Apakah kalian pernah melihat susunan tiga bintang sejajar di angkasa? Jika iya, kemungkinan hal tersebut adalah rasi bintang Orion.
Rasi merupakan kumpulan bintang yang jika dihubungkan akan membentuk sebuah pola.
Terdapat 88 gugus bintang yang diakui oleh Persatuan Astronomi Internasional (IAU), salah satu yang paling populer adalah Orion.
Penamaan gugus bintang Orion terinspirasi dari salah satu dewa mitologi, yaitu Orion “Sang Pemburu”.
Hal tersebut dikarenakan formasi dari benda langit itu menyerupai seorang pemburu dengan busur panah di tangannya.
Kendati demikian, penyebutan Orion ternyata berbeda-beda di setiap wilayah.
Masyarakat Jawa menyebut bola plasma itu Bintang Bajak atau Waluku, sementara Suku Sunda dan Badui menjulukinya sebagai Kidang.
Untuk mengenal lebih jauh terkait letak dan pembentuk rasi bintang Orion, baca ulasan lengkapnya berikut ini.
Letak Rasi Bintang Orion
Posisi Orion berdekatan dengan orbit matahari, tepatnya berada di garis lintang antara +85 derajat dan -75 derajat.
Berdasarkan posisinya itu, “sang pemburu” akan terlihat di belahan bumi bagian utara ketika memasuki musim dingin.
Sedangkan kemunculan orion di belahan bumi selatan bisa dilihat menjelang musim panas tiba.
Sementara di Indonesia, keberadaan benda langit tersebut tampak jelas pada bulan November hingga April.
Karena itu, peristiwa munculnya Orion menjadi penanda peralihan musim kemarau ke musim hujan.
6 Bintang Utama Pembentuk Rasi Bintang Orion
Rasi bintang Orion tersusun atas enam bintang utama yang saling berjajar membentuk formasi menyerupai pemburu.
Keenam bintang tersebut mampu memancarkan cahaya lebih terang dari matahari. Agar lebih jelas, bisa simak ulasannya di bawah ini.
Baca Juga : Mirip seperti Kerbau, Begini 5 Ciri-Ciri Hewan Anoa Beserta Klasifikasinya
1. Rigel (Beta Orionis)
Rigel merupakan sistem tiga bintang yang saling mengorbit satu sama lain dengan jarak 772,1 tahun cahaya dari bumi.
Beta Orionis adalah yang paling terang di antara kelima bintang lainnya.
Mengingat, di langit malam bintang ini bersinar dengan magnitudo sebesar 0,12 (semakin kecil magnitudo, maka semakin terang).
Sehingga, banyak ahli mengatakan bahwa Rigel 85.000 kali lebih terang dari matahari.
2. Bellatrix (Gamma Orionis)
Bellatrix merupakan bintang raksasa putih kebiruan yang berjarak sekitar 240 tahun cahaya dari Bumi.
Benda langit ini memiliki ukuran sekira delapan kali lebih besar dari matahari dengan magnitudo visual mencapai 1,64.
Dengan spesifikasi luminositas yang dimiliki, Bellatrix dapat memancarkan sinar 6.400 kali lebih besar dari sang surya.
3. Alnilam (Epsilon Orionis)
Susunan bintang dalam rasi bintang Orion yang berikutnya adalah Alnilam atau Epsilon Orionis, yang berjarak 1.300 tahun cahaya dari bumi.
Alnilam termasuk bintang raksasa biru di konstelasi Orion, dengan pancaran sinarnya yang sangat panas.
Dilansir berbagai sumber, magnitudo visual Epsilon Orionis mencapai 1,70 atau setara dengan 25.000 kali lebih terang dari matahari.
Meski begitu, cahaya plasma bola ini akan berubah menjadi merah ketika memasuki fase akhir dari hidupnya.
Alnilam akan mengakhiri hidupnya dengan meledakan diri, atau sebutan ilmiahnya adalah supernova.
4. Alnitak (Zeta Orionis)
Alnitak merupakan sistem tiga bintang raksasa biru yang terdiri dari Alnitak A, Alnitak B, dan Alnitak C.
Alnitak A merupakan bintang biner yang terdiri dari dua komponen bintang yang saling mengorbit di sekitar pusat massa.
Sementara itu, Alnitak B adalah bintang raksasa biru dengan magnitudo mencapai 4,01. Bola plasma besar ini mengorbit Alnitak A selama 1.508 tahun.
Secara keseluruhan, magnitudo dari bintang ini mencapai 1,72 atau 10.000 kali lebih benderang dari matahari.
5. Saiph (Kappa Orionis)
Nama Saiph berasal dari Bahasa Arab saif al jabbar yang artinya “pedang raksasa.”
Penyebutan tersebut pertama kali disetujui pada tahun 2016 oleh IAU.
Kappa Orionis sangat mudah dilihat, mengingat letaknya berdampingan dengan keenam bintang lainnya yang membentuk rasi Orion.
Jika dilihat dari garis lintang utara, Saiph berada di pojok kiri Orion. Sementara dari ekuator selatan, ia tampak di ujung kanan atas.
Meski mudah dijumpai, bintang ini adalah yang paling redup karena memiliki suhu yang sangat panas.
Di langit malam, Saiph muncul dengan magnitudo sebesar 2,06 dengan ukuran 16 kali lebih besar dari matahari.
6. Mintaka (Delta Orionis)
Sama halnya dengan Alnitak, Mintaka merupakan sistem bintang ganda yang saling mengorbit satu sama lain.
Meski tampak seperti bintang tunggal, sejatinya terdapat lima bintang yang membentuk sistem Delta Orionis, yaitu Mintaka Aa1, Aa 2, Ab, B, dan HD36485.
Komponen utama dari Mintaka yaitu Aa1, yang memiliki kapasitas pancaran cahaya 190.000 kali lebih terang dari matahari dengan magnitudo sebesar 2,23.
Bersama dengan Alnitak dan Alnilam, Mintaka membentuk sabuk orion, yang bisa kita kenali sebagai tiga bintang sejajar dalam rasi orion.
Nah, itulah pembahasan mengenai rasi bintang orion yang menarik untuk kalian ketahui.
Jangan lupa untuk memperbarui pengetahuan kalian tentang lingkungan hidup dengan mengunjungi situs Garutexpo.com.
Semoga bermanfaat!