GARUTEXPO – Ribuan warga Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, menuntut Kepala Desa (Kades) Sukalaksana, Ii Rusdiana, SE, untuk segera mundur dari jabatannya. Tuntutan ini diduga terkait dengan sejumlah masalah yang melibatkan Kades, meskipun rinciannya belum dijelaskan secara gamblang.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sukalaksana, Nanang Kosim, saat dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan WhatsApp pada Minggu (13/10/2024) pukul 08:37 WIB, menyatakan bahwa sejauh ini kondisi desa masih kondusif. “Dalam pantauan kami, semuanya aman-aman saja, tidak ada masalah apa-apa, tapi saya tidak tahu kalau di luar sana,” ujarnya melalui pesan suara Voice Not berdurasi 18 detik.
Sementara itu, ribuan warga Desa Sukalaksana berharap agar Ii Rusdiana segera membuat surat pernyataan pengunduran diri yang di sampaikan kepada tokoh masyarakat setempat. Kopi surat pernyataan tersebut kemudian di perlihatkan kepada awak media, Minggu (13/10/2024). Dalam surat tersebut, warga meminta agar Kades Ii Rusdiana mundur paling lambat pada 22 Oktober 2024.
Surat ini merupakan aspirasi warga dari tiga kedusunan, yaitu Kedusunan Cihanyawar, Kedusunan Tutugan Bunisari, dan Kedusunan Pamoyanan. Selain meminta pengunduran diri Kades, warga juga meminta surat tersebut ditandatangani oleh Ii Rusdiana, Ketua BPD Sutarlin, Wakil Ketua BPD Ace, dan Muhammad Badar Hamid sebagai perwakilan dari Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut.
Menanggapi hal ini, Ii Rusdiana saat dihubungi pada Minggu (13/10/2024) pukul 10:34 WIB melalui sambungan WhatsApp menyampaikan komentarnya dengan nada kesal. “Saya baru tahu soal ini, bahkan katanya ribuan warga ingin saya mundur, tapi ketika dicek, tidak ada yang tahu. Sukalaksana damai-damai saja sampai sekarang. Saya ingin tahu siapa yang menyebarkan berita hoax ini. Besok saya akan pergi ke Polda bersama pengacara saya,” cetus kades.
Sementara iti, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukalaksana dan Wakil Ketua BPD Sukalaksana hingga saat ini belum bisa dihubungi terkait adanya dugaan konflik sosial di masyarakat Desa Sukalaksana. Dugaan tersebut berfokus pada oknum Kepala Desa (Kades) yang dikabarkan terlibat berbagai masalah.
Menanggapi hal ini, Ketua APDESI Kecamatan Talegong, Usep Setiawan, S.Pd, menyatakan akan melakukan musyawarah dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Talegong.
“Saya akan musyawarah dulu dengan Forkopimcam Talegong untuk dilakukan pembinaan sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) saya sebagai Ketua APDESI,” ujar Usep saat dimintai keterangannya.
Beredarnya ribuan tanda tangan warga yang menginginkan Kepala Desa mundur dari jabatannya juga turut mendapat perhatian. Menurut Usep, hal tersebut sah-sah saja apabila unsur-unsur yang dipersyaratkan sudah terpenuhi.
“Selain penting adanya musyawarah untuk mencapai mufakat, tentunya permohonan kepada Bupati melalui DPMPD harus disertai surat pernyataan yang dibuat oleh Kades dalam rapat yang dihadiri perwakilan warga, pengurus BPD, dan pihak kecamatan,” sambung Usep.
Dalam hal tersebut yang melibatkan warga dan tokoh masyarakat Desa Sukalaksana, mereka secara tegas menginginkan Kades Ii untuk mundur dari jabatannya. Hal ini disebabkan adanya dugaan keterlibatan Kades dalam berbagai masalah yang sulit diungkapkan ke publik secara satu per satu. Salah satu petunjuk yang diajukan adalah visualisasi amplop berstempel Polri yang diperlihatkan oleh tokoh masyarakat sebagai indikasi dugaan masalah yang menjerat Kades.
Secara terpisah, Bhabinkamtibmas setempat, yang diinisialkan sebagai AD, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Minggu (13/10/2024) pukul 11.25 WIB, menyatakan belum menerima laporan resmi terkait konflik tersebut.
“Setahu saya, belum ada laporan atau pengaduan dari masyarakat terkait informasi itu. Jika memang ada, saya berharap masalah-masalah di desa ini dapat segera diselesaikan dengan cara baik-baik, dengan musyawarah guna mendapatkan solusi terbaik,” tegas Bhabinkamtibmas.
Camat Talegong, Muhammad Badar Hamid, menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi terkait adanya warga yang meminta kepala desa Sukalaksana untuk mengundurkan diri. Namun, Informasi terkait hal tersebut didapatkan pihak kecamatan dari Dewan Pimpinan Kecamatan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (DPK Apdesi) Talegong.
“Sampai sekarang, belum ada laporan dari kepada desa, Ii Rusdiana yang masuk ke saya mengenai warga yang meminta kades untuk mundur. Informasi ini kami dapat dari DPK Apdesi Talegong,” ungkap Camat Badar saat dikonfirmasi garutexpo.com, melalui pesan WhatsApp, Selasa, 15 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Badar mengatakan bahwa musyawarah untuk membahas persoalan tersebut direncanakan akan digelar pada hari Jumat mendatang. Musyawarah ini bertujuan untuk mencari solusi bersama dan mendengarkan aspirasi dari warga serta pihak-pihak terkait.
“Rencana musyawarah akan dilaksanakan pada hari Jumat mendatang, agar semua bisa dibicarakan dengan baik,” sambungnya.
Situasi ini masih terus dipantau, dan pihak kecamatan akan mengupayakan agar proses musyawarah berjalan lancar serta dapat menghasilkan keputusan yang terbaik untuk masyarakat Talegong.( UGT)