Sejarah mencatat, Kota Bandung terbentuk sejak munculnya Legenda Sangkuriang. Legenda ini bercerita tentang bagaimana Danau Bandung dan Gunung Tangkuban Perahu.
Konon, sang anak tidak mengenali ibundanya, Dayang Sumbi karena telah pergi begitu lama, sehingga lantas jatuh cinta dan ingin sekali menikahi wanita yang ternyata ibunya sendiri.
Oleh karena ingin membatalkannya, ibunda pun meminta sang anak untuk membuat perahu. Karena kesaktian sang anak, perahu permintaan ibunda pun bisa terselesaikan.
Namun, karena Sang Ibu tidak menghendaki pernikahan tersebut, maka ia lantas membuat keadaan menjadi seperti pagi telah datang dengan memukulkan alu ke lesung padi, dan membentangkan kain putih tenun boeh raring di atas bukti, seakan matahari telah terbit.
Tidak berhasil memenuhi permintaan Dayang Sumbi, Sangkuriang pun mengamuk dan menendang perahu yang masih setengah jadi hingga terbalik, yang kemudian dikenali dengan masyarakat dengan Gunung Tangkuban Perahu.
Nama Bandung sendiri memiliki ceritanya. Beberapa mengatakan bahwa Bandung diambil dari kata “bendung” atau “bendungan” karena Sungai Citarum yang terbendung oleh lava dari Gunung Tangkuban Perahu, yang kemudian membentuk sebuah telaga.
Namun, ada pula yang mengatakan bahwa Bandung diambil dari nama sebuah alat transportasi air yang berupa dua buah perahu yang dipasang bersisian dengan cara diikat.
Perahu Bandung, nama perahu ini, merupakan alat transportasi yang dahulu digunakan oleh R.A. Wiranatakusumah II yang saat itu menjabat sebagai Bupati Bandung. Perahu ini digunakan untuk melayari Sungai Citarum untuk mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru.
Julukan yang diberikan untuk ibu kota Provinsi Jawa Barat ini juga memiliki cerita tersendiri. Julukan Kota Kembang diawali dengan peristiwa yang terjadi pada tahun 1896.
Saat itu, Bestuur van de Vereniging van Suikerplanters, seorang pengurus dari Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula yang akan menggunakan Bandung sebagai tempat untuk menggelar kongres perdananya meminta “kembang” atau noni berparas cantik untuk menghibur pengusaha tersebut.
Sementara julukan Bandung Lautan Api muncul setelah peristiwa besar yang terjadi pada tahun 1946 silam. Kala itu, pasukan yang tergabung dalam Tentara Republik Indonesia (TRI) bersama dengan masyarakat membakar habis rumah dan harta benda dan berpindah menuju kawasan pegunungan di Bandung Selatan dalam waktu 7 jam. Hal ini dilakukan supaya tentara sekutu tidak bisa menduduki Bandung.
Seorang wartawan harian Suara Merdeka, Atje Bastaman turut menjadi saksi pembakaran Kota Bandung tersebut. Ia lantas menuliskan cerita tentang kejadian besar tersebut dengan judul awal “Bandoeng Djadi Laoetan Api”. Akan tetapi, karena ruang untuk judul beritanya tidak mencukupi, Atje pun memperpendek judulnya menjadi “Bandoeng Laoetan Api” saja.
Cara Menuju Bandung
Menuju Bandung Via Jalur Darat
Jika Anda datang dari Jakarta, menuju Bandung akan lebih mudah menggunakan jalur darat. Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau Bus AKAP atau AKDP melalui jalan bebas hambatan Jakarta-Cikampek terus menuju Bandung.
Perjalanan melalui jalur darat menuju ke ibu kota Provinsi Jawa Barat ini bisa ditempuh selama sekitar 4 hingga 5 jam.
Selain bus atau kendaraan pribadi, Anda juga bisa menuju Bandung melalui jalur darat dengan menggunakan kereta api, yang akan mengantarkan hingga ke pemberhentian terakhir di Stasiun Besar Bandung atau Stasiun kecil lain untuk jenis kereta lokal.
Kereta yang melayani rute Bandung adalah Argo Parahyangan untuk rute Jakarta-Bandung PP, atau Harina untuk rute Bandung-Surabaya. Adapun lama perjalanan menuju Bandung dengan kereta api adalah sekitar 3 jam.
Menuju Bandung Via Jalur Laut
Sebenarnya, menuju Kota Bandung melalui jalur laut terbilang sedikit menyulitkan. Pasalnya, Kota Bandung tidak memiliki pelabuhan untuk kapal penumpang, jadi jika Anda menggunakan jalur laut, Anda bisa berhenti di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, lalu melanjutkan perjalanan melalui jalur darat menggunakan mobil, bus, atau kereta api.
Menuju Bandung Via Jalur Udara
Tentunya, menuju Kota Bandung akan lebih cepat jika Anda menggunakan pesawat atau melalui jalur udara. Meski begitu, biaya perjalanan yang harus Anda siapkan tentu juga lebih mahal jika dibandingkan dengan melalui jalur darat maupun laut.
Oleh karena itu, jalur udara akan menjadi pilihan transportasi terbaik jika Anda hanya memiliki sedikit waktu di Bandung.
Jalur udara Bandung akan dilayani di Bandara Internasional Husein Sastranegara. Berbagai maskapai dari bermacam rute melayani penerbangan menuju Bandung setiap hari, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink Indonesia, Batik Air, atau Wings Air. Ada pula penerbangan kelas internasional yang dilayani oleh beberapa jenis maskapai tertentu.
Transportasi di Bandung
Bus DAMRI
Transportasi yang ada di Kota Bandung terbilang lengkap. Jika di ibu kota bus DAMRI digunakan untuk transportasi dari dan menuju ke bandara dari beberapa wilayah, Kota Bandung menggunakan kendaraan besar ini sebagai angkutan umum antar wilayah di dalam kota.
Jika dibandingkan dengan angkutan umum roda empat, bus ini memiliki trayek yang bisa ditempuh tanpa perlu berganti kendaraan, seperti jika Anda naik angkutan umum biasa.
Jadi, Anda tak perlu transit berkali-kali hanya untuk mencapai satu destinasi, dan tentu saja tidak perlu mengeluarkan ongkos ganda. Tarif yang dikenakan untuk penumpang bus DAMRI adalah flat sebesar Rp5.000.
Beberapa trayek bus DAMRI adalah Terminal Leuwipanjang-Ledeng PP, Dipatiukur-Leuwipanjang PP, Cibiru-Kebon Kelapa PP, Cicaheum-Leuwipanjang PP, Tanjungsari-Kebon Kelapa PP, dan masih banyak lagi.
Angkutan umum
Pilihan transportasi dalam kota berikutnya adalah angkutan umum. Dibandingkan dengan bus DAMRI, alat transportasi ini tentu memiliki trayek yang lebih beragam, tetapi jarak masing-masing trayeknya tidak terlalu panjang. Jadi, transportasi ini menjadi pilihan yang tepat untuk Anda yang ingin bepergian jarak pendek.
