Garutexpo – Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan perombakan besar dalam Kabinet Merah Putih. Total 7 pejabat setingkat menteri dan wakil menteri resmi dicopot dari jabatannya. Langkah ini disebut sebagai bagian dari evaluasi kinerja serta upaya penyesuaian arah kebijakan pemerintahan.
Dalam reshuffle kabinet kedua yang digelar 8 September 2025, Presiden Prabowo mencopot 5 menteri, masing-masing:
1. Budi Gunawan – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
2. Sri Mulyani Indrawati – Menteri Keuangan
3. Dito Ariotedjo – Menteri Pemuda dan Olahraga
4. Abdul Kadir Karding – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
5. Budi Arie Setiadi – Menteri Koperasi
Selain itu, pada reshuffle pertama Februari 2025 lalu, Satryo Soemantri Brodjonegoro juga telah lebih dulu diberhentikan dari jabatan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Sementara dari unsur wakil menteri, Presiden Prabowo memberhentikan Immanuel Ebenezer dari posisi Wakil Menteri Tenaga Kerja pada Agustus 2025.
Pencopotan Noel—sapaan akrabnya—berkaitan dengan status tersangka yang disandangnya dalam kasus dugaan pemerasan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Perombakan ini merupakan bagian dari penyegaran kabinet agar lebih solid, fokus, dan efektif dalam menjawab tantangan pemerintahan ke depan,” ujar Prabowo dalam keterangannya di Istana Negara.
Sebagai pengganti, Presiden Prabowo menunjuk sejumlah nama baru, termasuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, serta melantik Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah untuk kementerian yang baru dibentuk.
Langkah tegas Presiden ini memunculkan beragam respons publik. Sebagian pihak menilai reshuffle merupakan strategi memperkuat kabinet di tengah tantangan ekonomi dan dinamika politik global, sementara lainnya mengkritisi potensi munculnya dominasi kelompok politik tertentu dalam struktur pemerintahan.(*)


