GARUTEXPO – Polemik terkait kelanjutan proyek pembebasan jalan by pass timur Garut-Sukawening senilai Rp18 miliar memanas setelah Pj Bupati Garut, Barnas Ajidin, membantah adanya penghapusan anggaran tersebut. Dalam keterangannya kepada garutexpo.com, Senin, 30 Desember 2024, Barnas menyatakan bahwa anggaran tersebut memang tidak pernah ada dalam rencana.
“Saya tidak pernah menghapus anggaran itu karena memang tidak ada anggarannya. Jadi, tidak ada pembatalan. Kalau mau tahu lebih lanjut, tanya saja ke Bappeda,” ujar Barnas dengan nada tegas.
Namun, pernyataan Barnas ini memantik reaksi keras dari mantan Bupati Garut dua periode, Rudy Gunawan. Dengan nada emosional, Rudy menyebut keputusan tersebut sebagai bentuk pengabaian terhadap kebutuhan masyarakat Garut.
“Saya marah besar dan kecewa! Anggaran ini seharusnya untuk melanjutkan proyek prioritas yang sudah saya mulai. Tapi malah dibatalkan dengan alasan anggaran tidak cukup, sementara di anggaran perubahan justru ada banyak kegiatan baru. Ini tidak masuk akal!” tegas Rudy kepada awak media, Kamis, 20 Desember 2024.
Rudy menyoroti pentingnya jalan by pass timur sebagai solusi untuk mengurai kemacetan parah di kawasan Suci dan Karangpawitan. Menurutnya, proyek ini sudah berjalan hingga Perumahan Oma, namun kini terancam mangkrak.
“Kemacetan di Suci dan Karangpawitan itu sudah luar biasa. Jalan by pass ini adalah prioritas saya dulu. Untuk apa anggaran perubahan kalau tidak dipakai untuk hal yang penting seperti ini?” ujar Rudy.
Rudy juga mengkritik minimnya alokasi untuk infrastruktur dalam APBD 2025, yang menurutnya menjadi fondasi utama untuk kemajuan daerah. “Kalau infrastruktur diabaikan, apa yang mau kita bangun? Masa depan Garut ini taruhannya!” katanya.
Sebagai mantan pemimpin, Rudy menegaskan bahwa dirinya akan terus mengawasi kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat.
“Saya mungkin bukan bupati lagi, tapi saya masih bagian dari Garut. Saya akan terus bersuara jika ada kebijakan yang merugikan masyarakat,” cetus Rudy Gunawan.
Polemik ini semakin memanas, dengan masyarakat menunggu kejelasan terkait nasib proyek strategis yang sangat dinanti untuk mengurai kemacetan di Garut.(*)