Akan tetapi, angkutan umum terbiasa ngetem, jadi Anda yang terburu-buru disarankan untuk menggunakan transportasi lainnya. Ongkosnya pun diukur berdasarkan jaraknya, semakin jauh Anda menumpang, maka semakin mahal pula biaya yang harus dibayarkan.
Jenis kendaraan yang digunakan ada dua jenis, yaitu kendaraan minibus berukuran sedang dan kecil. Kendaraan minibus sedang (biasanya menggunakan mobil jenis L300) memiliki rute Ledeng-Lembang. Sisanya menggunakan kendaraan minibus kecil.
Adapun trayek angkutan umum yang beroperasi di Kota Bandung seperti Cicaheum-Ledeng PP, Cicaheum-Ciroyom PP, Stasiun Hall-Dago PP, Stasiun Hall-Gedebage PP, Caringin-Dago PP, Ciroyom-Sarijadi via Sukajadi PP, dan masih banyak lagi.
Taksi
Ada pula taksi, transportasi kelas atas yang bisa mengantarkan Anda ke mana pun tujuannya. Namun, sama seperti Jakarta, Kota Bandung juga akan mengalami kemacetan pada waktu-waktu tertentu, terlebih jika Anda berkunjung kala akhir pekan atau waktu liburan.
Oleh karena biaya yang dibebankan berdasarkan argo yang terus berjalan hingga Anda sampai di tujuan, maka ongkosnya bisa jadi sangat mahal, terlebih jika jalanan macet.
Ojek konvensional dan online
Terakhir adalah ojek, baik ojek konvensional atau ojek pangkalan atau ojek berbasis aplikasi online.
Ojek menjadi transportasi paling tepat untuk Anda yang ingin segera sampai di tujuan, alias tidak bermacet-macetan atau berpanas-panasan di dalam angkutan umum. Tarifnya juga lebih pasti, karena telah muncul pada aplikasi sebelum Anda menyetujui untuk melakukan perjalanan.
Tempat Wisata di Bandung dan Sekitarnya
Kawah Putih
Dingin dan sarat akan aroma belerang yang tajam. Inilah dua hal yang bisa menjelaskan Kawah Putih, destinasi wisata alam yang berlokasi di kawasan Bandung Selatan, tak jauh dari area Ciwidey.
Sejauh mata memandang, hanya hamparan kawah berwarna putih yang bisa tertangkap mata. Ada banyak mitos yang santer terdengar tentang kawah ini, tetapi belum bisa dibuktikan apakah mitos tersebut memang benar adanya.
Kabarnya, letusan dahsyat Gunung Patuha ratusan tahun silam membuat lubang besar yang kemudian dikenal dengan Kawah Putih. Sebenarnya, Gunung Patuha lebih dikenal dengan nama Gunung Putih, karena airnya yang memang berwarna putih. Tak jauh dari kawah utama, masih ada dua kawah lagi yang tak kalah menarik untuk Anda sambangi.
Farm House
Farm House terbilang baru sebagai destinasi wisata. Namun, konsep edukatif yang dibawanya berhasil membuat wisatawan membanjir, ingin mengetahui lebih lanjut apa sebenarnya yang ada di dalamnya. Destinasi wisata ini berlokasi di kawasan Lembang, tak jauh dari Terminal Bus Ledeng, Bandung.
Setelah membayar tiket, Anda akan diberikan segelas tinggi minuman susu segar sebagai teman untuk berjalan kaki. Satu tiket hanya berlaku untuk satu kali penukaran. Jika Anda ketagihan dan ingin minum susu lagi, Anda bisa membelinya langsung melalui petugas yang berjaga di bagian kedai susu.
Di sepanjang perjalanan, Anda akan menemukan berbagai hal menarik. Ada rumah-rumah klasik bergaya Eropa kuno, rumah Hobbit yang unik, juga sentra oleh-oleh yang beragam. Anda juga bisa menyewa pakaian ala noni Belanda selama satu jam untuk dipakai berkeliling dan berfoto di spot yang menarik.
Khusus untuk sang buah hati, Farm House juga memiliki area edukasi mengenal lebih dekat aneka satwa lucu dan bersahabat. Bahkan, Si Kecil bisa langsung berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut, seperti memberi minum susu anak-anak sapi, mengelus kelinci berbulu paling lembut, hingga memberi makan domba-domba berbulu lebat.
Observatorium Boscha
Destinasi wisata ini adalah tempat paling tepat untuk para penikmat tata surya. Observatorium Bosscha, yang berlokasi di Lembang, menjadi tempat belajar terbaik untuk Anda yang ingin mendalami ilmu perbintangan, sekaligus mengintip langsung indahnya langit bertabur planet dan bintang.
Meski begitu, Anda tidak bisa sembarang berkunjung ke destinasi wisata ini. Anda diharuskan melakukan reservasi setidaknya satu bulan sebelum waktu kunjungan melalui laman resmi Observatorium Bosscha. Waktu kunjungannya juga terbatas, berikut jumlah pengunjung yang bisa memasuki dan melihat langsung teropong bintang raksasa.
Rumah Guguk
Anjing merupakan binatang peliharaan yang tak diragukan lagi kesetiaannya kepada sang empunya. Hewan berkaki empat ini juga bisa menjadi sahabat terbaik kala sedih, juga teman berolahraga pagi atau sore yang menyenangkan.
Di Bandung, ada sebuah toko yang menjual berbagai jenis anjing lengkap dengan segala aksesorinya untuk para pencinta hewan setia ini, yaitu Rumah Guguk.
Berlokasi di Jalan Pada Lestari No. 23, Cidadap, Isola, Sukasari, Bandung, Rumah Guguk menjadi destinasi wisata edukasi terbaik untuk sang buah hati. Di sini, Anda bisa mengajak Si Kecil berinteraksi langsung dengan berbagai jenis anjing lucu, mengetahui bagaimana cara memberi makan hingga memandikannya. Tentunya, bermain dengan hewan-hewan berbulu ini.
The Lodge Maribaya
The Lodge Maribaya adalah destinasi wisata berkonsep glamping yang tak pernah sepi pengunjung. Tak mengherankan, karena lokasinya yang berada di dataran tinggi, yaitu puncak Bukit Maribaya membuat pemandangan alam jurang nan eksotik sebagai teman terbaik untuk setiap tamu yang datang untuk singgah, baik sebentar maupun hingga menginap.
Tidak hanya berkemah, ada banyak sekali aktivitas menarik lainnya yang bisa Anda lakukan di komplek wisata yang berlokasi di Jalan Maribaya No. 149, Babakan Gentong, Cibodas, Lembang, Bandung ini. Beberapa di antaranya adalah bermain api unggun di malam hari, trekking di pagi hari, menunggang kuda, mencicipi aneka kuliner lezat, atau membuat barbeque sendiri.
Gunung Tangkuban Perahu
Destinasi wisata satu ini amat terkenal karena legenda yang menyertainya. Alkisah, disebutkan bahwa Gunung Tangkuban Perahu terbentuk karena kekesalan Sangkuriang karena tidak berhasil menikahi seorang wanita yang dicintainya, Dayang Sumbing, yang tak lain tak bukan adalah ibundanya sendiri.
