Garutexpo.com – Pemasangan tiang kabel wifi Piberstar di Perumahan Griya Citra, Desa Haruman, Kecamatan Leles, berbuntut panjang. Alih-alih disambut baik, proyek tersebut justru memicu kemarahan warga lantaran dana kompensasi yang dijanjikan perusahaan diduga tidak jelas penggunaannya.
Sejak pekan lalu, tiang baru berdiri di kawasan perumahan. Warga mengaku keberatan karena selain mengganggu estetika lingkungan, keberadaan kabel optik sebelumnya saja sudah semrawut dan kerap mengganggu jaringan internet lain.
“Saat ditanya, petugas lapangan bilang sudah koordinasi dengan Ketua RW. Bahkan katanya kompensasi sudah ditransfer. Tapi jumlahnya tidak tahu berapa, karena mereka hanya kerja sesuai perintah perusahaan,” ungkap seorang tokoh warga menirukan keterangan mandor lapangan bernama Ridwan.
Namun, saat dihubungi warga, Ketua RW justru menyatakan dana kompensasi belum cair. Bahkan menurut pengakuan warga, jawaban RW saat ditelepon terdengar kasar dan dinilai tidak pantas diucapkan seorang tokoh masyarakat.
Di sisi lain, Ketua RT 01 dan RT 02 akhirnya buka suara. Melalui pesan WhatsApp, keduanya mengaku baru dipanggil Ketua RW 09, H. Aam, Selasa malam (23/9/2025).
“Pak RW bilang kompensasi sudah diterima, tapi tidak disebutkan berapa nominalnya. Katanya uang itu dipakai beli 1 unit CCTV, dan Rp1 juta untuk kebutuhan RT 02. Untuk RT 01 rencananya akan dipakai perbaikan tenis meja,” jelas kedua ketua RT kompak.
Warga pun menduga ada permainan dalam penyaluran kompensasi tersebut. Mereka menuntut transparansi penggunaan dana agar tidak ada kecurigaan dana “disunat” atau dipakai tanpa musyawarah.
“Kalau memang ada kompensasi, harus jelas jumlahnya dan penggunaannya. Jangan sampai warga hanya jadi penonton, sementara yang menikmati segelintir orang,” tegas salah seorang warga. (Iwan Setiawan)


