GARUTEXPO – Pihak SMP Negeri 1 Cilawu membantah adanya insiden pengeroyokan terhadap seorang siswa oleh tujuh temannya, yang sempat mencuat di tengah masyarakat. Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Cilawu, Kabupaten Garut, Odang, menyatakan bahwa kejadian tersebut hanyalah kesalahpahaman biasa yang terjadi di antara anak-anak.
“Ini hanya kesalahpahaman, namanya juga anak-anak. Awalnya mereka bermain futsal di luar sekolah, kemudian saling ejek, tapi tidak ada pengeroyokan seperti yang dikabarkan,” jelas Odang saat di konfirmasi garutexpo.com, Senin (7/10/2024).
Pernyataan ini juga diperkuat oleh Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMP Negeri 1 Cilawu, yang mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak sampai pada kekerasan fisik, melainkan hanya kesalahpahaman akibat interaksi di luar lingkungan sekolah.
Lebih lanjut, Odang menyampaikan bahwa masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Para siswa yang terlibat, termasuk orang tua siswa yang diduga menjadi korban, telah bersepakat untuk islah dan berdamai.
“Orang tua korban dan pelaku sudah kami panggil ke sekolah. Setelah dimediasi, semua pihak sepakat untuk islah. Jadi, masalah ini sudah selesai dengan musyawarah,” katanya.
Sebelumnya, informasi yang beredar menyebutkan bahwa seorang siswa mengalami luka akibat diduga dikeroyok oleh tujuh teman sekolahnya. Insiden ini terjadi pada Jumat, 4 Oktober 2024, dan sempat memicu keprihatinan orang tua korban, yang menyatakan kekecewaannya karena anaknya yang dikenal baik dan pendiam menjadi korban kekerasan.
“Anak saya itu baik dan tidak pernah macam-macam. Saya sangat sedih ketika mendengar dia dikeroyok oleh tujuh orang,” ungkap orang tua korban dalam obrolannya sebelum kesepakatan islah tercapai.
Namun, pihak sekolah menegaskan bahwa kejadian ini murni karena kesalahpahaman antar siswa dan tidak ada pengeroyokan. Dengan adanya islah antara kedua pihak, diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman yang berlarut-larut di masa mendatang.(*)