GARUTEXPO – Garut Bamboo Festival 2024 resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, Rabu (18/12/2024), di Selaawi Bambu Creative Center (SBCC), Kecamatan Selaawi. Festival ini menjadi ajang unjuk potensi bambu sebagai komoditas bernilai tinggi, sekaligus peluncuran Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Bambu atau SILABU.
Dalam sambutannya, Barnas menekankan pentingnya pengolahan bambu sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk lokal. Ia menjelaskan, bambu yang awalnya tak bernilai dapat diolah menjadi berbagai produk berkualitas tinggi yang diminati pasar.
“Ini akan menjadi titik balik bagi para pengrajin bambu untuk terus berkembang. Mulai dari perawatan tanaman hingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, semuanya harus diperhatikan,” kata Barnas.
Ia juga berharap SILABU mampu menjadi pusat inovasi dan pengembangan produk bambu, serta memastikan ketersediaan produk yang siap memenuhi permintaan pasar nasional maupun internasional.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menyampaikan dukungan penuh dari Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Menurutnya, acara ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan nilai tambah bagi pelaku IKM bambu di Garut.
“Pemprov Jabar sangat mendukung kegiatan ini karena memberikan dampak positif bagi pelaku usaha bambu. Harapannya, kolaborasi dengan berbagai pihak dapat membawa produk Garut ke pasar global,” ujar Noneng.
Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti Forum Group Discussion (FGD) Ekosistem Bambu, workshop, expo kerajinan bambu, hingga lomba musik dan fotografi. Kepala Disperindag ESDM Garut, Ridwan Effendi, menyoroti pentingnya hilirisasi industri bambu sebagai langkah strategis untuk menciptakan produk berdaya saing tinggi.
“Dengan lebih dari 2000 pengrajin dan 600 hektar area bambu di Kecamatan Selaawi, potensi besar ini harus dimanfaatkan secara maksimal melalui hilirisasi dan inovasi produk,” jelas Ridwan.
Ia berharap festival ini dapat menjadi momentum untuk mengangkat nama Garut sebagai pusat industri bambu kreatif yang mampu bersaing di pasar global. “Tidak hanya meja atau pot bambu, ke depan akan ada produk-produk inovatif lain yang bisa dihasilkan,” tambahnya.
Garut Bamboo Festival menjadi bukti nyata bahwa bambu bukan sekadar tanaman biasa, melainkan sumber daya yang dapat memberikan nilai ekonomi tinggi melalui kreativitas dan inovasi.(*)