Tidak cuma adat-istiadat, kekayaan suku bangsa di Indonesia juga terlihat jelas dari gambar rumah adatnya. Penasaran? Simak ulasan Garutexpo berikut ini, ya.
Selayaknya masyarakat modern, orang-orang dari masa lampau juga mempunyai tempat tinggal. Mereka mendiami sebuah hunian yang biasa disebut rumah adat.
Rumah adat ini tidak dibangun secara asal-asalan lho. Biasanya, ada peraturan khusus yang mengatur tentang pembangunan rumah adat.
Karena itu, jika ada anggota suku yang tidak mengikuti aturan tersebut, besar kemungkinan ia akan dikenakan sanksi berdasarkan hukum adat.
Gambar Rumah Adat Terpopuler di Indonesia
Salah satu keunikan arsitektur tempo dulu terletak pada filosofinya. Tidak sekedar tempat tinggal, rumah-rumah ini dibuat dengan memperhatikan kelestarian alam.
Nilai-nilai moral dan keyakinan leluhur pun, turut dilestarikan melalui simbol-simbol pada bangunan rumah. Jika tertarik, yuk lihat gambar rumah adat di bawah ini!
1. Rumah Joglo
Siapa sih yang enggak kenal rumah Joglo? Rumah adat yang berasal dari Pulau Jawa, tepatnya daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah ini memang terbilang cukup populer.
Terdapat tiga bagian ruang pada rumah adat tersebut, yaitu pendopo (bagian depan), pringgitan (ruang tengah), serta omah njero (bagian dalam).
Berkat bentuk atap piramidanya yang unik, desain rumah Joglo juga banyak mengilhami desain-desain arsitektur modern di kota-kota besar.
2. Rumah Gadang
Jika rumah Joglo mempunyai atap piramida, rumah gadang justru dibangun dengan genting yang meruncing. “Gonjong,” begitu warga lokal menyebutnya.
Rumah ini pada dasarnya dibangun dengan bentuk persegi empat. Ciri-ciri desainnya dapat kita lihat dari ukiran bermotif akar pada bagian depan rumah.
Selain dijadikan hunian, rumah Gadang juga berguna untuk acara kebudayaan. Di daerah asalnya Sumatra Barat, hunian ini masih cukup mudah kita temukan, lho.
3. Rumah Kebaya
Kalian tahu enggak, pada mulanya atap rumah adat Kebaya dibangun dengan menggunakan daun kirai yang dianyam.
Namun seiring berjalannya waktu, atap rumah tradisional suku Betawi itu mulai diganti dengan material genting keramik dan juga genting aspal.
Dinding rumahnya juga dibuat menggunakan kayu gowok. Karena sudah cukup langka, material tersebut lantas dimodifikasi menggunakan dinding beton.
4. Rumah Bolon
Gambar rumah adat selanjutnya datang dari suku Batak. Hunian ini biasa disebut rumah Bolon, modelnya seperti rumah panggung dengan bentuk persegi empat.
Menariknya, bagian dalam rumah tersebut tidak memiliki sekat kamar. Karena itu, area dalam bangunan terasa sangat lapang dan luas.
Uniknya, tangga di depan rumah Bolon dibangun cukup berjenjang dan curam. Karena itu, orang yang ingin masuk biasanya harus merangkak dan memanjat dengan tangan.
5. Rumah Adat Tongkonan
Rumah adat Tongkonan mempunyai atap berbentuk perahu, materialnya dibuat menggunakan batang bambu yang dilapisi rumbia, alang-alang serta seng.
Bila menurutmu itu belum cukup unik, sebagian besar material bangunan rumah dibangun menggunakan kayu uru berkualitas.
Daya tahannya tidak perlu diragukan lagi. Walaupun berbentuk semi-permanen, rumah adat Tongkonan khas Toraja, Sulawesi Selatan terkenal sangat kuat.
6. Rumah Adat Honai
Rumah adat Honai dibangun dengan dua material, yakni kayu dan ilalang. Bentuk atapnya pun sangat berbeda, mirip seperti mangkuk atau mata peluru tumpul.
Karena sumber bahan bangunan yang terbatas, sebagian besar rumah adat di Papua memang memanfaatkan material dari alam sekitar.
Meskipun tampak begitu sederhana, bangunan rumah adat Honai diklaim ampuh menahan derasnya hujan, angin serta terik matahari, lho.