Bentuk dari gunung ini memang sangat unik, yaitu seperti perahu yang terbalik, yang dikaitkan dengan ulah Sangkuriang menendang perahu raksasa buatannya hingga terbalik.
Di sekitar area ini, Anda juga bisa menemukan kawah belerang dengan aroma yang begitu khas. Tak lupa, sentra oleh-oleh khas Tangkuban Perahu juga bisa Anda kunjungi. Anda akan mendapatkan benda-benda dan pernak-pernik yang unik untuk bisa dibawa pulang dan dijadikan buah tangan untuk orang-orang terdekat.
Taman Lembah Dewata
Bandung memang kaya akan destinasi wisata alamnya. Tidak salah jika destinasi ini selalu dibanjiri wisatawan kala waktu liburan atau akhir pekan. Berjalanlah lebih jauh, dan Anda akan menemukan sebuah keindahan surgawi yang tidak bisa tergantikan dengan apa pun, yaitu Taman Lembah Dewata.
Taman ini berlokasi di destinasi wisata populer di Bandung, yaitu Ganesha H Equestrian, dikelilingi oleh gunung dan bukit serta hamparan rumput hijau yang begitu luas.
Di tengahnya, terdapat sebuah danau kecil dengan aliran air yang sangat tenang. Bersantai sejenak melepaskan penat dan lelah, Taman Lembah Dewata tempatnya. Destinasi ini berlokasi di Jalan Tangkuban Perahu KM. 3.7, Cibogo, Lembang, Bandung.
Puncak Eurad Lembang
Siapa sangka, ternyata masih ada tempat-tempat menarik yang masih jarang dikunjungi di kawasan Lembang. Salah satunya adalah Puncak Eurad, yang tertutupi oleh jajaran pepohonan pinus dan hamparan perkebunan teh yang luas. Berjalanlah terus ke dalam, maka Anda akan tiba pada puncak keindahan alam Lembang.
Sebuah kapal dari bambu bisa menjadi pijakan terbaik untuk memulai petualangan Anda dalam memuaskan mata memandangi indahnya alam Bandung bagian atas ini. Tertutup kabut, dengan dinginnya udara khas Lembang, Puncak Eurad akan memberikan Anda pengalaman berwisata yang tidak akan pernah terlupakan. Puncak Eurad ini berlokasi di Desa Wangunharja, Lembang, Bandung.
Sungai Cikahuripan
Surga dunia yang masih belum terjamah oleh wisatawan. Mungkin inilah kalimat yang tepat untuk mendeskripsikan keindahan dan eksotisme Sungai Cikahuripan. Hanya berupa sebuah sungai, tetapi tebing tinggi yang memagarinya menjadikan destinasi ini sangat eksotis.
Dijamin, Anda tidak akan pernah menyesal pernah menemukan sungai cantik yang berlokasi di kawasan Rajamandala Cipongkor, Saguling, Batujajar, Bandung ini. Pasalnya, air sungainya begitu jernih, bisa membuat Anda berkaca dan langsung melihat ke dasar sungai tanpa perlu menyelam. Terlebih dengan udara khas pegunungannya yang masih begitu alami.
Leuwi Jurig
Sekitar dua jam perjalanan dari pusat Kota Bandung, tepatnya di arah Garut, Anda bisa menjumpai ngarai dengan aliran sungai yang begitu menenangkan bernama Leuwi Jurig. Uniknya lagi, air sungai ini berwarna hijau dari jauh, tetapi dari dekat, warnanya akan berubah menjadi biru segar.
Dalam bahasa Indonesia, destinasi wisata alam yang berlokasi di Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Garut ini berarti kolam hantu. Namun, tidak pernah ada kesan mistis atau seram di tempat ini. Bahkan, katanya, siapa saja yang memutuskan untuk mandi di sungai ini, nantinya akan terbebas dari nasib sial. Namun, di balik mitos tersebut, air sungai Leuwi Jurig memang begitu segar.
Kuliner Khas Bandung
Gehu Jeletot
Dalam Bahasa Indonesia, gehu berarti tahu. Ya, gehu memang menjadi kuliner ringan alias camilan yang sangat digemari. Gehu jeletot sendiri sebenarnya mirip dengan tahu isi di Jakarta, atau tahu susur di Semarang.
Tahu ini berisikan sayuran berupa wortel, taoge, dan kol yang telah dibumbui, lalu dibalur dengan tepung dan digoreng seperti gorengan pada umumnya.
Keunikan dari camilan ini adalah pada isiannya, yang dibumbu dengan tambahan cabai super banyak, sehingga rasanya luar biasa pedas. Disantap selagi hangat, gehu jeletot mampu membuat Anda kepedasan, tetapi juga ketagihan. Jangan terlalu banyak, hati-hati sakit perut.
Bandros
Anda pernah memakan kue pukis? Jika iya, pasti Anda tidak asing lagi dengan camilan manis khas Bandung satu ini. Bandros mirip dengan pukis, dibuat dari campuran tepung beras dengan santan, menghasilkan paduan rasa manis dan gurih yang begitu sempurna. Biasanya, di bagian atas kue akan diberikan taburan coklat, keju, selai, atau topping lain sesuai selera.
Dahulu, bandros hanya memiliki satu rasa, yaitu orisinal tanpa tambahan topping apa pun. Namun, kini munculnya beragam varian membuat Anda menjadi memiliki lebih banyak pilihan. Namun, ini tidak membuat bandros kehilangan jati dirinya, karena rasa orisinal tetap ada.
Colenak
Colenak atau yang juga dikenal dengan kuliner tape bakar ini adalah camilan yang wajib Anda coba kala berkunjung ke Bandung. Rasa manis dan legit dari kuliner ini sudah sangat mendunia. Tak akan lengkap rasanya kunjungan Anda ke Bandung jika tidak mencicipi enaknya colenak.
Camilan ini terbuat dari tape singkong yang dibakar. Lalu, gula merah panas yang dicampur dengan kelapa disiramkan di atasnya, atau disajikan pada wadah yang berbeda. Cara memakannya, tape singkong harus dicocolkan pada gula merah dan kelapa parut tadi. Dijamin, rasanya pasti membuat Anda tidak akan berhenti mencicipinya lagi dan lagi.
Es Goyobod
Bandung gerah dan panas di siang hari? Jangan khawatir, singgah saja sebentar di sisi jalan dan nikmati kesegaran dari es goyobod. Minuman segar khas Tanah Sunda ini akan menjadi Pelepas dahaga yang baik kala Bandung diterpa musim kemarau.
Es ini dibuat dari campuran sagu mutiara dengan campuran gula aren dan kuah dari santan, serutan es, dan susu kental manis. Sebagai tambahan, digunakan potongan buah alpukat, pacar cina, kolang-kaling, kelapa muda, dan roti tawar. Mirip dengan es campur, tapi rasanya jelas lebih segar. Harganya juga sangat terjangkau. Segelas es goyobod segar bisa Anda dapatkan dengan membayar Rp5.000 saja.
Cuanki
Di Tanah Jawa bagian Timur, kuliner satu ini dikenal dengan nama bakso Malang. Tampilannya serupa, hanya saja isiannya berbeda. Cuanki khas Bandung berisi siomay, aci kering, bakso kecil, pangsit goreng dan rebus, juga bakso goreng. Biasanya, mi yang digunakan adalah indomi atau bihun, lengkap dengan taburan daun bawang dan bawang goreng.
