Kang Zey
GARUTEXPO– Dalam periode September hingga Oktober 2024, Sat Res Narkoba Polres Garut berhasil mengungkap jaringan narkotika dengan total 18 tersangka yang terlibat dalam 13 kasus berbeda. Prestasi ini diungkapkan dalam konferensi pers, Senin (04/11/2024), dipimpin langsung oleh Kapolres Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang, S.I.K., M.H., M.I.K., dan didampingi Waka Polres Kompol Dhoni Erwanto, S.Si., S.I.K., M.H., M.I.K., Kasat Narkoba AKP Usep Sudirman, S.H., serta Kasi Humas Ipda Susilo Adhi P, S.H.
Selama operasi ini, Polres Garut menyelesaikan 19 kasus dengan 23 tersangka yang berhasil ditangkap. Para tersangka terlibat dalam berbagai aktivitas seperti menyimpan, menanam, memiliki, serta mengedarkan narkotika, termasuk menjual obat keras tanpa izin dokter.
Barang bukti yang disita meliputi 177,05 gram sabu, 4,78 gram tembakau sintetis, 56 butir ekstasi, dan berbagai obat keras lainnya. Para pelaku diancam Pasal 111, 112, dan 114 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.
Untuk kasus terkait psikotropika, tersangka dikenakan Pasal 62 dan 60 (15) dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara dan denda sampai Rp 10 miliar. Sedangkan untuk kasus obat keras, pelanggaran dikenai Pasal 435 dan 436 UU No. 17 tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara atau denda Rp 5 miliar.
“Keberhasilan pengungkapan ini diharapkan bisa menyelamatkan lebih dari 130.759 jiwa anak bangsa di Kabupaten Garut dari bahaya narkotika dan zat adiktif lainnya,” ungkap AKBP Fajar Gemilang.
Kapolres Garut mengimbau masyarakat agar waspada dan melaporkan segala bentuk aktivitas mencurigakan yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkotika, demi menjaga keamanan dan kesehatan lingkungan.(*)
