Ada banyak tanaman liar bernilai ekonomis tinggi di Indonesia. Jangan asal ditebang ya, siapa tahu bisa dimanfaatkan!
Indonesia kaya akan sumber daya alam nabati. Beberapa di antaranya bermanfaat bagi kehidupan manusia, sementara yang lainnya beracun dan berbahaya.
Salah satu kelompok tumbuhan yang kerap disangka pengganggu adalah tanaman liar.
Bila ditelaah lebih dalam, tidak semua jenis tanaman liar mengundang penyakit. Ada juga yang bermanfaat dan bisa dikonsumsi, bahkan memiliki nilai jual tinggi, lho.
Karena itu, agar kalian enggak salah paham, kali ini Garutexpo.com bakal kasih tahu deretan tanaman liar bernilai ekonomis tinggi yang ada di Indonesia.
Penasaran apa saja? Simak ulasannya berikut ini.
Daftar Tanaman Liar Bernilai Ekonomis Tinggi
1. Rotan Jernang Besar
Pada mulanya, rotan jernang besar dianggap sebagai tanaman hutan liar yang tidak memiliki nilai jual.
Namun, kini tumbuhan yang tumbuh subur di daerah Aceh itu menjadi komoditas yang layak untuk dilestarikan.
Meski jernang tergolong jenis rotan, yang dimanfaatkan dari pohon berduri ini bukanlah batang melainkan buahnya.
Buah jernang atau biasa disebut dengan dragon blood, sering digunakan sebagai bahan pewarna keramik dan marmer.
Bahkan, dragon blood juga dipercaya dapat membantu menyembuhkan tumor otak, karena memiliki senyawa flavonoid antosianin yang bersifat antikanker dan antitumor.
Dengan segala keunggulannya, buah jernang dipatok dengan harga tinggi di pasaran.
Dilansir dari berbagai sumber, harga buah jernang gelondongan mencapai Rp 480 ribu per kg. Sementara untuk yang sudah diolah bisa menembus angka Rp4 juta-an.
Baca Juga : 7 Jenis Bunga Aglonema dan Harganya, Tanaman Hias yang Mudah Dirawat
2. Aglonema
Sama halnya dengan jernang rotan besar, aglonema awalnya merupakan tanaman liar yang tumbuh di hutan tropis.
Seiring dengan banyaknya peminat, tumbuhan yang biasa disebut sri rejeki ini banyak dibudidayakan karena memiliki tampilan menawan.
Bahkan, saat ini aglonema telah bertransformasi menjadi tanaman hias yang bisa dimanfaatkan untuk dekorasi rumah.
Terdapat berbagai jenis aglonema yang berhasil diciptakan oleh para kolektor maupun ahli jaringan kultur.
Salah satu varietas yang memiliki harga nilai jual tinggi adalah aglonema Golden Hope, yang berhasil diciptakan oleh Greg Hambali.
Jenis sri rejeki yang dikembangkan oleh pria berjuluk “Bapak Aglonema Indonesia” itu, berhasil terjual dengan harga Rp10–15 juta untuk satu potnya lho.
3. Ciplukan
Ciplukan merupakan salah satu tanaman liar yang tumbuh di daerah tegalan, sawah kering, hingga sekitar hutan.
Tumbuhan liar bernilai ekonomis tinggi ini memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, mulai dari buah hingga akarnya.
Akar dan batangnya memiliki senyawa saponin yang bersifat antibakteri, sementara daunnya mengandung polifenol yang berperan sebagai antioksidan.
Selain itu, buah ciplukan kaya akan kandungan vitamin C, sehingga dipercaya mampu meningkatkan imunitas tubuh.
Selain berkhasiat, buah ciplukan juga memiliki harga yang fantastis. Di supermarket maupun toko daring, buah ini dijual mulai dari Rp125–380 ribu-an.
4. Homalomena
Homalomena adalah tanaman liar yang tumbuh di sekitar hutan dan tebing curam.
Tanaman yang termasuk jenis keladi ini, banyak dimanfaatkan sebagai penghias pekarangan karena memiliki bentuk daun yang unik.
Memanfaatkan flora ini pada hunian dapat membuat halaman menjadi lebih rimbun. Pasalnya, tanaman itu memiliki pertumbuhan yang cepat dan berdaun banyak.
Salah satu jenis homalomena yang memiliki nilai jual fantastis adalah Homalomena sp sumatrae. Tumbuhan berdaun hitam ini mampu mencapai harga Rp1,5 juta!
Baca Juga : Jenis-Jenis dan Nama Latin Tumbuhan Paku dari Seluruh Dunia
5. Mengkudu
Spesies tanaman liar bernilai ekonomis tinggi yang selanjutnya adalah mengkudu.
Tumbuhan dengan nama ilmiah Morinda citrifolia ini tak diragukan lagi khasiatnya, untuk membantu mengatasi beragam penyakit.
Buah mengkudu mengandung berbagai senyawa seperti, karbohidrat, protein, vitamin C, vitamin E, biotin, folat, hingga kalsium.
Sehingga dipercaya dapat mengatasi nyeri sendi, menjaga kadar kolesterol, menurunkan gula darah, hingga memperbaiki kerusakan sel.
Karena itu, banyak produk-produk kesehatan yang memanfaatkan ekstrak buah berwarna hijau ini sebagai obat dan suplemen.
Selain itu, harga buah mengkudu per kilonya cukup terjangkau. Rata-rata obat herbal dengan olahan mengkudu dihargai Rp20 ribu per kg.
6. Suruhan
Suruhan adalah tanaman liar yang dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Tumbuhan ini dikenal juga dengan nama daun tumpangan air, karena mampu berkembang biak pada media yang lembap.
Daun suruhan sering dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk meredakan sakit kepala, sakit perut, hingga menyembuhkan luka bakar.
Selain itu, tanaman merambat ini juga dipercaya dapat mencegah penyakit katarak serta mengobati infeksi mata.
Adapun harga daun suruhan dibanderol mulai dari Rp25–50 ribu per kilonya.
7. Sambiloto
Spesies tanaman liar bernilai ekonomis tinggi yang terakhir, ialah sambiloto.
Sama seperti mengkudu, sambiloto juga sudah lama dikenal sebagai tanaman obat.
Tumbuhan yang berasal dari Asia Selatan ini dipercaya mampu mengobati penyakit seperti hepatitis, diare, influenza, hingga infeksi saluran empedu.
Karena itu, mereka sering dimanfaatkan sebagai bahan baku produk obat dan suplemen. Harga olahan sambiloto pun bervariasi, mulai dari Rp30–350 ribu.
Nah, ternyata ada banyak juga ya, tanaman liar bernilai ekonomis tinggi yang mempunyai segudang khasiat.
Jadi, sebelum kalian membuang tanaman liar yang ada di sekitar rumah, ada baiknya ketahui dulu jenis dan manfaatnya.
Semoga artikel ini menginspirasi!