GARUTEXPO – Proyek pembangunan ruang kelas baru (RKB) Yayasan Nurul-Amien di Kampung Babakansari, Desa Lewigoong, Kecamatan Lewigoong, Kabupaten Garut, senilai Rp 900 juta, kini terbengkalai. Anggaran hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan proyek tersebut justru menimbulkan tanda tanya besar, terutama karena hingga akhir tahun 2024 proyek ini belum rampung.
Berdasarkan pantauan di lokasi, tidak ada aktivitas pekerja yang terlihat. Bangunan dua lantai yang direncanakan memiliki empat ruang kelas tersebut kini masih dalam kondisi setengah jadi, dengan plafon dan lantai yang belum selesai dikerjakan.
Ayi, warga setempat sekaligus penjaga yayasan, membenarkan bahwa Yayasan Nurul-Amien menerima dana hibah senilai Rp 900 juta. “Rencananya untuk membangun empat lokal, dua di bawah dan dua di atas. Tapi anggaran katanya tidak cukup, makanya proyek ini terbengkalai,” ungkap Ayi, Senin (23/12/2024).
Hal serupa disampaikan oleh Nur, istri Ketua Yayasan Nurul-Amien, Haji Mamun. Ia mengaku proyek ini menghadapi banyak kendala, termasuk kekurangan dana dan tunggakan pembayaran upah pekerja. “Bahkan saya sempat menjual perhiasan untuk membayar upah pekerja,” keluh Nur, Minggu (29/12/2024).
Namun, ketika ditanya mengenai rincian anggaran, Nur mengarahkan untuk bertanya langsung kepada suaminya, yang saat ini sedang berada di luar kota.
Dugaan Pemotongan Anggaran
Berdasarkan data hibah yang diterima Yayasan Nurul-Amien, proyek ini seharusnya dibiayai sepenuhnya oleh anggaran Rp 900 juta dari APBD Provinsi Jawa Barat. Namun, kondisi bangunan yang mangkrak menimbulkan kecurigaan adanya dugaan pemotongan anggaran hingga 30%.
“Proyek ini seharusnya selesai sesuai jadwal, tetapi faktanya masih terbengkalai. Ada apa dengan anggaran sebesar itu?” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, Ketua Yayasan Haji Mamun belum dapat dikonfirmasi. Publik berharap pihak berwenang segera menyelidiki dugaan penyimpangan ini agar dana yang berasal dari rakyat tidak disalahgunakan.(Tim)