Dibandingkan dengan bakso Malang, cuanki Bandung memiliki kuah yang lebih bening dan rasa yang lebih gurih. Ditambah dengan saus sambal dan kecap, rasa dari kuliner satu ini jelas begitu lezat. Kalau ingin mencoba, cuanki Bandung yang mangkal di Jalan Serayu adalah destinasi yang tepat untuk dituju.
Karedok
Karedok hampir sama dengan pecel, yaitu penggunaan sayuran segar. Bedanya, sayuran yang digunakan adalah sayuran mentah. Namun, kini telah ada karedok yang menggunakan sayuran yang telah direbus terlebih dahulu. Karedok kaya akan bumbu rempahnya, disiramkan pada sayuran segar di atasnya, menghasilkan rasa dan aroma yang begitu kuat.
Agar rasanya semakin sempurna, Anda bisa menambahkan cabai pada bumbu ulegnya. Selain karedok, Anda pun bisa mencicipi kelezatan lotek, gado-gado, dan pecel. Menyantap makanan sehat? Tentu saja karedok Bandung jawabannya.
Mi Kocok
Di Bandung, mi kocok menjadi kuliner yang paling tepat disantap kala cuaca sedang dingin. Olahan mi dengan kuah kaldu berbumbu menghadirkan rasa yang begitu lezat dan menggugah selera. Sebagai campurannya, ditambahkan potongan kikil dan sumsum bersama dengan mi kuning gepeng sebelum disiram dengan kuah panas. Tak lupa, taburan bawang goreng dan daun bawangnya.
Hidangan ini sekilas memang serupa dengan mi kuah kebanyakan. Aneka bumbu rempah pada kuahnyalah yang membuat kuliner ini sangat berbeda. Tak heran jika mi kocok menjadi incaran masyarakat dan wisatawan.
Ulukutek Leunca
Leunca merupakan kuliner tradisional masyarakat Sunda. Kuliner ini sarat akan berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, mulai dari vitamin, mineral, hingga karbohidrat, semua ada dalam semangkuk ulukutek leunca. Rasanya sangat gurih, renyah, pedas, tetapi sedikit pahit.
Biasanya, kuliner ini juga dibuat dengan campuran oncom sebagai penambah cita rasa. Ditemani sepiring nasi putih panas dan segelas teh hangat, ulukutek leunca memang menjadi pilihan kuliner yang tepat.
Tempat Nongkrong di Bandung
Congo Café & Resto
Kafe bernuansa alam yang begitu kentara, inilah konsep yang diusung oleh Congo Café & Resto. Desainnya unik, dengan mengutamakan suasana pedesaan yang sarat dengan perabotan dari bahan kayu. Tak lupa, lampu-lampu berwarna kuning menghiasi langit-langit terbuka.
Congo Café & Resto berlokasi di Jalan Rancakendal Luhur No. 8, Ciburial, Cimenyan, Bandung. Tempat yang sangat cocok untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama teman, kekasih, rekan kerja, klien, kolega, hingga keluarga. Terlebih dengan menunya yang beragam dengan harga yang sungguh terjangkau.
Hummingbird Eatery
Hummingbird Eatery mengusung konsep yang unik dan berbeda dibandingkan dengan tempat nongkrong lainnya di Bandung. Terdapat sebuah sangkar burung berukuran besar sebagai ikon utama kafe ini. Sangat instagrammable untuk diabadikan dalam bidikan kamera.
Tidak hanya suasananya yang nyaman dan cozy, tempat ini juga menawarkan berbagai menu makanan dan minuman ringan yang lezat dengan harga yang bersahabat. Mulai dari Rp20 ribu, Anda sudah bisa mencicipi kudapan dan minuman segar. Hummingbird Eatery berada di Jalan Progo No. 14, Citarum, Bandung.
Suga Rush
Unik, modern, dan begitu kekinian. Mungkin inilah yang bisa menggambarkan tampilan kafe Suga Rush dari segi interiornya. Pasalnya, menggunakan warna cat dominan hitam, dinding kafe ini dipenuhi oleh mural dan gambar-gambar yang amat apik, membuat tangan sangat gatal untuk mengabadikan.
Kafe yang berlokasi di Jalan Braga No. 83, Braga, Bandung ini menawarkan aneka menu manis, seperti rainbow cake, red velvet, dan macarons dengan rasa yang begitu lezat bisa Anda temui di kafe Suga Rush ini. Harganya juga terbilang murah, yaitu mulai dari Rp25 ribu.
Kopi Anjis
Jangan salah. Meski nama kafe satu ini mirip seperti umpatan yang sering keluar dari mulut anak muda masa kini, nama kedai ini jauh dari hal negatif tersebut. Mengusung konsep open café, kedai kopi ini sangat cocok untuk tempat nongkrong sembari menyesap aneka menu kopi yang ditawarkan.
Bagi Anda yang tidak menyukai interaksi di luar ruangan, tidak perlu risau, karena Kopi Anjis juga memiliki ruangan indoor. Meski namanya adalah Kopi Anjis yang mengacu pada minuman kopi kekinian, menu utama sekaligus populer di kedai kopi ini justru bukan kopi, melainkan wedang peuyeum. Kopi Anjis berlokasi di Jalan Bengawan No. 34, Cihapit, Bandung.
Wiki Koffie
Memang benar slogan “Enjoy your favorite coffee anf cozy place here” milik Wiki Koffie ini. Pasalnya, desain dalam ruangannya memang sangat cozy dan nyaman, ditata sedemikian rupa sehingga mirip dengan kesan tempo dulu bernuansa vintage yang kental. Bahkan, tempat ini sering menggelar acara live music pada hari-hari tertentu.
Berlokasi di Jalan Braga No. 90, Braga, Bandung, Wiki Koffie tidak pernah sepi pengunjung. Tidak heran, karena selain fasilitasnya yang terbilang lengkap dan adanya akses internet gratis, siapa saja akan betah berlama-lama.
Utara Café
Kafe yang berlokasi di atas bukit memang sudah biasa dijumpai di Bandung. Namun, berbeda dengan Utara Café dengan desain yang sangat unik. Kafe ini mengusung konsep ala bumi bagian utara, dengan rumah-rumah igloo sebagai tempat menyesap kopi dan menikmati aneka camilan yang sangat lezat.
Setiap igloo memiliki jendela yang transparan, sehingga Anda bisa langsung menatap ke luar meski sedang berada di dalam ruangan. Berlokasi di kawasan Sekejolang, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Urata Café buka mulai pukul 11.00 hingga 22.00 WIB. Jangan sampai ketinggalan, ya!
Goldstar 360 Café
Mengusung konsep ala Yunani dengan tiga dekorasi ruangan (indoor, outdoor, dan semi outdoor), Goldstar 360 Café. Pasti Anda tidak akan menduga bahwa kafe ini berada di lantai teratas gedung serba guna Goldstar Sport Resto, yang ada di Jalan Dangdeur Inda No. 2B, Sukagalih, Sukajadi, Bandung.
