in

Kemiskinan Ekstrem Mendera, Pejabat Dinkes Garut dan Kapus Diduga Pelesiran ke Yogyakarta

Ary Nurjaly, Ketua Gerakan Masyarakat Bersatu (GMB) DPD Garut.

GARUTEXPO– Keberangkatan para pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut dan kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Garut ke Yogyakarta memicu kontroversi. Kegiatan yang diklaim sebagai “studi banding” ini berlangsung saat libur panjang Isra’ Mi’raj dan Imlek, di tengah kondisi kemiskinan ekstrem yang menjerat banyak warga Garut.

Ketua Gerakan Masyarakat Bersatu (GMB) DPD Garut, Ary Nurjaly, mengecam keras kegiatan tersebut. Menurutnya, alasan “studi banding” hanyalah dalih untuk menghamburkan anggaran dengan berkedok kunjungan kerja.

Ironis sekali, di saat ratusan warga miskin ekstrem di Garut kesulitan mendapatkan layanan kesehatan, pejabat Dinkes dan kepala Puskesmas malah ‘jalan-jalan’ ke Yogyakarta. Ini menunjukkan minimnya kepedulian terhadap persoalan masyarakat,” tegas Ary kepada garutexpo.com, Minggu, 26 Januari 2025.

Keberangkatan para pejabat ini diketahui terjadi tidak lama setelah rotasi 14 ASN di lingkungan Dinkes Garut. Ary menilai kegiatan ini bukan prioritas yang mendesak dan tidak memiliki dampak signifikan bagi perbaikan pelayanan kesehatan.

“Libur panjang nasional seperti ini sangat tidak relevan untuk studi banding. Faktanya, tingkat korupsi di Dinas Kesehatan Garut, seperti jual beli obat dan jabatan, masih menjadi masalah serius. Studi banding ini hanya alasan untuk pelesiran,” sambung Ary.

Baca Juga  Kades Bungkam, Warga Panembong Hidup di Rumah Tak Layak Huni

Ary juga menyoroti kebijakan Kepala Dinas Kesehatan yang dinilainya salah arah. “Para pejabat ini bukan tidak tahu masalah yang terjadi di masyarakat, tapi mereka lebih memilih mengikuti kebijakan yang salah kaprah tanpa memikirkan nasib warga miskin,” ujarnya.

Sementara itu, kritik publik semakin memuncak karena banyak warga miskin ekstrem di Garut terpaksa menunda pengobatan akibat keterbatasan biaya. Kejadian ini semakin menambah deretan persoalan pelayanan kesehatan di Garut yang dinilai masih jauh dari kata memadai.

Masyarakat mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten Garut untuk memberikan klarifikasi terkait perjalanan ini dan menunjukkan bukti nyata manfaat dari kegiatan yang disebut sebagai “studi banding”.(*)

Ditulis oleh Kang Zey

Warga Sirnahurip Desa Cintarasa Peringati Isra Mi’raj dengan Beragam Kegiatan Selama Tiga Hari

Sungai Cimanuk Ngamuk, Polres Garut Bergerak Cepat Mitigasi Bencana