GARUTEXPO– Di tengah kesibukan persiapan Pemilu 2024, sekitar 2007 petugas sortir dan lipat (Sorlip) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus berupaya menyelesaikan penyortiran dan pelipatan surat suara. Kegiatan ini sudah berlangsung selama 7 hari, dipusatkan di Gedung Raja Plaza, Jalan Guntur Endah, Kecamatan Tarogong Kidul.
Kegiatan sorlip melibatkan 2.007 petugas, dengan kelompok kerja yang terbentuk masing-masing beranggotakan 10 orang, bertugsas memastikan keakuratan dan kelayakan surat suara. Leni Marlina, salah satu petugas dari Kampung Babakan Jati, Kecamatan Pasirwangi, mengatakan bahwa kelompoknya mampu menyortir dan melipat 14 dus surat suara per hari, dengan setiap dus berisi 2.000 lembar untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) dan 500 lembar untuk Pemilihan Legislatif (Pileg).
“Pembagian kerjanya ya awalnya semua sama sortir kertas dibuka dulu diperiksa, kemudian habis diperiksa dilipat,” ujarnya.
Leni mengatakan, jika dirinya menemukan surat suara yang cacat, pihaknya akan mengembalikan surat suara tersebut ke pengawas, untuk dicek lebih lanjut. Selama melaksanakan sorlip, ia mengaku belum menemukan kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
“(Target per hari) pengennya lebih banyak cuman kan ini dikembalikan lagi biar orang lain kebagian juga,” ungkapnya.
Asep Budiyanto, Sekretaris KPU Kabupaten Garut, menyebutkan, hingga siang ini, Rabu (10/1/2024), surat suara untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah rampung disorlip. Kendati demikian, terdapat kekurangan dan kerusakan pada beberapa surat suara, termasuk kebutuhan tambahan 15.301 lembar surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (PPWP).
Asep mengatakan, berdasarkan bukti tanda terima barang (BTTB) jumlah surat suaranya sesuai yang dibutuhkan, yaitu sejumlah 2.042.611 lembar. Namun, setelah disortir kembali ada beberapa surat suara yang kurang dan mengalami kecacatan.
Salah satunya yaitu untuk surat suara PPWP yang dibutuhkan 2.042.611 lembar, yang mengalami kerusakan 1.302 lembar dan kurang 13.999 lembar, sehingga untuk surat suara PPWP pihaknya membutuhkan 15.301 lembar surat suara tambahan.
“Setelah di-berita acara-kan kita sampaikan kekurangan itu melalui provinsi. Nanti provinsi yang menindaklanjuti ke KPU RI, dan KPU RI nanti yang memerintahkan ke pabriknya untuk dikirim ke kita ya,” ucapnya.
Meski demikian, untuk kekurangan surat suara PPWP sudah ada penambahan dari KPU RI sehingga kebutuhan untuk surat suara tersebut sudah terpenuhi.
Asep mengungkapkan, bahwa dalam kegiatan sorlip ini pihaknya menemui beberapa hambatan, salah satunya yaitu terlalu banyaknya petugas sorlip. Meski demikian, pihaknya tidak bisa mencegah animo masyarakat yang ingin menjadi petugas sorlip tersebut. Sehingga, untuk melakukan pengawasan petugas tadi, pihaknya menarik beberapa orang dari panitia pemilihan Kecamatan (PPK) untuk mengawasi petugas sorlip.
Meskipun menghadapi tantangan, termasuk cuaca dan keterbatasan gudang, tim Sorlip tetap optimis. Tahapan selanjutnya akan fokus pada pengemasan, terutama untuk surat suara DPRD Kabupaten Garut, yang akan disortir di tiga gudang yang berbeda untuk memastikan distribusi yang tepat.
“Sebetulnya kita inginnya dalam satu gudang pusat tapi cukup besar untuk menampung ini, sebetulnya seperti itu keinginan kita,” ungkapnya.
Untuk pengemasan surat suara DPRD Kabupaten Garut, terbagi dalam 3 gudang, di mana pergudangnya berisi surat suara untuk 2 dapil. Hal tersebut, dilakukan agar surat suara bisa tersortir dengan rapih dan sesuai dapilnya masing-masing.
“Karena kan (warna jenis surat suaranya) sama hijau tapi beda dapil, kalau misalkan presiden dengan DPR RI ataupun DPD dengan DPRD Provinsi kan berbeda warnanya, tapi kalau DPRD Kabupaten kan warna sama hijau tapi dapil berbeda. Itu yang kita antisipasi supaya tidak terjadi salah distribusi ini dapil ini, dapil ini, nah makanya kita nanti pengemasan itu di masing-masing gudang sesuai dapil itu mana dulu yang akan kita garap,” jelas Asep.
Ia berharap pengelolaan logistik Pemilu 2024 ini bisa sesuai dengan prinsip 5T yaitu Tepat jumlah, Tepat jenis, Tepat sasaran, Tepat waktu, dan Tepat kualitas (efisien).
Nurodhin, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, berharap pekerjaan sorlip ini dapat selesai tepat waktu untuk memastikan distribusi yang lancar ke tingkat PPK. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan ketelitian selama proses sorlip.
“Untuk teman-teman di KPU dan teman-teman yang hari ini melakukan pelipatan, ya tetap sehat, tetap jaga stamina, karena ini juga tugas yang cukup berat dan tetap harus hati-hati dalam melakukan pensortiran, jangan sampai ada surat suara (cacat) yang masuk ke dalam surat suara yang dinyatakan valid,” tandasnya.(*)