Kang Zey
Garutexpo.com – Di tengah suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, masyarakat Dusun Cihanjawar, Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyuarakan keluh kesah mereka melalui spanduk berisi kritik pedas terhadap kondisi desa.
Beberapa spanduk yang terpasang memuat ungkapan kekecewaan warga. Di antaranya bertuliskan, “Jawa Barat sedang dipuja-puja sayangnya tidak terasa oleh rakyat jelita yang tinggal di desa”, serta “Merdeka katanya, tapi rakyat masih dijajah penguasa serakah”. Bahkan ada pula spanduk bertuliskan, “Proklamasi lantang, ketidakadilan terus datang”.
Aspirasi tersebut lahir dari keresahan masyarakat yang menilai program pembangunan desa tidak berjalan sebagaimana mestinya sejak 2019 hingga 2025. Warga menyebut dana desa (DD) dan program lainnya hanya sebatas janji tanpa realisasi nyata.
Selain itu, warga juga menyoroti persoalan aset desa, di antaranya penjualan tanah Koperasi Unit Desa (KUD) serta tanah carik yang diduga digadaikan. Kondisi ini membuat masyarakat dari empat RW di Dusun Cihanjawar merasa dikhianati.
“Kami merasa terus dibohongi sejak lama. Program yang dijanjikan tidak ada bukti nyata. Ditambah lagi masalah aset desa yang semakin membuat warga kecewa,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat setempat, Minggu, 17 Agustus 2025.
Melalui spanduk ini, warga berharap Bupati maupun Wakil Bupati Garut segera turun tangan untuk menindaklanjuti keluhan mereka.
“Mangga ka Bupati atanapi ka Wakil Bupati bade di kumahakeun pami kepala desa tos kieu?” tulis warga dalam salah satu spanduk.
Kritik terbuka ini menjadi cerminan kegelisahan masyarakat desa yang merasa jauh dari janji-janji kemerdekaan, terutama dalam mewujudkan kesejahteraan di tingkat akar rumput.(*)
