in

Teori Kemagnetan Bumi yang Perlu Diketahui

Teori Kemagnetan Bumi

Teori Kemagnetan Bumi. Bumi tempat kita saat ini berpijak merupakan salah satu magnet raksasa di alam semesta. Bumi memiliki dua kutub yang dikenal dengan kutub selatan dan kutub utara. Kedua kutub tersebut berada di ujung bumi selatan dan bumi utara.

Berdasarkan dari Kementerian dan Kebudayaan Republik Indonesia, kedua kutub bumi tersebut dikatakan sebagai deklinasi. Disebut juga sebagai sudut inklinasi karena adanya ketidakpastian penunjuk arah antara kutub selatan dan kutub utara. Selain itu, kedua medan ini membentuk sudut yang horizontal.

Adanya medan magnet bumi ini dinilai memiliki fungsi untuk melindungi para penduduk bumi dari sebuah radiasi kosmik yang dapat mengancam kesehatan. Radiasi tersebut berasal dari matahari dan benda-benda langit lainnya yang bisa menembus bumi.

Uniknya, partikel yang berasal dari luar bumi tersebut hanya akan dapat masuk ke kutub-kutub bumi. Partikel yang masuk juga akan melewati proses deionisasi atau peristiwa lepaskan nukleon dan elektron, sehingga membentuk plasma lemah. Aurora adalah fenomena di bumi yang merupakan hasil dari pelepasan plasma tersebut.

Uraian Konsep Gaya Lorentz

Terdapat sebuah teori yang menunjukkan dan menyangkut kemagnetan bumi yakni Gaya Lorentz. Inti konsep Gaya Lorentz bahwa kawat berarus yang ada di dalam medan sebuah magnet akan mengalami gaya. Adanya sebuah Gaya Lorentz ini dalam sebuah percobaan dapat menimbulkan simpangan pada alumunium foil.

Ketika semakin banyak baterai yang dipasang pada sebuah rangkaian, nantinya akan semakin besar pula besaran Gaya Lorentz dan arus listriknya. Hal ini dapat menunjukkan bahwa adanya perbandingan lurus antara arus listrik dengan gaya yang ditimbulkan. Begitupulan dengan perubahan magnet yang diberikan.

Baca Juga : Magnet Alami dan Magnet Buatan, Apa Bedanya?

Terdapat rumus yang biasa digunakan dalam konsep Gaya Lorentz:

F=B.I.L

Keterangan rumus tersebut:

  • F adalah gaya lorentz (Newton)
  • B adalah medan tetap (Tesla)
  • I adalah kuat arus listrik (Ampere)
  • L adalah panjang kawat yang berarus masuk ke dalam medan magnet (meter)
Baca Juga  Jenis-Jenis dan Nama Latin Tumbuhan Paku dari Seluruh Dunia

Pada saat kedua kawat dengan panjang I yang diakhiri dengan arus listrik dengan besar I yang tiap kawat diletakkan pada suatu medan magnetik B, tentu akan menimbulkan gaya lorentz berupa gaya tarik menarik atau tolak menolak tergantung arah arus listrik pada kawat.

Baca Juga : Cara Menghitung Keliling Persegi Panjang

Apabila kedua kawat tersebut memiliki arah arus yang searah, maka akan ada gaya tarik menarik. Sedangkan apabila arahnya bertolak belakang, makan akan ada gaya tolak menolak. Rumus untuk mengukur besarnya gaya tarik menarik ataupun tolak menolak adalah sebagai berikut:

Keterangan:

  • F1 adalah gaya tarik-menarik atau sebaliknya pada kawat 1 (Newton)
  • F2 adalah gaya tarik-menarik atau sebaliknya pada kawat 2 (Newton)
  • I1 merupakan lambang dari kuat arus yang mengalir pada kawat 1 (Ampere)
  • I2 merupakan lambang kuat arus yang mengalir pada kawat 2 (Ampere)
  • µ0 adalah lambang dari permeabilitas vakum ()
  • I adalah panjang kawat (m)
  • α adalah jarak antara kedua kawat (m)

Gaya Lorentz ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sederhananya dapat ditemukan pada kipas angin dan motor listrik. Penerapannya dapat dilihat pada bagian penggerak baling-baling di kipas angin dan motor listrik.

Adanya sebuah arus listrik yang mengalir pada kumparan yang ada di medan maget, kumparan dapat mengalami Gaya Lorentz. Itulah sebabnya baling-baling dapat berputar. Untuk membuat perputaran yang stabil, bisa dibuat pada ujung kumparan dengan bentuk melingkar.

Kaidah Tangan Kanan Gaya Lorentz

Gaya Lorentz ini juga berkaitan dengan yang namanya kaidah tangan kanan. Apabila ingin mencoba, dapat menggunakan tiga jari tangan kanan. Hal ini dapat dijelaskan dengan membuat posisi Ibu Jari, Jari Telunjuk, dan Jari Tengah dalam posisi berjarak, sedangkan jari lainnya dilipat ke dalam genggaman tangan.

Dapat dipahami seperti berikut:

Ibu jari melambangkan arah arus listrik atau (I)

Jari telunjuk adalah arah medan magnet (B)

Jari tengah merupakan arah gaya lorentz (F)

Agar tidak ketinggalan update terbaru dari kami, nantikan terus berbagai artikel menarik dari Garutexpo.com, ya.

Semoga bermanfaat!

Ditulis oleh Admin Garutexpo

Garutexpo.com berupaya memberikan berita dan sajian artikel yang berkualitas untuk kemajuan garut dan teknologi informasi online.

Kelompok Pedagang Bunga Hias Bersama LBH NKRI Desak Kadispora Garut Untuk Musyawarah

Stadion Dalem Bintang RAA Adiwijaya Garut Dipakai untuk Putaran Nasional Liga 3: PSSI Resmi Umumkan Tuan Rumah Bersama Daftar Lengkapnya