Nama-namanya juga tak kalah unik, seperti Korydallos yang merupakan wilayah tersembunyi bertema penjara, Megas Lakkos yang merupakan wilayah privat dengan cahaya birunya yang benderang, juga Mykonos, Petralona, dan Stravomyti yang dilengkapi dengan kaca berukuran besar. Unik dan pastinya begitu eksotis.
Café D’Pakar
Kopi memang paling tepat disantap kala cuaca sedang dingin, terlebih jika ditemani dengan pemandangan alam yang mengagumkan. Pastikan Anda tidak salah berkunjung, karena Café D’Pakar adalah destinasi yang mesti dikunjungi. Bertempat di dataran tinggi kawasan Dago atas, kafe bernuansa terbuka ini membuat Anda seperti kembali menyatu dengan alam yang memukau.
Letaknya yang cukup jauh dari pusat kota, tepatnya di Jalan Dago Pakar Utara, Sekejolang, Ciburial, Cimenyan, Bandung tidak membuat Café D’Pakar sepi pengunjung. Nyatanya, wisatawan tetap memenuhi tempat ini untuk bisa mendapatkan pengalaman nongkrong tak terlupakan berteman alam.
Cocorico
Memandangi alam dari ketinggian memang menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Terlebih pada malam hari, kala lampu-lampu kota telah sepenuhnya dinyalakan, saling berkerlipan bergantian. Penat lepas, lelah hilang, stres pun menguap terbawa angin malam yang sejuk dan segar.
Inilah yang akan Anda dapatkan kala berkunjung ke Cocorico Café. Memiliki tiga lantai, kafe yang berada di Jalan Bukit Pakar Timur, Ciburial, Cimenyan, Bandung ini ramai dikunjungi karena mampu menyihir setiap tamu dengan alam Bandung dari ketinggian yang sangat memukau. Terlebih lagi dengan aneka menu makanan dan minuman yang ditawarkan, pasti semakin membuat kunjungan Anda sempurna.
Maja House
Terakhir adalah Maja House, kafe berkonsep kekinian yang menjadi tempat favorit anak muda Bandung. Kafe ini berada di Jalan Terusan Sersan Bajuri No. 72, Cihideung, Parongpong, Bandung. Buka mulai pukul 11.00 hingga tengah malam, Maja House tidak pernah sepi pengunjung, terlebih ketika akhir pekan tiba.
Tidak hanya muda-mudi, Maja House juga menjadi tempat favorit untuk dewasa muda, baik bercengkerama dengan teman, atau membicarakan bisnis dengan kolega atau rekan. Tak heran, karena menu yang ditawarkan begitu beragam dengan harga murah, siapa yang tidak betah?
Restoran Terkenal di Bandung
Skyline Best View Resto
Restoran pertama yang bisa Anda tuju adalah Skyline Best View Resto, yang berlokasi di Jalan Bukit Pakar Timur No. 108, Ciburial, Cimenyan, Bandung. Nama restoran ini menggambarkan suasana yang ditawarkan, yaitu pemandangan alam lanskap Kota Bandung dari ketinggian. Memang benar jika restoran ini memiliki best view, karena Anda memang akan melihat pemandangan alam terbaik yang pernah ada.
Berkunjung di siang hari maupun malam hari sama-sama indahnya. Ketika siang, Anda akan melihat alam pegunungan tanpa lampu, suasana asli dari kawasan dataran tinggi ini. Namun, kala malam, kerlip lampu-lampu kota akan semakin membuat suasananya menjadi begitu romantis. Tidak heran jika banyak pasangan yang memutuskan untuk makan malam di sini.
Pinisi Resto
Bosan dengan konsep restoran yang itu-itu saja? Mengapa Anda tidak coba berkunjung ke Pinisi Resto? Di sini, Anda akan menyaksikan kemegahan kapal kayu berukuran super besar yang terdampar di tengah perbukitan Bandung. Mengusung konsep kapal tradisional pinisi, restoran ini sukses menyita perhatian dan mengundang rasa penasaran pengunjung karena keunikannya.
Dari atas kapal, Anda bisa menyaksikan danau luas pada satu sisi, dan hamparan kebun teh pada sisi lainnya. Sembari menikmati menu andalan, yaitu BBQ, Anda akan betah berlama-lama di sini, terlebih dengan suasananya yang memang sejuk dan udara khas pegunungannya begitu segar. Pinisi Resto berlokasi di Situ Patenggang, Kawasan Rancabali, Ciwidey, Bandung.
Lereng Anteng
Masih mengusung tema menyatu dengan alam, Lereng Anteng adalah restoran berikutnya yang bisa Anda tuju. Di dalam tenda transparan, Anda bisa menikmati aneka menu yang ditawarkan. Meski terbuka, restoran ini jauh dari kesan panas, karena Anda akan ditemani udara sejuk dan segar.
Tidak hanya menyuguhkan menu-menu ringan yang lezat, restoran yang berlokasi di kawasan Pagermaneuh, Punclut, Ciumbuleuit, Bandung ini juga memiliki area bermain anak yang pastinya seru untuk mengajak sang buah hati menghabiskan waktu berinteraksi dengan banyak hal yang belum diketahuinya.
Dusun Bambu
Menyantap makanan di dalam sangkar burung, di tepi danau, atau ditemani megahnya pegunungan? Dusun Bambu jawabannya. Berlokasi di Jalan Kolonel Masturi KM. 11, Cisarua, Bandung, restoran keluarga ini memang sangat unik. Tidak hanya satu, ada tiga restoran dengan konsep yang unik yang bisa Anda pilih kala ingin bersantap di sini.
Tempatnya juga begitu instagramable, seperti di dalam sangkar burung di tengah pepohonan rimbun, di dalam gazebo yang berada di tepi danau, dan ditemani pegunungan sebagai pemandangan alam terbaik. Pasti Anda akan dibuat bingung dengan konsep restoran Dusun Bambu ini, karena semuanya mengagumkan.
Orofi Café by The Valley
Ingin mengajak keluarga atau pasangan menikmati berbagai hidangan lezat dengan nuansa khas Santorini? Bukan lagi mimpi, Anda bisa mewujudkannya dengan berkunjung ke Orofi Café by The Valley. Restoran ini berlokasi di Jalan Lembah Pakar Timur No. 99, Ciburial, Cimenyan, Bandung.
Tidak hanya menawarkan pemandangan alam lokal rasa internasional khas Santorini yang memukau. Menu-menu yang disuguhkan juga unik dan lezat, dengan tatanan yang sangat apik. Mulai dari starter atau makan pembuka, main course atau makanan inti, dan desert atau makanan penutup, semua ada dan dibanderol dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Oleh-Oleh Khas Bandung dan Lokasinya
Kue Bolen Kartika Sari
Tak lengkap rasanya berkunjung ke Bandung tanpa membawa kue bolen Kartika Sari yang begitu terkenal sejagat Bandung. Kue berbentuk persegi yang dikemas dalam kotak ini memang memiliki rasa yang begitu lezat. Varian rasanya pun banyak, mulai dari pisang, pisang keju, pisang cokelat, tape, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu, Anda juga bisa membeli camilan khas Kartika Sari yang lain, mulai dari aneka permen, coklat, kue sus kering, hingga aneka keripik yang rasanya sangat gurih dan renyah. Kartika Sari sendiri telah memiliki berbagai cabang, tetapi kawasan Dago menjadi pusat yang terbesar. Lalu, ada pula di kawasan Kebon Kawung yang tak jauh dari Stasiun Besar Bandung.