Baca Juga : 9 Rumah Adat Papua yang Paling Terkenal, Sederhana namun Kaya Makna!
7. Rumah Musalaki
Gambar rumah adat Musalaki memang selalu membuat kita takjub.
Bagaimana tidak, pondasi rumah adat khas Nusa Tenggara Timur ini bukan ditanam di dalam tanah, melainkan terletak di atas batu besar.
Selain itu, sebagian besar atapnya terbuat dari jerami yang bertumpuk pada rangka bangunan. Ini diklaim tidak mudah rusak ataupun jatuh tertiup angin.
Menurut studi, struktur bangunan Musalaki cukup kuat menahan gempa. Sehingga, jangan heran jika desainnya kerap dikaji dalam dunia arsitektur modern.
8. Rumah Panjang
Seperti namanya, rumah adat khas Kalimantan Barat ini memang terlihat sangat panjang. Ukurannya mencapai 180 meter, dengan lebar berkisar 6-8 meter.
Tidak cuma gigantik, kayu penyokong rumah panggung tersebut umumnya dibangun cukup tinggi, yakni antara 5-8 meter.
Karena itu, jangan heran apabila rumah adat Panjang mampu menampung puluhan bahkan ratusan orang tamu sekaligus.
9. Rumah Adat Bale Manten
Bale Manten dapat kita temukan di hampir semua wilayah Pulau Dewata.
Hunian khas Bali ini memang sangat populer. Memiliki bentuk bangunan yang unik, banyak masyarakat modern yang tertarik membangun rumah seperti Bale Manten.
Rumah adat tersebut umumnya berbentuk persegi panjang dan dibangun menghadap ke utara. Terdapat bale atau ruang pada bagian kiri dan juga kanan bangunan.
10. Rumah Limas
Tidak cuma sekedar hunian, bagi masyarakat Sumatra Selatan rumah Limas adalah ikon bagi perkembangan desain arsitektur lokal.
Berbeda dengan rumah adat lainnya, hunian ini memiliki atap berbentuk limas dengan lantai dan pintu menggunakan material kayu besi, unglin, atau tembesu.
Terdapat dua jenis rumah Limas di Sumatra Selatan, yakni rumah limas panggung dan rakit. Keduanya sama-sama unik serta memiliki filosofinya masing-masing.
11. Rumah Adat Dulohupa
Berbicara gambar rumah adat terpopuler, enggak afdol rasanya jika tidak memasukan rumah adat Dulohupa dari Gorontalo.
Dulohupa sendiri merupakan model rumah panggung dengan atap berbentuk pelana. Bagian dalamnya tidak memiliki banyak sekat sehingga terkesan cukup lapang.
Usut punya usut, pilar yang menopang rumah adat ini terbuat dari kayu jati. Karena itu meski diterpa banjir atau gempa, hunian ini ahli sinyalir akan tetap kokoh.
12. Rumah Adat Sulah Nyanda
Bagi orang-orang Baduy, membangun kehidupan yang selaras dengan alam adalah sebuah kewajiban. Hal ini bahkan terimplementasi pada desain rumah adatnya.
Sulah Nyanda dibangun dengan material kayu, batu umpak, serta atap ijuk. Struktur bangunannya pun mengikuti kontur tanah untuk menghindari risiko longsor.
Melansir berbagai sumber, ruangan di rumah adat Sulah Nyanda terbagi menjadi tiga bagian yakni sosoro (ruang depan), tepas (ruang tengah), dan ipah (area belakang).
13. Rumah Walewangko
Terakhir, gambar rumah adat yang paling populer di Indonesia adalah Walewangko.
Walewangko sendiri berasal dari Sulawesi Utara. Kunikan rumah ini dapat kita lihat dari bentuk tangga yang menyilang, serta tiang-tiang penyangga yang cukup tinggi.
Di dalam rumah Walewangko, pembagian kamar tidur untuk anggota keluarga disusun berdasarkan usia masing-masing orang.
Biasanya, kepala keluarga atau anggota tertua akan menempati kamar terdepan. Sedangkan, anak-anak atau anggota termuda menempati kamar paling belakang.
Bagaimana, sangat menarik ya membahas desain arsitektur rumah adat.
Mengingat suku di Indonesia ada sangat banyak, daftar di atas hanya segelintirnya saja.
Agar tidak ketinggalan update terbaru dari kami, nantikan terus berbagai artikel menarik dari Garutexpo.com, ya.
Semoga bermanfaat!