Mulai dari penguin kaisar hingga gajah laut selatan, inilah deretan hewan khas Benua Antartika. Benarkah ada yang mencapai bobot 200 ton?
Benua Antartika menyandang status sebagai tempat terdingin di bumi, mengingat hampir seluruh permukaannya tertutupi oleh salju.
Memiliki wilayah berupa lapisan es seluas 15 juta km2, kelempaban dan suhu udara di Antartika adalah yang terendah di bumi.
Mengutip dari Kompas.com, suhu di benua yang disebut Kutub Selatan ini mencapai -85 hingga -90 derajat Celsius ketika musim dingin.
Sementara saat memasuki musim panas, suhu udara di Kutub Selatan mengalami peningkatan sekitar 30 derajat Celsius.
Kendati demikian, terdapat berbagai jenis fauna yang dianugerahi kemampuan untuk bertahan di suhu beku Antartika yang ekstrem.
Penasaran apa saja hewan khas Benua Antartika? Simak ulasannya berikut ini.
Daftar Hewan Khas Benua Antartika
1. Paus Biru
Hewan khas Benua Antartika yang pertama adalah paus biru. Mamalia laut ini merupakan fauna terbesar yang mendiami planet bumi.
Bayangkan, beratnya mencapai 200 ton dengan panjang tubuh mencapai 33 meter.
Sejatinya paus biru bisa ditemukan di seluruh lautan dunia, kecuali wilayah perairan kutub utara atau Benua Arktik.
Meski tidak berkembang biak di Antartika, perairan terdingin ini menjadi surga makanan bagi paus balin atau paus tanpa gigi.
Pasalnya laut Kutub Selatan kaya akan krill, spesies hewan mirip udang yang menjadi makanan utama paus biru.
Mengingat ukurannya yang besar, satu individu paus biru mampu melahap sekitar 3.600 kg krill per harinya.
Sayangnya, saat ini keberadaan paus biru terancam punah akibat perburuan besar-besaran yang dilakukan sejak abad ke-19.
2. Paus Orca
Mamalia laut yang juga kerap dijumpai di wilayah perairan Antartika adalah paus orca.
Jumlah populasi dari hewan berjuluk paus pembunuh ini diperkirakan mencapai 70.000 ekor di Kutub Selatan.
Setidaknya terdapat tiga jenis orca yang mendiami Samudra Antartika, masing-masing memiliki preferensi makanan yang berbeda.
Terdapat spesies orca yang hanya memakan paus minke, sementara yang lainnya memangsa singa laut dan ikan.
Meski hidup di perairan yang sangat dingin, hewan dengan nama latin Orcinus orca itu merupakan pemuncak rantai makanan di ekosistem laut.
3. Burung Fulmar Selatan
Salah satu jenis burung laut yang juga hidup di Benua Antartika adalah fulmar selatan.
Burung dengan nama lain fulmar antartika ini memiliki kepala putih dengan leher, sayap, hingga punggung berwarna abu-abu.
Fulmar juga merupakan hewan pelagis, artinya seumur-umur mereka hidup dan mengais makanan di laut.
Saat berburu burung laut ini akan terjun, kemudian menyelam beberapa meter ke bawah permukaan laut untuk mengais ikan, cumi-cumi, hingga krill.
Fulmar selatan merupakan hewan berkoloni yang hidup dan menyebar di sepanjang pantai Antartika.
Mereka juga kerap terlihat di pulau-pulau es sekitar pantai tersebut seperti Balleny, Sandwich selatan, Orkney selatan, Shetland selatan, hingga Bouvetoya.
4. Penguin Kaisar
Penguin kaisar merupakan spesies terbesar dari suku Spenischidae, mengingat rata-rata tinggi badannya mencapai 1,14 meter.
Hewan khas Benua Antartika itu memang tidak bisa terbang. Namun, mereka adalah penyelam yang handal.
Penguin kaisar mampu menembus kedalaman hingga 1.850 kaki, dengan durasi menahan nafas mencapai 20 menit.
Hal ini memudahkan burung yang tidak bisa terbang itu untuk menyantap ikan, cumi-cumi, hingga spesies krill.
Selain itu, penguin kaisar ternyata memiliki cara unik untuk menghadapi dinginnya iklim Antartika lho.
Penguin kaisar akan berbaris dan membentuk formasi yang berguna untuk menangkal serangan angin.
Lalu, mereka bergantian masuk ke dalam formasi untuk menghangatkan tubuhnya.
Sayangnya, perubahan iklim yang terjadi saat ini diprediksi akan memusahkan penguin kaisar dalam waktu 30–40 tahun kedepan.
5. Gajah Laut Selatan
Sejatinya, gajah laut tergolong ke dalam spesies anjing laut. Namun, penamaan mereka diambil dari bentuk moncongnya yang menyerupai belalai gajah.
Terdapat dua spesies gajah laut di bumi, salah satunya adalah gajah laut selatan yang mendiami Benua Antartika.
Meski berkembang biak di daratan, gajah laut selatan menghabiskan musim dinginnya dengan menyelami perairan Antartika untuk mencari mangsa.
Bahkan gajah laut betina yang hamil masih dapat berenang sejauh 10.000 km, saat menjelajahi Samudera Pasifik selama 240 hari.
6. Sisir Jeli
Sisir jeli merupakan hewan khas benua Antartika dengan bentuk tubuh yang unik.
Badan dari hewan ini berbentuk seperti lonceng, lalu dilengkapi dengan delapan sisir silia yang membantu saat berenang.
Menariknya, badan dari sisir jeli akan memancarkan warna berbeda ketika terkena sorotan cahaya. Pendarannya terlihat sangat indah!
7. Kepiting Hoff
Kepiting hoff pertama kali ditemukan pada tahun 2012 oleh ilmuwan asal Inggris di East Scotia Ridge, Samudra Antartika pada kedalaman 2.000 meter.
Penemuan hewan bernama latin Kiwa tyleri itu jelas mencuri perhatian para ilmuwan.
Pasalnya kerabat kepiting yeti ini bersarang di rekahan vulkanik Samudra Antartika, dengan suhu air dingin mencapai 0 derajat Celsius.
Seperti diketahui, rekahan vulkanik adalah area pertemuan air suhu panas dan dingin.
Bahkan, suhu air panasnya dapat mencapai 400 derajat Celcius.
Bersarang di rekahan tersebut jelas bukan hal yang menguntungkan, sebab pergerakan K. tyleri menjadi sangat terbatas.
Meski begitu, spesies baru kepiting yeti ini memiliki cara unik dalam berburu makanan.
Terdapat kumpulan bulu (setae) di dada K. tyleri, yang berfungsi untuk menangkap dan menampung bakteri.
Kemudian, mereka menggunakan mulutnya untuk mengikis dan memakan bakteri yang bersarang di area setae tersebut.
Demikian tujuh hewan khas Benua Antartika yang menarik untuk diketahui.
Dapatkan informasi penting lainnya terkait flora dan fauna dunia hanya di Garutexpo.com, ya.
Semoga bermanfaat!