GARUTEXPO – Rencana pemberangkatan siswa SMA Negeri 7 Garut untuk kunjungan selama tiga hari ke Yogyakarta menuai kekhawatiran dari sejumlah orang tua siswa. Kekhawatiran ini muncul karena kegiatan tersebut direncanakan berlangsung di tengah musim hujan yang rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Salah satu orang tua siswa, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan keresahannya. “Saat ini sedang musim hujan. Banyak laporan longsor dan banjir di berbagai daerah. Kami khawatir terhadap keselamatan anak-anak selama perjalanan,” ujarnya.
Menanggapi keresahan tersebut, Ketua Umum Gabungan Wartawan Indonesia Satu (GAWARIS), Asep Suherman, SH., ikut turun tangan. Ia langsung menghubungi Wakasek Bagian Humas SMA Negeri 7 Garut, Ayi Hidayat, S.Pd.I., M.Pd., untuk meminta penjelasan mengenai rencana tersebut. Dalam pesannya, Asep menegaskan perlunya mempertimbangkan situasi terkini demi keselamatan siswa.
Ayi Hidayat menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang telah mendapatkan izin dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan. Namun, ia berjanji untuk meninjau ulang rencana tersebut.
“Kami menghargai masukan dari para orang tua dan pihak lainnya. Insha Allah, rencana kegiatan ini akan dikaji ulang untuk mengantisipasi kemungkinan buruk. Kami juga selalu berkoordinasi dengan dinas pendidikan sebagai pengawas resmi,” ungkap Ayi.
Peninjauan ulang ini diharapkan mampu memberikan rasa aman kepada semua pihak, terutama para orang tua siswa. Sebagai kegiatan edukatif, perjalanan semacam ini diharapkan tetap memperhatikan situasi dan kondisi, terutama saat menghadapi cuaca ekstrem.(TIM GAWARIS)