GARUTEXPO – Angkringan, atau yang dikenal juga dengan sebutan Warung Hiks, kini semakin dikenal sebagai ruang publik di berbagai kota, termasuk Garut. Angkringan menawarkan makanan dan minuman dengan harga terjangkau, serta memberikan kebebasan bagi pelanggannya untuk duduk berlama-lama dan bersosialisasi. Hal ini menjadikan angkringan sebagai tempat ideal untuk interaksi sosial, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah.
Angkringan di Garut memiliki keunikan tersendiri, yakni berfungsi sebagai ruang diskusi demokrasi dalam konteks politik sehari-hari.
Yudha Puja Turnawan, politisi PDIP Garut, menyampaikan angkringan adalah bagian dari demokrasi politik keseharian. Di sini, masyarakat dapat dengan bebas menyampaikan unek-unek dan gagasan sambil menikmati kopi dan makanan khas angkringan.
“Demokrasi adalah cara berinteraksi dan berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan. Seharusnya, politik digunakan untuk kepentingan masyarakat umum, bukan hanya untuk kelompok tertentu,” papar Yudha.
Angkringan ini diinisiasi oleh pengurus ranting PDI Perjuangan dari Kecamatan Bayongbong dan pengurus Badan Penanggulangan Bencana DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut. Inisiatif ini bertujuan untuk menambah penghasilan kader PDI Perjuangan agar dapat memberikan manfaat lebih luas. Selain itu, angkringan juga menjadi tempat bagi warga Garut untuk bertemu langsung dengan wakil rakyat (anggota DPRD).
“Jika tidak ada kunjungan kerja luar kota, setiap malam wakil rakyat akan melayani pembeli sambil mendengarkan keluhan warga Garut,” kata Yudha.(Oki)