GARUTEXPO – Gerakan Rabu Bersih telah menemukan C1 yang diindikasikan memiliki tanda tangan mencurigakan dalam proses rekapitulasi suara. Keluhan dan isu terkait hal ini semakin meningkat, terutama terkait isi C1 yang diduga mencurigakan dan keabsahannya.
Ketua Relawan Rabu Biru, Mansur, menyampaikan bahwa kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) banyak mengeluarkan C1 hasil fotokopi dan scanner, dengan indikasi tanda tangan yang menimbulkan pertanyaan.
“Apakah ini kesalahan desain atau hanya human error biasa? Kami mengajak semua pihak untuk bersikap bijak dalam menanggapi hal ini,” ujarnya Minggu (03/03/2024).
Gerakan Rabu Bersih mencatat dua temuan signifikan. Pertama, Sirekap sempat dimatikan dan mengundang keraguan terhadap keberadaannya. Kedua, hingga saat ini, Sirekap belum mengisi semua data per TPS, sementara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Garut sedang menggelar rapat pleno. Aplikasi Bawaslu juga disebut tidak berfungsi.
Mansur menekankan desakan kepada aparat hukum Polres Garut untuk menindaklanjuti temuan ini.
“Kewenangan mereka sangat diperlukan untuk mengusut informasi dan laporan di Bawaslu, demi pembelajaran bagi semua pihak,” tegasnya.
“Dalam situasi ini, kita menyadari pentingnya kejujuran dari semua pihak, baik penyelenggara maupun peserta Pemilu. Tanggung jawab atas tugas yang dijalankan akan diminta, baik di dunia maupun akhirat,” tambah Mansur. (*)