Brownies Amanda
Mencari brownies lezat sebagai buah tangan untuk kerabat, kolega, rekan, dan keluarga? Brownies Amanda adalah pilihan terbaik yang bisa Anda coba. Mulanya, toko brownies ini hanya menjual brownies kukus sebagai produk andalan. Namun, kini telah banyak macam rasa yang bisa Anda pilih, seperti srikaya pandan, tiramisu, dan choco marmer.
Tidak hanya itu, Amanda kini juga menjual aneka keripik, stik, dan produk-produk kuliner lain dengan kualitas premium, seperti macarons dan keik lapis. Oleh-oleh ini cocok dibeli karena memiliki daya tahan yang cukup lama dibandingkan dengan brownies kukus.
Tahu Susu Lembang
Lembang memang terkenal dengan kuliner tahu susu. Penganan satu ini diolah dengan cara yang masih tradisional, menghasilkan tekstur yang begitu lembut di bagian dalamnya, tetapi tidak mudah hancur. Rasanya pun sangat gurih dan lezat, dijamin membuat Anda ketagihan setelah gigitan pertama.
Lokasi yang bisa Anda tuju kala ingin membeli kuliner satu ini adalah di Jalan Raya Lembang No. 177, Jayagiri, Lembang. Gerai di sini memiliki konsep yang begitu unik yaitu dengan cara drive thru. Tanpa perlu mencari parkir dan mengantre, Anda sudah bisa mendapatkan produk tahu susu yang sangat lezat ini.
Batagor Bandung
Oleh-oleh yang tidak kalah terkenalnya dengan tahu susu adalah batagor. Ya, Bandung memang tersohor dengan kuliner dan jajanannya yang sangat unik. Bukan, bukan dengan membawanya dalam keadaan matang, karena sudah pasti tidak enak rasanya jika camilan ini sudah berada dalam kondisi dingin.
Solusinya, Anda bisa membawanya dalam keadaan mentah alias beku. Namun, pastikan Anda segera menyimpannya di lemari pendingin sesampainya di rumah, karena jika tidak, batagor beku ini akan mudah basi. Batagor oleh-oleh ini bisa Anda temukan di Batagor Riri yang tak jauh dari Stasiun Besar Bandung.
Peuyeum
Terakhir adalah peuyeum, tape khas Bandung dengan warna kuning dan tekstur yang sedikit keras ketika disentuh. Di permukaannya, dilapisi tepung untuk membuat camilan ini tetap nikmat. Peuyeum terbuat dari singkong yang mengalami fermentasi, kemudian dijual dalam bentuk aslinya, yaitu panjang tanpa dipotong terlebih dahulu.
Rasa camilan ini tentu saja manis, dan lebih sempurna kala bercampur dengan asam dari hasil fermentasinya. Meski begitu peuyeum tidak tahan lama, jadi sesampainya di rumah, segera masukkan peuyeum ini ke dalam lemari pendingin.
Daftar Mall di Bandung
Paris Van Java
Mal satu ini menjadi landmark Kota Bandung yang paling padat pengunjung. Bukan tanpa alasan, konsepnya yang unik dan mengusung tema mediterran ala Prancis membuat Anda terasa sedang berjalan-jalan di tanah Eropa. Paduan tema open air semakin membuat pengunjung betah berlama-lama karena banyaknya ruang terbuka hijau yang disediakan untuk mengurangi rasa jenuh dan bosan.
Menariknya lagi, masing-masing gerai yang ada di dalam Paris Van Java ini ditata dengan konsep yang berbeda satu sama lain, sehingga menimbulkan kombinasi tampilan yang unik dan menarik. Di sini juga tersedia lahan untuk olahraga ice skating dengan suhu mencapai kurang dari nol derajat Celsius. Aneka produk yang ditawarkan begitu berkelas, datang dari brand ternama sekelas internasional.
Trans Studio Mall
Sebelum menjadi Trans Studio Mall, tempat ini lebih dikenal dengan nama Bandung Super Mall. Namun, sentra belanja ini kemudian diperbarui dan berganti nama menjadi Trans Studio Mall. TSM, begitu mal ini disingkat, terdiri dari 5 lantai dengan desain yang begitu modern dan berkelas.
Menariknya lagi, sentra belanja ini berdiri dalam satu kawasan yang sama dengan Trans Studio Bandung, sebuah area bermain yang mengusung konsep indoor. Destinasi ini menjadi tempat paling favorit untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dengan menjajal aneka wahana permainan yang ditawarkan.
Cihampelas Walk
Ciwalk, begitulah mal ini lebih akrab disapa oleh pengunjung yang kebanyakan adalah wisatawan, baik asing maupun domestik, berbaur sempurna dengan masyarakat lokal setempat. Konsep terbuka pada mal ini membuat pengunjung betah menghabiskan waktu berlama-lama. Bahkan, terdapat area khusus pejalan kaki yang bisa membuat Anda menikmati Bandung dengan lebih nyaman.
Lelah berkeliling? Singgah saja sejenak di salah satu gerai kuliner atau kedai kopi yang ada di sekitar Cihampelas Walk. Ingin berkaraoke atau menonton film terbaru? Tenang saja, Ciwalk dilengkapi dengan sarana karaoke ramah keluarga dan bioskop. Anda pun bisa berburu produk branded di FO yang berada di sekitar area Ciwalk atau berburu kuliner enak di Skywalk Cihampelas.
Istana Plaza Bandung
Lokasinya yang sangat strategis membuat pusat belanja ini tidak pernah sepi pengunjung. Terlebih dengan banyaknya gerai kuliner yang tersedia. Ya, Istana Plaza Bandung berlokasi di Jalan Pasir Kaliki No. 121 – 123, Bandung, sangat dekat Stasiun Besar Bandung dan Bandara Internasional Husein Sastranegara.
Mengusung tema family mall, Istana Plaza adalah tempat terbaik yang bisa dituju untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta. Tidak perlu takut mengajak sang buah hati yang masih belia, karena sentra belanja ini dilengkapi dengan area bermain yang ramah anak. Bagi Anda yang menyukai kosmetik, bisa langsung menuju ke Toko Mahmud yang letaknya tak jauh dari mal ini.
Bandung Trade Center
Ingin berbelanja baju dengan harga miring tetapi kualitas tetap nomor satu? Bandung Trade Center jawabannya. Pusat belanja ini bisa Anda temui di Jalan Dr. Djunjunan, atau di kawasan Tol Pasteur. Bahkan, mal ini dikenal dengan pusat fashion Kota Bandung, lho!
Jangan risau jika uang tunai yang Anda bawa tidak cukup, karena BTC juga dilengkapi dengan pusat ATM. Lapar kala belanja? Singgah dulu di foodcourt. Belum menunaikan salat di tengah keasyikan belanja? Tenang, BTC juga memiliki musala yang bersih dan nyaman.
