in

Bobrok! Oknum Pegawai BRI Langgar SOP, Ketum FPPG: Hancurkan Kepercayaan Publik

Ketua DPP FPPG, Asep Nurjaman, S.pd

GARUTEXPO – Dugaan pelanggaran serius oleh oknum pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencoreng citra perbankan di Kabupaten Garut. Ketua Umum Forum Pemuda Peduli Garut (FPPG), Asep Nurjaman, menyebut tindakan ini sebagai preseden buruk yang merusak kepercayaan publik terhadap BRI.

Kasus ini mencuat setelah 90 warga dari Desa Cimaragas dan Desa Cihuni, Kecamatan Pangatikan, melaporkan menjadi korban penipuan dengan modus pengajuan kredit fiktif atau “topengan” dan “tempelan.” Kredit tersebut diduga diajukan tanpa sepengetahuan warga menggunakan data pribadi mereka.

Pelanggaran SOP yang Fatal
Asep mengungkapkan salah satu pelanggaran paling mencolok adalah pencairan dana kredit di rumah nasabah.

“Seharusnya pencairan dilakukan di kantor BRI sesuai prosedur. Namun, oknum pegawai melakukannya di rumah, yang jelas melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP),” tegas Asep dalam menyikapi audiensi dengan Komisi III DPRD Kabupaten Garut pada Senin, 18 November 2024.

Lebih lanjut, ia menyoroti kejanggalan lain seperti proses pencairan yang terlalu cepat tanpa verifikasi yang memadai.

Baca Juga  Mapag 500 Tahun Limbangan Menjadi Kabupaten Garut

“Bayangkan, dalam satu hari pengajuan bisa langsung cair. Apakah nasabah benar-benar memenuhi syarat, seperti memiliki usaha? Ini jelas manipulasi,” tutur Asep kepada garutexpo.com, Kamis, 21 November 2024.

Tuntut Penegakan Hukum
FPPG mendesak pihak berwenang untuk menindak tegas oknum yang terlibat. Menurut Asep, kasus ini tidak hanya merugikan para korban, tetapi juga mencoreng nama baik institusi BRI yang seharusnya menjadi simbol kepercayaan masyarakat.

Sebagai bentuk protes, FPPG merencanakan akan melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung BRI cabang pusat Kabupaten Garut. Mereka menuntut penegakan hukum yang transparan dan pemulihan hak korban.

“BRI harus bertanggung jawab secara moral dan hukum atas perbuatan oknumnya. Kepercayaan publik yang telah rusak harus segera dipulihkan,” pungkas Asep.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaan SOP di sektor perbankan agar kejadian serupa tidak terulang.(Red)

Ditulis oleh Kang Zey

Sisa 10 Hari! Manfaatkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Jabar Sebelum Terlambat

Aksi Buruh Garut Mengguncang: Tuntut Kenaikan Upah dan Penghapusan Outsourcing, Siap Lakukan Aksi Lanjutan