GARUTEXPO – Sebuah langkah penting tengah dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut untuk mempersiapkan masa depan tenaga honorer. Kamis (21/11/2024), Diskominfo memfasilitasi simulasi Computer Assisted Test (CAT) bagi 11 pegawai honorer yang akan mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap pertama tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Public Information Center (PIC) Diskominfo, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, dengan pengawasan langsung dari Plt. Sekretaris Diskominfo, Egga Mahessa Suardi.
Kepala Diskominfo Kabupaten Garut, Margiyanto, menegaskan bahwa simulasi ini dirancang khusus untuk meningkatkan kesiapan tenaga honorer Diskominfo menghadapi tes PPPK yang dijadwalkan pada Desember mendatang.
“Simulasi ini kami jadikan sebagai try out agar para honorer lebih siap secara teknis dan mental menghadapi tes. Ini bukan hanya latihan, tetapi langkah awal untuk mengubah masa depan mereka,” ujar Margiyanto.
Strategi Menuju Masa Depan
Margiyanto memberikan pesan penuh motivasi kepada para peserta untuk mengikuti tahapan seleksi dengan sungguh-sungguh, karena hasilnya akan menjadi penentu status kepegawaian mereka di masa mendatang.
“Kami berharap simulasi ini terus berlanjut hingga tes tiba. Ini adalah investasi jangka panjang bagi mereka yang ingin mengubah status kepegawaian dan meraih cita-cita menjadi PPPK,” tambahnya.
Salah satu peserta, Yogi Gunawan, berbagi pengalamannya mengikuti simulasi CAT untuk pertama kalinya. Menurutnya, soal-soal dalam simulasi cukup menantang dan waktu pengerjaan yang terbatas menjadi ujian tersendiri. Namun, ia merasa simulasi ini sangat bermanfaat sebagai persiapan awal.
“Simulasi ini mengajarkan kita untuk lebih strategis menghadapi soal-soal tes. Dengan latihan seperti ini, kami bisa lebih siap, baik secara teknis maupun emosional,” ungkap Yogi.

Harapan yang Menginspirasi
Simulasi yang mencakup soal hitungan, sejarah, hingga manajemen sosial kultural ini diapresiasi oleh para peserta, terutama karena fasilitas dan jaringan yang memadai dari Diskominfo Garut. Namun, tantangan pribadi, seperti usia dan kurangnya kebiasaan belajar, tetap menjadi hambatan.
“Ini adalah cita-cita puluhan tahun yang kami impikan. Dengan latihan intensif seperti ini, kami berharap bisa mencapai mimpi mendapatkan SK PPPK,” kata Yogi penuh harap.
Diskominfo Garut berkomitmen melanjutkan simulasi ini secara berkala untuk mematangkan persiapan para honorer. Langkah ini menjadi bukti nyata dukungan pemerintah dalam membantu tenaga honorer menggapai masa depan yang lebih baik. Apakah mereka akan berhasil? Waktu akan menjadi jawabannya.