Festival Citylink
Pusat belanja satu ini adalah salah satu yang terbesar di Kota Bandung. Terdiri dari 7 lantai, dengan setiap lantai yang dilengkapi fasilitas lahan parkir. Jadi, Anda tidak perlu khawatir akan kehabisan lahan parkir dan tidak bisa berjalan-jalan di sini. Mal ini telah berdiri sejak tahun 2010 lalu, berada di satu lokasi yang sama dengan beberapa akomodasi ternama.
Anda akan menemukan berbagai macam produk berkualitas dan berskala internasional di sentra belanja Festival Citylink, mulai dari produk sepatu, baju, aneka kuliner lezat, hingga area dan gerai khusus yang menjual mainan anak.
Kings Plaza
Berlokasi di Jalan Kepatihan, Kings Plaza adalah sentra belanja produk fashion murah di Bandung. Pusat belanja ini cukup mudah ditemukan, karena terletak tak jauh dari pusat Kota Bandung. Tidak hanya bisa mendapatkan produk ternama, Anda pun bisa melakukan transaksi secara tawar-menawar seperti di pasar tradisional.
Selain gerai produk fashion, Kings Plaza juga dilengkapi dengan aneka gerai kuliner dan area bermain yang ramah anak. Supaya lebih puas dalam menjelajah mal besar ini, Anda bisa memulainya pada pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. Selamat berbelanja!
23 Paskal
Sentra belanja satu ini masih terbilang baru di Kota Bandung, karena baru resmi beroperasi pada tahun 2017. Namun, ternyata pengunjung tidak pernah bosan untuk bertandang ke pusat belanja yang berlokasi di Jalan Pasir Kaliki No. 25 – 27, Bandung ini. Dibangun di atas lahan seluas lebih dari 40 ribu meter persegi, 23 Paskal mengusung konsep bangunan minimalis dengan paduan nuansa modern.
Di sini, Anda bisa menemukan segala produk ternama, mulai dari fashion, sepatu, aksesori, hingga kelezatan kuliner khas Indonesia dan berbagai menu ala Internasional lainnya. Menariknya lagi, bioskop yang ada di sentra belanja ini adalah bioskop yang paling besar di Kota Bandung.
Tempat Jajanan Murah di Bandung
Zona Merah Sukajadi
Bandung tidak hanya menjadi surga untuk fashion dan aneka barang-barang homemade yang berkualitas. Kota Lautan Api ini juga sarat akan kuliner murah alias jajanannya yang sangat unik. Seperti yang ada di Zona Merah Sukajadi alias Zomer. Uniknya, ketika semua warung Sunda hendak menyudahi aktivitas jual belinya, Zomer justru baru akan memulainya.
Ya, warung tenda pinggir jalan alias di trotoar yang berlokasi di Jalan Sukajadi No. 182, Bandung ini buka mulai pukul 21.00 WIB. Letaknya tidak jauh dari sentra belanja paling terkenal seantero Bandung, PVJ. Jadi, kapan pun Anda merasa lapar selepas mencuci mata, tak ada salahnya memuaskan perut dengan aneka penganan ala kaki lima di sini.
McDurens
Pecinta duren pasti tidak akan melewatkan tempat jajan satu ini. McDurens menawarkan beragam camilan ringan dan menu khusus dari bahan buah legendaris, durian. Bertempat di kawasan bersejarah Asia Afrika, warung tenda ini memiliki menu durian yang sungguh beragam, mulai dari ketan durian, pancake durian, jarcake durian, sup durian, hingga sus duren.
Namun, tempat ini tetap terbuka untuk para tamu yang tidak menyukai durian. Pasalnya, masih ada menu lain seperti roti bakar, sosis bakar, mi goreng, hingga es krim coklat dan es kopi yang segar cocok untuk kudapan malam. McDurens buka mulai pukul 17.00 hingga tengah malam.
Perkedel Bondon
Umumnya, perkedel dijadikan sebagai lauk untuk santap nasi. Namun, di Bandung, perkedel menjadi camilan yang paling diburu masyarakat. Mengonsumsi perkedel tanpa hidangan nasi atau semangkuk soto? Tidak masalah, karena perkedel Bondon adalah menu utamanya.
Meski warung yang berada di Jalan Kebon Jati No. 42, Stasiun Hall, Bandung ini baru resmi buka pada pukul 23.00, tetapi pengunjung tetap mengular, seakan waktu masih saja pagi. Kelezatan camilan ini ada pada adonan perkedelnya yang kaya akan bumbu dan cara memasaknya yang masih cukup tradisional, yang digoreng dengan menggunakan api dari arang.
Café Madtari
Menu-menu ringan seperti roti bakar, pisang bakar, dan Indomie masih menjadi menu ringan penunda lapar bagi orang-orang yang tidak ingin makan berat di waktu malam. Namun, tidak pernah lengkap rasanya jika tidak ada keju yang melimpah di atasnya. Di mana lagi Anda bisa menjajal aneka makanan berselimut keju selain di Café Madtari.
Menu yang paling dicari di kafe ini adalah Indomie dan roti bakar dengan berbagai topping yang lezat. Namun, Anda juga bisa menjajal kuliner lain di sini, seperti bakso atau ayam goreng. Tidak perlu khawatir akan kehabisan, karena kafe yang bertempat di Jalan Rangga Gading No. 10, Bandung ini buka hingga pukul 03.00 dini hari.
Surabi Cikutra
Pernah menjajal enaknya surabi khas Bandung? Jika belum, jangan sampai tidak mencobanya. Surabi Cikutra menawarkan camilan ringan khas Bandung dengan rasa yang begitu menggugah selera. Memang, kini Anda bisa dengan mudah menemukan surabi dengan beragam rasa. Namun, jika Anda merindukan rasa orisinal dari kudapan ini, kedai di Jalan Cikutra mungkin bisa menjadi Pelepas rindu.
Hanya ada tiga varian rasa surabi di sini, yaitu surabi oncom, telur ayam kampung, dan polos. Proses memasaknya juga masih begitu tradisional, yaitu di atas wajan yang terbuat dari batu dan dipanaskan dengan api yang berasal dari kayu bakar. Pasti terbayang bagaimana otentiknya rasa dari surabi yang dijual di kawasan Cikutra ini.
Tradisi di Bandung
Pawai Jampana
Suku terbesar yang mendiami Kota Bandung adalah Suku Sunda. Sebagian besar penduduk asli Bandung ini masih melestarikan tradisi dan budaya hingga kini, seperti menggelar Pawai Jampana, acara pawai dengan membawa atau memikul hasil bumi. Biasanya, tradisi ini diadakan ketika hari jadi Bandung atau memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Setelah diarak dan tiba di tujuan, aneka hasil bumi dan hidangan akan diperebutkan oleh peserta dan penonton. Sekilas, acara ini mirip dengan tradisi khas Jawa Tengah, yaitu Grebek Suro. Rencananya, pemerintah Bandung akan membuat tradisi ini sebagai salah satu daya tarik agar wisatawan mau berkunjung ke Bandung.
