in

Kades Cinisti Minta Pemerintah Evaluasi Penyaluran BLT DBHCT: Data Tidak Tepat Sasaran

Iwan Ridwan, Kepala Desa Cinisti.

GARUTEXPO – Kepala Desa Cinisti, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Iwan Ridwan, memberikan klarifikasi terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) di desanya. Ia menyoroti sejumlah permasalahan dalam proses penyaluran, mulai dari ketidaksesuaian data penerima hingga keterbatasan kuota bantuan.

Dalam pernyataannya, Iwan Ridwan menjelaskan bahwa proposal pengajuan BLT DBHCT dari Desa Cinisti telah diajukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Namun, data penerima manfaat (KPM) yang diterima dari pihak terkait tidak sesuai dengan pengajuan.

“Beberapa petani dan buruh tani tembakau yang berhak justru tidak menerima bantuan, sementara ada penerima yang bukan berasal dari kalangan petani tembakau,” ungkap Ridwan kepada garutexpo.com, Jum’at, 10 Januari 2024.

Ridwan juga menyoroti keterbatasan kuota penerima bantuan. Dari total jumlah petani dan buruh tani tembakau di Desa Cinisti, hanya sekitar 15% yang terakomodasi sebagai penerima BLT DBHCT.

“Ini menyebabkan banyak petani yang layak menerima bantuan tidak mendapatkan haknya,” sambungnya.

Lebih lanjut, Iwan menjelaskan bahwa pengambilan bantuan dilakukan langsung oleh KPM tanpa bisa diwakilkan. Pemerintah Desa hanya menerima daftar nominatif dari pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kecamatan Bayongbong dan meneruskan undangan atau wesel pos dari Kantor Pos kepada para penerima.

Baca Juga  Pj. Bupati Garut Sambut Kehadiran Pangdam III/Siliwangi Baru

Di tengah keterbatasan, Iwan mengapresiasi inisiatif kearifan lokal dari para penerima bantuan yang secara sukarela memberikan sebagian bantuan kepada petani atau buruh tani yang tidak terakomodasi.

“Langkah ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian antarpetani,” ujarnya.

Sebagai bentuk evaluasi, Iwan Ridwan meminta pemerintah dan dinas terkait untuk:

Memperbarui dan memperbaiki data petani tembakau agar lebih akurat dan sesuai dengan kondisi lapangan.

Mengalihkan bantuan dari bentuk BLT ke program yang lebih produktif, seperti pelatihan atau pengembangan usaha, sehingga manfaatnya lebih besar dan berkelanjutan bagi petani tembakau.

Iwan berharap klarifikasi ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait proses penyaluran BLT DBHCT di Desa Cinisti.

Ia juga mendorong pihak terkait untuk melakukan perbaikan agar bantuan di masa mendatang dapat lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi petani tembakau, baik di Desa Cinisti maupun di Kabupaten Garut secara keseluruhan.(*)

Ditulis oleh Kang Zey

Pasutri di Kadungora Ubah Pekarangan Jadi Ladang Uang dan Ketahanan Pangan

Khidmat dan Meriah, Warga Kampung Munjul Gelar Peringatan Isra Mi’raj dengan Ijtima Wazdifah Hailalah dan Tabligh Akbar