Garutexpo.com — Dewan Pendidikan Kabupaten Garut tampil menonjol dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IV Forum Dewan Pendidikan Indonesia (FDPI) yang digelar pada 7–9 Oktober 2025 di Hotel Lamora, Yogyakarta.
Dengan tema “Meningkatkan Kolaborasi dan Integrasi dalam Mewujudkan Pendidikan Indonesia yang Berkarakter”, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 350 peserta dari Dewan Pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota seluruh Indonesia.
Dari Garut, hadir lima delegasi yang membawa aspirasi dan gagasan daerah: Drs. H. Nanang, S.H., M.Pd, Dedi Kurniawan, S.E., M.Si, Asep Nurjaman, S.Pd., M.M., CR.BC, Dr. Dadang Syafarudin, S.E., M.M, dan Atep Muhammad Lutfi, S.E., M.M.
Dalam forum nasional tersebut, Dewan Pendidikan Kabupaten Garut menyuarakan lima gagasan strategis yang mendapatkan apresiasi luas dari peserta Rakornas. Gagasan ini dinilai merepresentasikan pemikiran progresif daerah terhadap arah kebijakan pendidikan nasional ke depan.
Kelima gagasan tersebut meliputi:
1. Penguatan peran Dewan Pendidikan sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan pendidikan.
2. Dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tepat sasaran dan berkelanjutan dalam membangun gizi, karakter, dan budaya sekolah.
3. Perhatian khusus terhadap guru dan sekolah swasta, mengingat perannya yang besar dalam pemerataan akses pendidikan.
4. Pembentukan Dewan Pendidikan Nasional, sebagai amanat konstitusi untuk memperkuat koordinasi dan advokasi kebijakan pendidikan di tingkat pusat.
5. Dorongan revisi Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016, agar definisi “sumbangan” diperjelas sebagai partisipasi sukarela yang tidak bersifat memaksa maupun mengikat.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Garut, Drs. H. Nanang, S.H., M.Pd., menegaskan bahwa Rakornas kali ini menjadi momentum penting bagi Dewan Pendidikan seluruh Indonesia untuk memperkuat kolaborasi dan integrasi dalam membangun pendidikan yang berkarakter.
“Kolaborasi dan integrasi adalah kunci. Dewan Pendidikan harus menjadi jembatan nurani antara kebijakan dan kebutuhan nyata masyarakat. Pendidikan yang berkarakter tidak bisa lahir tanpa partisipasi semua pihak,” ujar Nanang.

Usai mengikuti Rakornas, Dewan Pendidikan Kabupaten Garut menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti hasil pertemuan melalui langkah konkret di daerah. Langkah-langkah tersebut antara lain melakukan konsolidasi dengan Dinas Pendidikan, meningkatkan sinergi dengan komite sekolah dan organisasi profesi guru, serta menguatkan gerakan pendidikan berkeadilan dan partisipatif di tingkat kabupaten.
“Dari Yogyakarta, kami membawa semangat baru. Pendidikan bukan sekadar urusan administratif, tetapi gerakan moral bangsa yang harus dijaga dan diperjuangkan bersama,” sambung Nanang.
Rakornas IV FDPI di Yogyakarta menjadi ajang penting untuk memperkuat solidaritas dan sinergi antar-Dewan Pendidikan se-Indonesia. Melalui gagasan-gagasan yang dibawa, Dewan Pendidikan Kabupaten Garut menegaskan komitmennya untuk terus menjadi penyambung aspirasi masyarakat pendidikan, sekaligus penggerak perubahan menuju pendidikan Indonesia yang berkarakter, berkeadilan, dan berperadaban.***


