in , , , , , , , , ,

Bukan Janji Kosong, Calon Bupati Garut Diingatkan untuk Wujudkan Kesejahteraan Guru dengan Tindakan Nyata

Foto: Nanan Nugraha, Sekretaris GMNI Kabupaten Garut.

GARUTEXPO – Menjelang pemilihan kepala daerah di Kabupaten Garut, isu kesejahteraan guru menjadi sorotan utama. Banyak pihak, termasuk tokoh pendidikan dan aktivis, mendesak calon bupati untuk tidak menjadikan kesejahteraan guru sekadar janji manis dalam kampanye.

Nanan Nugraha, Sekretaris GMNI yang juga dikenal sebagai tokoh aktivis Garut, menegaskan bahwa realisasi janji kampanye terkait kesejahteraan guru harus menjadi prioritas utama bagi calon pemimpin daerah. Menurutnya, banyak guru honorer di Garut yang menerima upah jauh di bawah standar, yang menunjukkan perlunya langkah konkret dari pemerintah daerah.

“Jangan hanya menjadikan kesejahteraan guru sebagai jargon politik. Ini adalah masalah serius yang membutuhkan keberanian dan komitmen nyata dari calon bupati yang akan datang. Para guru, terutama yang berstatus honorer, sudah terlalu lama menjadi korban janji-janji tanpa bukti,” ujar Nanan kepada awak media, Senin, 25 November 2024.

Nanan menyoroti pentingnya pemimpin yang mampu mengambil kebijakan strategis untuk memperbaiki nasib para guru. Ia menyarankan sejumlah langkah konkret, seperti peningkatan alokasi anggaran pendidikan, pemberian insentif tambahan bagi guru honorer, dan percepatan pengangkatan mereka menjadi ASN.

Baca Juga  Arus Balik Makin Meroket, Polres Garut Berlakukan Sistem One Way Sebanyak 11 Kali

“Guru adalah pilar utama pendidikan. Kalau mereka tidak sejahtera, bagaimana kita bisa berharap pendidikan di Garut melahirkan generasi yang unggul? Calon bupati yang serius harus berani menunjukkan komitmen dengan program yang terukur dan berkelanjutan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Nanan mengingatkan bahwa masyarakat Garut semakin kritis dan tidak akan mudah percaya pada janji kosong. Ia berharap masyarakat memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak jelas dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, termasuk hak-hak guru.

“Pemimpin yang hanya menjadikan kesejahteraan guru sebagai alat kampanye akan kehilangan kepercayaan masyarakat. Saat ini, yang dibutuhkan adalah tindakan nyata, bukan sekadar retorika,” pungkasnya.

Nanan menilai momentum pemilihan kepala daerah ini sebagai waktu yang tepat untuk memastikan isu pendidikan, khususnya kesejahteraan guru, menjadi prioritas pembangunan daerah. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para guru, untuk terus mengawal realisasi janji kampanye dan memastikan pemimpin terpilih benar-benar bekerja demi kesejahteraan rakyat.

“Pendidikan adalah investasi masa depan Garut. Jika guru sejahtera, pendidikan berkualitas akan tercapai, dan masa depan daerah ini akan lebih cerah,” tuturnya.(*)

Ditulis oleh Kang Zey

Pj Bupati Garut Dorong Pengangkatan Pegawai Tetap dan Peningkatan Kesejahteraan di Perumda Tirta Intan

Asep Nurjaman: Pilih Pemimpin Berpengalaman, Nomor 1 Solusi untuk Garut