Teori pembentukan Bumi adalah penjelasan tentang asal muasal terbentuknya Bumi, beserta serangkaian gejala yang terjadi di dalamnya.
Merujuk KBBI daring, teori merupakan pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan. Ini biasanya didukung oleh data dan juga argumentasi yang logis.
Karena itu, teori berbeda dengan asumsi. Teori pembentukan Bumi misalnya, secara umum datang dari proses pemikiran dan penelitian para ilmuwan.
Walau kebenarannya masih perlu dibuktikan, teori-teori tersebut tetap bisa kita jadikan acuan untuk menghasilkan fakta yang sebenarnya.
Kalau kalian sendiri sudah mendengar teori apa saja? Agar tidak berasumsi, berikut teori terbentuknya Bumi menurut para ahli yang perlu disimak.
Teori Pembentukan Bumi menurut Para Ahli
1. Teori Planetisimal
Forest Ray dan TC Chamberlain berpendapat bahwa matahari terbentuk terlebih dulu sebagai pusat peredaran dengan massa gas yang cukup besar.
Lalu, melintaslah sebuah bintang dengan kecepatan maksimum di sekitar matahari. Ini menyebabkan tarikan antara partikel-partikel gas matahari dengan bintang tersebut.
Sebagian massa gas bertahan mengelilingi matahari akibat gravitasi, sedangkan bagian lainnya terlempar menjauh ke luar lintasan bintang.
Massa gas yang mengelilingi matahari akhirnya mengalami pendinginan, sehingga terbentuklah sebuah planetisimal atau cincin.
Ketika planetisimal berubah menjadi padat akibat gaya tarik menarik pada massa gas, maka terbentuklah sebuah planet baru yang disebut sebagai Bumi.
Baca Juga : 90+ Suku di Indonesia sesuai Daerah Asalnya, Sudah Tahu Apa Saja?
2. Teori Laplace
Seperti namanya, teori Laplace dicetuskan oleh pakar matematika dan astronomi berkebangsaan Perancis, Pierre Simon Marquis de Laplace.
Teori ini muncul pada tahun 1796, yang mana disebutkan bahwa Bumi terbentuk dari gumpalan gas panas yang berputar-putar pada sebuah pusat peredaran.
Kemudian, terbentuklah beberapa cincin-cincin gas di sekeliling area tersebut. Lalu, cincin-cincin itu terlempar atau menjauh hingga mengalami pendinginan.
Cincin yang mengalami pendinginan membentuk seperti bola raksasa. Nah menurut Laplace, bola raksasa itulah yang saat ini kita kenal sebagai Planet Bumi.
3. Teori Georges-Louis Leclerc
Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon menjelaskan bahwa proses pembentukan Bumi berasal dari benturan komet dan matahari.
Mirip teori Laplace dan Planetisimal, menurut Leclerc benturan tersebut menyebabkan sebagian massa matahari terpental jauh hingga membentuk suatu planet.
4. Teori Kuiper
Teori pembentukan Bumi selanjutnya datang dari Gerard Peter Kuiper.
Astronom berkebangsaan Belanda itu menyebutkan bahwa mulanya terdapat sebuah nebula besar berbentuk piringan cakram.
Pusat piringan ini merupakan protomatahari, sementara massa gas yang berputar mengelilinginya disebut sebagai protoplanet.
Dalam prosesnya, pusat piringan menjadi sangat panas. Sementara protoplanet sendiri menjadi dingin dan mulai menguap, kemudian menggumpal menjadi planet.
5. Teori Fred Lawrence Whipple
Fred Lawrence Whipple mengungkapkan teori yang lebih unik. Astronom asal Amerika Serikat itu berpendapat bahwa Bumi sejatinya berasal dari kabut dan gas yang aneh.
Kedua zat ini mengandung nitrogen dan kosmis, serta berotasi dalam sebuah piringan besar. Hal tersebut menyebabkan penggumpalan massa sehingga menjadi padat.
Menurut Whipple, gumpalan padat tersebutlah yang disebut sebagai planet.
