in

Dana PIP Diduga Dipangkas 50%, Orang Tua Siswa SMPN 1 Karangpawitan Murka

GARUTEXPO – Orang tua siswa di SMP Negeri 1 Karangpawitan, Kabupaten Garut, meluapkan kemarahan mereka setelah mengetahui dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang seharusnya mereka terima secara utuh justru mengalami pemotongan hingga 50% tanpa alasan yang jelas.

Berdasarkan video yang beredar, salah satu orang tua siswa, yang anaknya bernama Siti Yulia Gumilar, mengungkapkan kekecewaannya.

“Tahun lalu, istri saya menerima dana PIP anak saya, tapi dipotong setengahnya. Sekarang, saat dana dicairkan lagi, anak saya hanya menerima 50%. Saya tidak tahu siapa yang mencairkan dan atas nama siapa, tapi yang jelas anak saya seharusnya mendapatkan penuh,” ujarnya dengan nada geram.

Tak hanya Siti Yulia Gumilar, banyak orang tua siswa lain yang mengalami hal serupa. Mereka berkumpul di BRI Garut Kota untuk memastikan pencairan dana, namun malah menemukan fakta bahwa pemotongan dana dilakukan secara sistematis.

“Kalau dipotong hanya Rp100.000 mungkin tidak masalah, tapi ini 50% dari total dana. Jelas memberatkan,” ungkap seorang orang tua siswa lainnya.

Saat ditanya mengenai alasan pemotongan tersebut, para orang tua siswa tidak mendapat penjelasan resmi dari pihak terkait. Mereka hanya mendapatkan informasi bahwa pemotongan tersebut dilakukan oleh tim pengusung.

“Saya tanyakan ke timnya, mereka tidak menjelaskan secara detail. Hanya disebutkan untuk tim pengusung dari Fraksi Partai Golkar. Salah satu orang yang saya ajak bicara, berinisial AP, mengatakan bahwa ini merupakan anggaran aspirasi,” ujar seorang orang tua siswa.

Selain pemotongan dana yang tidak jelas, para orang tua siswa juga mempertanyakan alasan pencairan dana PIP dilakukan langsung di BRI Garut Kota dan bukan melalui pihak sekolah.

“Kenapa tidak melalui sekolah? Saya tidak tahu. Bahkan, apakah pihak sekolah mengetahui hal ini atau tidak, saya juga kurang paham,” sambungnya.

Orang Tua Siswa Merasa Diintimidasi

Dalam sebuah rapat yang digelar di Aula Nagrog, sejumlah orang tua siswa menyampaikan keberatan mereka terhadap pemotongan dana PIP tersebut. Namun, mereka mengaku mendapatkan ancaman jika menolak pemotongan tersebut, maka dana PIP untuk tahun berikutnya tidak akan cair.

“Ada orang tua yang takut protes karena katanya kalau tidak mau dipotong, dana PIP tahun depan tidak akan cair,” ujar seorang orang tua siswa menirukan pernyataan dari tim pengusung.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Karangpawitan, H. Budi Suhardiman, membantah adanya keterlibatan pihak sekolah dalam pemotongan dana PIP.

“Saya baru lima hari bertugas di SMPN 1 Karangpawitan. Ketika saya konfirmasi ke teman-teman terkait video tersebut, katanya itu PIP aspirasi. Tim pengusung sudah memiliki data siswa penerima, dan orang tua siswa penerima PIP tersebut diundang tanpa sepengetahuan sekolah. Sejak dulu, sekolah sudah menolak aspirasi ini, jadi kami tidak terlibat sama sekali,” tegas Budi saat dikonfirmasi garutexpo.com melalui sambungan WhatsApp, Sabtu, 23 Februari 2025.

Sampai berita ini diturunkan, pihak pengusung saat  dikonfirmasi garutexpo.com melalui pesan WhatsApp dan telepon sampai saat ini, Minggu, 23 Februari 2025. belum memberikan jawaban, meskipun nomor WhatsApp mereka terlihat aktif.(*)

Ditulis oleh Kang Zey

Polres Garut Ringkus Wanita Pencuri Motor di Cipanas, Modus Mengaku Teman Korban

Polres Garut Turun Gunung! Cap Go Meh 2025 Dijaga Ketat, Tak Ada Celah untuk Kericuhan