GARUTEXPO – Proyek pembangunan kirmir, drainase, dan pengaspalan (hotmiks) jalan desa senilai hampir Rp1,4 miliar tengah berlangsung di Kampung Cikangkung, Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut. Namun, proyek yang disebut bersumber dari hibah Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) itu menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, pihak pemerintah kecamatan mengaku belum menerima laporan terkait keberlangsungan proyek tersebut.
Camat Cisewu, Hery, menyatakan pihaknya tidak mengetahui detail pelaksanaan proyek sepanjang 1 kilometer tersebut. Hingga kini, belum ada pemberitahuan resmi dari Pemerintah Desa Cisewu maupun kontraktor pelaksana.
“Melalui Kasi PMD Kecamatan Cisewu yang sempat meninjau lokasi pada 10 Desember 2024, dilaporkan bahwa proyek ini bersumber dari dana hibah kompetitif Kementerian PUPR tahun 2024,” ungkap Hery saat di konfirmasi Awak media, Minggu, 22 Desember 2024.
Berdasarkan papan informasi proyek, anggaran terbagi menjadi dua kegiatan utama: pembangunan kirmir dan drainase sebesar Rp420 juta, serta pengaspalan jalan desa senilai Rp1 miliar.
Namun, Hery menyoroti ketidakjelasan koordinasi. “Ketika kami konfirmasi ke Pemerintah Desa Cisewu, Pak Sekdes menyebutkan bahwa kegiatan ini tidak tercantum dalam APBDes tahun anggaran 2024,” jelasnya.
Pihak kecamatan juga mendapati bahwa Unit Pelaksana Teknis (UPT) PUPR Kecamatan Cisewu tidak mengetahui proyek tersebut. Meski begitu, Hery menegaskan pihaknya tetap memantau pelaksanaan agar berjalan lancar dan tidak merugikan masyarakat.
“Anggap saja ini proyek gonimah yang tiba-tiba datang. Kami belum tahu siapa yang menginisiasi hingga proyek ini bisa turun ke Cisewu. Mudah-mudahan berjalan baik dan sukses tanpa ekses,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hery menyebut persoalan ini mencuat di tengah keresahan warga atas dugaan pelanggaran yang dilakukan Kepala Desa Cisewu. Menurutnya, Kades Cisewu diduga melanggar sejumlah poin Pasal 29 UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, termasuk tanggung jawab moral dan finansial yang dinilai diabaikan.
“Warga berharap ada transparansi dan pertanggungjawaban atas proyek ini, terutama demi perubahan positif bagi Desa Cisewu,” tandasnya. (*)