Baca Juga : Mengenal Rasi Bintang Orion, “Sang Pemburu” Penanda Pergantian Musim
6. Teori Big Bang
Teori big bang merupakan teori pembentukan Bumi yang paling masyhur. Teori ini menyatakan bahwa Bumi telah terbentuk selama puluhan miliar tahun silam.
Pada mulanya, terdapat gumpalan kabut yang berputar pada suatu poros.
Putaran tersebut membuat bagian yang ringan terlempar ke luar angkasa, kemudian membentuk sebuah piring cakram berukuran raksasa.
Suatu ketika, cakram raksasa yang terdiri atas kabut dan gas itu meledak. Ledakannya membentuk galaksi dan nebula-nebula, yang kemudian membeku menjadi galaksi.
Salah satu galaksi yang terbentuk dari proses ledakan besar adalah Galaksi Bima Sakti.
Kemudian, bagian dari galaksi itu mengalami kondensasi hingga membentuk gumpalan kecil. Seperti yang bisa ditebak, gumpalan kecil tersebut adalah planet.
7. Teori Kabut Nebula
Teori kabut nebula pertama kali diungkapkan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755, lalu disempurnakan kembali oleh Piere de Laplace pada tahun 1796.
Teori ini menjelaskan bahwa terdapat kumpulan gas bebas di luar angkasa yang saling tarik menarik. Kumpulan gas tersebut dikenal sebagai kabut nebula.
Proses tarik menarik antar-gas membuat kabut semakin besar dan bergerak cepat. Akibatnya materi kabut terlempat dan terpisah, hingga menggumpal menjadi planet.
8. Teori Tidal
Pada tahun 1918, James Jeans dan Harold Jeffreys menyatakan bahwa Bumi terbentuk akibat adanya gesekan antara massa gas matahari dan bintang raksasa.
Dari hasil gesekan itu, sebagian massa gas bergerak keluar dan membentuk cerutu.
Bagian yang disebut cerutu tadi kemudian mengalami pendinginan. Lalu, gas yang ada di sekitarnya berubah menjadi gumpalan-gumpalan bola atau planet.
9. Teori Weizsacker
Carl Friedrich von Weizsacker menyebutkan bahwa awal mula terbentuknya tata surya adalah dari matahari yang dikelilingi oleh sebuah kabut gas.
Kandungan dalam kabut gas itu adalah unsur ringan dan berat. Unsur ringan menguap terkena panas matahari, sementara unsur beratnya membeku dan membentuk planet.
10. Teori Pasang Surut Gas
Ada satu teori pembentukan Bumi yang sangat populer di era 1918. Teori itu dicetuskan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys, yang juga mengemukakan teori tidal.
Lewat teori pasang surut gas, keduanya sepakat bahwa pembentukan Bumi berawal dari bintang besar yang mendekati matahari hingga menyebabkan pasang surut gas.
Setelah fenomena itu, gaya tarik bintang membuat matahari mengeluarkan gelombang raksasa yang membentuk lidah pejar.
Lidah pejar tersebut akhirnya mengalami perapatan gas, sehingga terpecah menjadi planet-planet dan salah satunya adalah Bumi.
11. Teori Bintang Kembar
Bintang kembar adalah bagian terkecil dari sebuah galaksi. Salah satu bintang dalam galaksi meledak, sehingga sebagian besar materialnya terlempar ke angkasa.
Di luar bintang kecil, ada pula bintang-bintang lain yang tidak meledak akibat gaya gravitasi. Sebaran material itu kemudian mengelilingi bintang yang tidak meledak.
Bintang yang tidak meledak lantas dikenal sebagai matahari, sedangkan material pecahan lainnya disebut sebagai planet.
Nah, teori mana menurut kalian yang paling masuk akal? Apakah ada dari teori pembentukan Bumi tersebut yang menjadi favorit kalian?
Nantikan berbagai artikel menarik lainnya dari Garutexpo.com, ya.
Semoga ulasan di atas bermanfaat!