in

Pemuda Akhir Zaman Pasang Spanduk Didepan Kantor Kecamatan Samarang dan Pasirwangi: Informasi Publik soal Bonus Produksi Panas Bumi

GARUTEXPO– Lembaga Pemuda Akhir Zaman, dipimpin oleh Abah Muda 212, mengambil langkah tegas dengan memasang baliho besar terkait pagu anggaran bonus hasil produksi panas bumi di depan kantor Kecamatan Samarang dan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Rabu, 22 Januari 2025. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kontrol sosial untuk mengungkap minimnya transparansi pemerintah desa dalam mengelola dana tersebut.

Menurut Abah Muda 212, bonus hasil produksi panas bumi yang diterima setiap tahun oleh desa-desa di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi seharusnya diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Namun, fakta di lapangan menunjukkan banyak warga yang tidak tahu keberadaan dana tersebut, apalagi peruntukannya.

“Masyarakat banyak bertanya kepada kami, dana ini dari mana, untuk apa digunakan? Fungsi kami adalah memberi informasi agar masyarakat tahu dan tidak termakan fitnah. Apalagi, ada selentingan bahwa bonus produksi ini hanya dimakan oleh kepala desa. Kami ingin mencegah hal seperti itu,” tegas Abah Muda 212.

Baliho tersebut dipasang di dua lokasi strategis, yakni di pasar wisata Samarang, depan kantor  kecamatan Samarang dan depan kantor Kecamatan Pasirwangi. Langkah ini juga menjadi bentuk kritik terhadap kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah desa terkait bonus produksi panas bumi.

Baca Juga  Sekda Garut Hadiri Pelantikan 42 Koordinator Kecamatan Tani Merdeka, Dorong Kemajuan Sektor Pertanian

“Kami melihat papan informasi terkait pagu anggaran bonus ini hampir tidak ada. Padahal, transparansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan masyarakat,” sambungnya.

Pemasangan baliho pagu anggaran bonus produksi panas bumi di Pasar wisata Samarang, Kabupaten Garut, Rabu, 22 Januari 2025.

Abah Muda 212 berharap pemasangan baliho ini bisa membuka mata masyarakat sekaligus mendorong pemerintah desa lebih transparan dalam pengelolaan dana. Ia juga menegaskan bahwa langkah ini murni untuk mengedukasi masyarakat dan mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran.

“Kontrol sosial adalah tugas kami. Kami ingin masyarakat cerdas, tahu hak mereka, dan tidak mudah dibohongi,” pungkasnya.

Aksi ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, yang mulai mempertanyakan penggunaan dana bonus panas bumi di wilayah mereka. Pemuda Akhir Zaman berharap ini menjadi awal dari perubahan menuju transparansi dan akuntabilitas di tingkat desa.(*)

Ditulis oleh Kang Zey

Menyongsong Indonesia Emas 2045: Pj. Bupati Garut dan Tokoh Jawa Barat Perkuat Kolaborasi Strategis

Pemkab Garut dan UB Gelar Bimtek Penyusunan Peta Proses Bisnis