GARUTEXPO – Menanggapi pemberitaan di media online yang mengklaim bahwa Yayasan Peduli Sehat Arsalaan di Tarogong Kidul, Garut, adalah yayasan fiktif yang menerima dana hibah hingga 2 miliar rupiah, Asep Mulyana, S.E., mantan pembina sekaligus pendiri yayasan tersebut, menegaskan bahwa informasi itu tidak benar. Melalui sambungan telepon, Kamis malam, 31 Oktober 2024, Asep menyatakan bahwa berita tersebut adalah hoaks.
“Setahu saya, bantuan dari Pemprov Jawa Barat yang disalurkan melalui yayasan bukan untuk yayasan sosial dan kesehatan, melainkan untuk yang bergerak di bidang pendidikan dan pondok pesantren,” ungkap Asep. “Yayasan Peduli Sehat Arsalaan memang tercantum di draf penerima dana hibah karena pernah mengajukan anggaran, namun hingga kini tidak ada realisasi. Sejak berdiri, yayasan kami belum pernah menerima bantuan dana hibah dari pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat,” jelasnya.
Asep menegaskan bahwa dia siap diperiksa oleh pihak berwajib untuk membuktikan kebenaran ucapannya.
“Anggaran 2 miliar yang disebut-sebut dalam draf penerima dana hibah Pemprov Jabar untuk yayasan ini mustahil dicairkan. Kami bahkan belum pernah menerima undangan bimbingan teknis dari pihak manapun,” lanjutnya.
Asep menjelaskan bahwa yayasan yang didirikan pada tahun 2022 ini memiliki legalitas dari Menkumham dan bergerak di bidang sosial dan kesehatan. Yayasan ini beralamat di Jl. RSU dr. Slamet No. 46, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, di belakang RSU dr. Slamet. Namun, sejak awal tahun 2023, yayasan telah dibekukan karena alasan tertentu.
“Sebagai langkah antisipasi, kami juga pernah mengirim surat ke RSU dr. Slamet dengan tembusan ke BPJS dan Dinas Sosial, memberitahukan bahwa yayasan tersebut sudah tidak aktif. Jadi, bila ada pihak yang mengatasnamakan yayasan, itu tidak benar,” tegasnya.
Di tengah kesibukannya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Dapil 1 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Asep menyatakan rencana untuk menghidupkan kembali yayasan tersebut di masa depan dengan peruntukan baru, yakni sebagai yayasan pembantu disabilitas, dan dengan struktur pengurus yang berbeda dari sebelumnya.
“Ke depannya, kami berencana mengaktifkan kembali yayasan ini dengan peruntukan yang berbeda dan kepengurusan baru,” pungkas Asep.(*)