GARUTEXPO– Universitas Garut (Uniga) telah meluluskan sebanyak 338 wisudawan dalam sidang terbuka senat ke-XXXIX gelombang II tahun akademik 2023/2024 yang berlangsung di Kompleks Universitas Garut, Selasa, 21 Mei 2024. Yang menarik dari wisudawan ini adalah sebanyak 17 mahasiswa berhasil lulus melalui jalur publikasi.
Rektor Universitas Garut, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU, menjelaskan bahwa ini merupakan kebijakan yang sengaja dibuat oleh Uniga untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lulus tidak hanya melalui jalur skripsi.
“Universitas Garut memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lulus bukan hanya melalui jalur skripsi saja, tapi juga melalui jalur publikasi. Pertimbangannya adalah bahwa salah satu indikator kinerja perguruan tinggi adalah kemampuan sivitas akademika untuk menulis dan mempublikasikan karya ilmiah. Dari 38 program studi, 17 orang atau 5% ini merupakan sebuah kemajuan yang signifikan,” jelasnya.
Menurutnya, pada tahun-tahun sebelumnya, hanya sekitar 1% dari mahasiswa yang lulus melalui jalur publikasi. Namun, saat ini jumlah tersebut telah meningkat menjadi 5%. Ia berharap ke depannya angka ini bisa terus naik hingga 7%.
“Ini menunjukkan bahwa kampus Uniga sudah diakui secara akademik dalam bidang karya-karya penelitian dan pengabdian masyarakatnya. Ini juga merupakan salah satu strategi kami untuk membuat masa studi menjadi lebih cepat. Jadi, mahasiswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya sesuai dengan keahliannya masing-masing,” sambunya.
Syakur juga menyampaikan bahwa karya ilmiah yang dipublikasikan oleh mahasiswa Uniga umumnya diterbitkan di jurnal-jurnal yang terindeks Sinta (Science and Technology Index), sebuah sistem peringkat jurnal ilmiah di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa mahasiswa hanya diwajibkan untuk mempublikasikan di jurnal yang terindeks Sinta 4 atau lebih baik.
“Publikasi di jurnal yang terindeks Sinta ini dapat memperbaiki peringkat akreditasi perguruan tinggi. Ini karena salah satu indikator utama dalam akreditasi adalah jumlah publikasi dan persentase keterlibatan mahasiswa dalam penelitian,” ujarnya.
Selain itu, dalam upacara wisuda kali ini, terdapat satu mahasiswa yang tidak bisa berdiri secara normal karena mengalami kecelakaan. Meskipun demikian, mahasiswa tersebut tetap hadir dan mengikuti prosesi wisuda dengan bantuan.
“Kami sangat mengapresiasi semangat dari mahasiswa tersebut. Saya secara pribadi menghampiri dan melantik serta memberikan piagam ijazahnya. Ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya bahwa meskipun menghadapi musibah, kita tidak boleh menyerah,” tutup Abdusy Syakur.(*)