti mual-mual, muntah, hingga diare.
Namun, reaksi itu hanya terjadi bila hewan tidak sengaja menelan tanaman tersebut.
Bahkan jika diletakkan di posisi yang benar, flora ini dapat berguna sebagai penyerap racun seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.
4. Tanaman Lidah Mertua Mudah Mati
Mitos tanaman lidah mertua selanjutnya adalah, diyakini mudah mati dan rentan terserang penyakit. Apakah mitos ini benar? Tentu saja tidak.
Tanaman lidah mertua justru tergolong sebagai tumbuhan yang sangat kuat. Mereka dapat hidup di berbagai kondisi cuaca, serta mudah untuk dipelihara.
Spesies Dracaena mempunyai daun yang tebal dan bersifat sukulen. Mereka tidak memerlukan pasokan air terlalu banyak, sehingga tahan terhadap kekeringan.
Sebaiknya, siram tanaman lidah mertua sebanyak 2-3 seminggu. Sebab terlalu sering menyiram tumbuhan ini, justru dapat membuat akar dan pangkalnya membusuk.
Bahkan, kalian tidak perlu sering-sering mengeluarkan tanaman ini dari dalam rumah. Mereka tidak memerlukan pancaran sinar matahari penuh sepanjang waktu.
Baca Juga : Ciri-Ciri Ekosistem Taiga atau Hutan Boreal yang Harus Diketahui
5. Tanaman Lidah Mertua Mengundang Jamur
Mitos tanaman lidah mertua terakhir yang banyak dipercaya oleh masyarakat adalah, bahwa tanah dari tumbuhan ini dapat mengundang jamur dan bakteri.
Jawaban dari asumsi ini sebenarnya sudah banyak dipublikasikan. Selama diletakkan di posisi yang tepat, maka pertumbuhan jamur pada tanah dapat dihindari.
Sebagai acuan, berikut langkah-langkah yang bisa kalian lakukan:
- Pilih pot dengan lubang sirkulasi air yang baik
- Siram tanaman dengan air secukupnya
- Gunakan pupuk untuk menghalau hama dan menutrisi tumbuhan
- Letakkan tanaman di area berkanopi, bukan di bawah sinar matahari langsung.
Cara Menempatkan Tanaman Lidah Mertua menurut Feng Shui
Seperti yang telah dijelaskan, berbagai mitos tanaman lidah mertua yang berkembang memamg erat dengan ajaran feng shui.
Jika ingin mempertahankan energi positif yang dibawa oleh tumbuhan tersebut, berikut sejumlah cara yang bisa kalian praktikkan:
- Agar tidak membawa pengaruh buruk, jangan letakkan tanaman lidah mertua di area lalu lintas yang ramai
- Letakkan tanaman di sudut ruangan, dekat rak buku atau perabotan rumah, untuk menetralisasi energi lamban dan sudut yang lancip
- Simpan tanaman lidah mertua di sudut tenggara, selatan atau timur, karena posisi tersebut adalah tempat terbaik menurut feng shui
- Tempatkan tanaman ini di dekat pintu masuk untuk menyerap delapan energi kebijakan ke dalam rumah.
Sebelum kita akhiri, apa saja sih delapan energi kebijakan itu? Ini di antaranya adalah kemakmuran, kecantikan, umur panjang, kecerdasan, kesehatan, hingga kekuatan.
Nah, setelah membaca ulasan di atas, apakah kalian percaya terhadap mitos tanaman lidah mertua?
Apapun mitos di baliknya, jangan lupa rawat tanaman hiasmu sebaik mungkin, ya. Tumbuhan dapat memberi manfaat jika kondisinya sehat dan terawat.
Nantikan berbagai informasi menarik lain dari Garutexpo.com.
Semoga menginspirasi!