Festival Bandung Lautan Api
Tahun 1946 silam, tepatnya pada tangga 24 Maret, menjadi hari paling bersejarah bagi masyarakat Kota Bandung. Bukan tanpa alasan, pada tanggal tersebut, pasukan TRI bersama masyarakat membumi hanguskan Bandung dalam waktu 7 jam. Mereka melakukannya agar tanah Bandung tidak bisa dikuasai oleh penjajah. Terasa pilu, tetapi demi mempertahankan Kota Bandung, masyarakat pun tetap melakukannya.
Hingga kini, setiap tanggal 24 Maret, masyarakat akan menggelar Festival Bandung Lautan Api untuk mengenang peristiwa besar bertahun-tahun silam. Festival ini biasanya dimeriahkan oleh para pemuda-pemudi Bandung, terlebih di kalangan mahasiswa dengan menyalakan obor dan mengelilinginya.
Bandung Light Festival
Ketika tiba Hari Ulang Tahun Kota Bandung, masyarakat Kota Bandung selalu menggelar acara yang dinamai Bandung Light Festival. Tema yang diusung berbeda setiap tahunnya. Oleh karena mengusung konsep festival lampion, maka acara ini selalu digelar pada malam hari, bertempat di sepanjang jalan Asia-Afrika, atau yang lebih dikenal dengan kawasan Kota Lama.
Masing-masing tema yang diusung setiap tahun tentu memiliki cerita dan maksudnya. Salah satunya adalah untuk mengedukasi masyarakat Kota Bandung tentang tema tersebut, terutama para generasi muda penerus bangsa. Selain itu, acara tahunan ini digelar untuk menarik minat para wisatawan, juga menjadi hiburan bagi masyarakat lokal Bandung.
Reuneuh Mundingeun
Selain acara tahunan, Bandung juga memiliki tradisi adat yang masih bisa Anda saksikan hingga kini. Salah satunya adalah reuneuh mundingeun. Upacara ini ditujukan untuk para ibu hamil, dengan usia kandungan yang telah lebih dari 9 bulan dan belum juga melahirkan. Tujuannya tak lain adalah untuk mencegah terjadinya sesuatu yang buruk, baik untuk ibu maupun calon bayi.
Reuneuh mundingeun biasanya juga dibarengi dengan pengajian untuk mendoakan ibu dan sang jabang bayi. Lalu, calon ibu akan menggunakan kalung kolotok dan diarak menuju ke kendang kerbau sembari membaca beberapa doa. Namun, jika tidak terdapat kendang kerbau, aktivitas arakan ini bisa digantikan dengan mengelilingi rumah sebanyak 7 kali.
Selama proses arakan, ibu hamil harus terus bertindak laiknya kerbau dengan ditemani anak-anak yang membawa serta cambuk. Setelah selesai, calon ibu akan diarak kembali ke rumah dan dibersihkan sebelum akhirnya masuk ke dalam rumah. Diharapkan, setelahnya bayi yang telah lebih dari 9 bulan di dalam perut ibu akan segera lahir.
Tingkeban
Biasanya, menginjak kehamilan 7 bulan, akan dilangsungkan pengajian agar sang bayi dan ibunda selalu dalam keadaan sehat, dan khusus untuk ibunda bisa melahirkan sang buah hati dengan normal dan tanpa kendala. Ternyata, tradisi ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Suku Jawa, orang-orang di Tanah Sunda pun melakukannya, yang dikenal dengan nama Tingkeban.
Tidak hanya mengharapkan semua hal baik untuk ibunda dan calon bayi, Tingkeban juga digelar supaya ibu yang sedang hamil tua tidak melakukan hubungan campur dengan calon ayah hingga sang janin di dalam kandungan dilahirkan ke dunia.
Tembuni
Setelah bayi lahir, ia akan menyisakan ari-ari atau plasenta. Masyarakat zaman dahulu percaya bahwa ari-ari sang bayi harus dikubur di dalam kendi dengan dibungkus kain agar tidak dimanfaatkan oleh roh-roh jahat. Begitu pula dengan masyarakat Sunda, yang mengharuskan ari-ari atau plasenta bayi dipelihara atau dirawat dengan baik.
Proses pertamanya adalah memasukkan plasenta bayi ke dalam kain putih. Kemudian, ditambahkan gula merah, garam, dan asam, lalu dikubur di dalam tanah yang menjadi tempat tinggal ibunda ketika hamil. Tujuan dari dilakukannya tradisi ini adalah agar sang anak nantinya bisa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang selalu bahagia.
Nurunkeun
Nurunkeun juga termasuk tradisi khas masyarakat Suku Sunda yang mengharuskan orang tua mengajak anak bayi mereka keluar rumah untuk pertama kalinya dan mengenalkan sang anak pada dunia luar, diawali dari lingkungan sekitarnya. Upacara adat ini digelar ketika sang bayi menginjak usia 7 hari setelah hari kelahirannya.
Pada prosesi upacara ini, orang tua wajib mengajak sang buah hati keluar rumah. Setelahnya, mereka diharuskan untuk menggantungkan bermacam mainan pada salah satu dahan pohon. Nantinya, mainan ini akan diperebutkan oleh anak-anak yang tinggal di lingkungan sekitar.
Nenjrag Bumi
Masih seputar tradisi masyarakat Sunda lawas, ada pula Nenjrag Bumi, yang ditujukan untuk bayi supaya nantinya ia tidak mudah terkejut atau ketakutan jika melihat atau bertemu hal-hal baru di dunia luar. Tradisi ini cukup unik, yaitu dengan meletakkan sang bayi di atas lantai yang terbuat dari sebuah bambu yang telah dibelah.
Selanjutnya, lantai dari bambu tadi dientakkan hingga 7 kali tepat di sisi sang bayi. Ini dilakukan untuk membiasakan sang bayi agar tidak mudah kaget ketika atau takut ketika mendengarkan entakan. Nantinya, ia akan terbiasa dengan suara atau bunyi-bunyi keras.
Gusaran
Upacara tradisional Gusaran ditujukan khusus kepada anak perempuan. Aktivitas yang dilakukan adalah perataan gigi sang anak dengan menggunakan alat khusus. Selain itu, anak perempuan tersebut juga akan diberi tindik dan dipasangkan anting-anting pada masing-masing daun telinganya.
Tujuan dilakukannya upacara Gusaran adalah untuk membuat sang anak perempuan lebih cantik, sekaligus mengharapkan sang anak akan tumbuh menjadi sosok yang cantik, baik di dalam maupun luar tubuh.
Turun Taneuh
Turun Taneuh berarti “turun tanah” dalam Bahasa Indonesia. Upacara tradisional ini ditujukan kepada bayi berusia beberapa bulan, ketika ia untuk pertama kalinya menginjakkan kaki ke tanah. Setelahnya, akan digelar barang-barang yang dimiliki oleh orang tuanya, baik itu emas, uang, padi, atau yang lainnya di depan sang bayi.
Sang bayi harus mengambil salah satu dari benda tersebut sesuai dengan apa yang ia inginkan. Kabarnya, benda apa pun yang ia ambil nanti akan menunjukkan jalan hidupnya di masa mendatang. Misalnya, sang bayi memutuskan untuk mengambil uang, maka diharapkan ia akan lebih mudah dalam mencari rezeki nantinya.