GARUTEXPO – Ancaman kebakaran hutan dan bencana alam tak main-main! Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat menggelar Apel Pencegahan Kebakaran Hutan dan Tanggap Bencana di Halaman Kantor Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Rabu, 22 Januari 2024.
Acara tersebut jadi momen krusial untuk menyatukan kekuatan menghadapi ancaman yang bisa melumpuhkan ekosistem dan masyarakat.
Sekretaris BPBD Kabupaten Garut, Abud Abdullah, yang memimpin apel, mengingatkan semua pihak agar tak lengah.
“Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengakibatkan kerusakan ekologis, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga polusi asap yang mengancam kesehatan dan aktivitas masyarakat. Kita tidak bisa menunggu, harus ada aksi nyata!” tegasnya.
Abud juga mengungkap fakta mengejutkan: pada 2024, kawasan konservasi Gunung Papandayan dan Kawah Kamojang dihantam kebakaran besar yang melahap 391 hektare hutan.
“Kerugian ini bukan hanya soal luas lahan, tapi juga ekosistem yang terancam. Kita harus mencegah kejadian serupa di masa depan,” sambungnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, dari pemerintah hingga masyarakat, untuk melawan Karhutla dan bencana lainnya seperti banjir dan longsor.
“Edukasi, sosialisasi, dan deteksi dini jadi kunci. Jangan biarkan titik api sekecil apa pun berkembang menjadi bencana besar,” tandas Abud.
Simulasi kebakaran hutan dan pertolongan darurat turut digelar, melibatkan masyarakat dan aparat. Langkah ini diharapkan membekali semua pihak agar tanggap menghadapi bencana.
Dengan semangat kebersamaan, BBKSDA Jabar menegaskan bahwa perang melawan Karhutla adalah tanggung jawab bersama.
“Kita tidak hanya menjaga hutan, tetapi juga masa depan,” tutup Abud penuh optimisme.(*)