Ikan arapaima terbesar di dunia dapat berbiak hingga seberat 200 kg dengan panjang mencapai 4,5 meter. Hewan ini ditemukan di Sungai Amazon, Brazil, Amerika Selatan.
Arapaima adalah salah satu spesies ikan air tawar terbesar yang hidup di dunia. Mereka tergolong dalam subfamili Heterotidinae, serta memiliki nama ilmiah Arapaima gigas.
Bagi warga lokal, A. gigas dikenal dengan julukan pirarucu atau paiche. Spesies ini ahli ketahui sangat invasif, sehingga dilarang untuk dilepasliarkan di luar habitatnya.
Di Tanah Air, ikan berordo Osteoglossiformes itu bahkan dilarang oleh pemerintah untuk publik pelihara. Mau tahu alasannya? Simak ulasan berikut ini ya!
9 Fakta Ikan Arapaima Terbesar di Dunia
Sebagai informasi, ikan arapaima adalah satwa asli daerah tropis. Pembiakkannya di Indonesia terbilang sangat memungkinkan, sebab cocok dengan habitat asli mereka.
Jika demikian, mengapa ikan itu tergolong sebagai hewan yang berbahaya? Selain invasif, berikut beberapa fakta menarik terkait ikan arapaima terbesar di dunia.
1. Memiliki Struktur Anatomi Mirip Hewan Purba
Fakta pertama ikan arapaima ialah, spesiesnya memiliki anatomi yang mirip dengan hewan purba. Karena itu, ikan ini dijuluki pula sebagai living fossil atau fosil hidup.
Nama ilmiah pirarucu dipublikasi oleh ilmuwan Swiss, Heinrich Rudolf Schinz, pada tahun 1822. Meski demikian, hewan ini ahli sinyalir telah hidup sejak periode jurasik.
2. Terkenal Kuat dan Sangat Rakus
Melihat ukuran tubuhnya, enggak heran jika ikan arapaima disebut-sebut memiliki nafsu makan yang tinggi serta tenaga yang sangat kuat.
Mereka dapat melahap hampir semua jenis hewan yang cocok dengan ukuran mulutnya. Kekuatan mereka pun pakar sinyalir mampu membalikkan kapal nelayan.
Bahkan selain ulah manusia, kepunahan ikan lokal dan kerusakan ekosistem Sungai Amazon sedikit banyak dipengaruhi oleh kerakusan predator ini, lho.
3. Spesies Terbesarnya Sangat Jarang Ditemukan
Penemuan ikan arapaima terbesar di dunia memang menggemparkan publik, namun hal tersebut sudah berlalu ratusan tahun silam dan tidak pernah terulang kembali.
Spesies A. gigas berukuran 4,5 meter ditemukan pada pertengahan abad 18. Setelah itu ikan-ikan yang muncul cenderung berukuran sama, yakni tidak lebih dari 2,5 meter.
4. Memiliki Permukaan Kulit Sangat Tebal
Kulit ikan arapaima dinilai sangat tebal. Sisik luarnya yang berwarna hitam kemerahan ternyata termineralisasi, serta memiliki permukaan keras dan bergelombang.
Di bagian bawah sisik tersebut tersedia beberapa lapisan serabut kolagen. Ini ampuh menahan tusukan benda tajam seperti halnya gigi ikan piranha.
Berkat permukaan kulitnya yang tebal, ikan arapaima bahkan mampu bertahan hidup pada berbagai lapisan sungai, baik yang terdalam maupun paling dangkal.
5. Mampu Bertahan Hidup Meski Tanpa Air
Kandung kemih yang terdapat dalam tubuh ikan arapaima dapat dimodifikasi. Ini berguna sebagai paru-paru untuk bernapas, terutama saat kondisi air sangat minim.
Swim bladder istilahnya, dengan kemampuan itu, kelompok pirarucu mampu bertahan hidup pada perairan miskin oksigen atau selama 24 jam tanpa air!
6. Dapat Memburu Hewan Darat dan Udara
Tidak hanya raja di perairan tawar, spesies A. gigas nyatanya cukup “ditakuti” oleh kelompok hewan darat dan juga udara.
Bagaimana tidak, ikan yang satu ini dapat memangsa kawanan burung, belalang, katak, serta berbagai satwa darat dan udara di sekitar habitatnya.
Berkat ukuran tubuh ramping dan tenaga yang kuat, arapaima mampu melompat dan memangsa hewan-hewan lain yang ada di atas permukaan air.
7. Tidak Bisa Melukai tapi Berbahaya bagi Manusia
Sejauh ini, ahli belum menemukan adanya laporan mengenai penyerangan ikan arapaima terhadap manusia.
Bahkan saat ikan arapaima terbesar di dunia ditemukan, hewan itu tidak menyerang manusia karena sifat agresifnya, namun sebagai upaya untuk melarikan diri.
Akan tetapi, bukan berarti kita boleh memelihara ikan arapaima. Menurut studi, ikan tersebut mampu menularkan parasit protozoa yang berbahaya bagi manusia.
8. Memiliki Daging yang Nikmat dan Berkhasiat
Di habitat aslinya, pirarucu kerap diburu dan diperjualbelikan sebagai bahan baku makanan. Daging mereka terkenal cukup nikmat serta memiliki beragam manfaat.
Dari satu individu saja, kita berpotensi mendapatkan 70 kg daging ikan arapaima dengan harga jual mulai dari puluhan sampai ratusan ribu rupiah.
Selain itu, masyarakat awam juga meyakini bahwa daging arapaima dapat dijadikan obat pembunuh cacing usus jika dikombinasikan dengan guarana.
9. Tergolong sebagai Hewan Dilindungi
Berencana memburu ikan arapaima terbesar di dunia? Coba pikir-pikir lagi, deh.
Berdasarkan peraturan setempat, ikan ini tergolong sebagai satwa yang dilindungi, sehingga segala bentuk perburuan dan perdagangannya diharamkan oleh pemerintah.
Ada konsekuensi hukum lho, apabila kita melanggar ketentuan tersebut.
Lagipula, populasi ikan arapaima pakar yakini sudah makin menipis. Jika terus diburu, bukan tidak mungkin spesiesnya menjadi punah dalam waktu dekat.
Demikian beberapa fakta menarik tentang ikan arapaima terbesar di dunia.
Setelah membaca ulasan di atas, kalian tertarik enggak menyaksikan secara langsung ikan tersebut berenang di habitatnya?
Nantikan berbagai artikel menarik lain dari garutexpo.com, ya.
Semoga bermanfaat!